Rindang dedaunan
Yang menari-nari sempoyongan
Angin-angin yang berlari beriringan
Kesana-kemari tak memiliki tempat persinggahanSejak tadi
Aku menanti disini
Di tempat yang kau minta untuk kutemui
Taman yang ramai, namun menurutku sepiKala suntuknya menunggu
Ku toleh ujung jalan yang samar berdebu
Akhirnya kulihat dirimu
Dan juga sedikit keliruSiapa, yang sedang bersamamu?
Dan mengapa memegang tanganmu?Pola tingkahmu tak merasa keberatan
Malah kau tertawa tanpa bebanSeketika, kau kenalkan aku dengan (yang) denganmu
Ku singkirkan rasa kecewaku dulu
Kala membalas jabatan tangannya
Dan tersenyum pura-puraAku,
Kau,
Dan (yang) denganmu.Aku yang tak tahu diri?
Apa, kau yang tak punya hati?
Dan
(yang) denganmu, tidak perlu kau jelaskan dengan teliti.Seandainya, ku tahu tentangmu sejak lama.
Ku kira, aku tak perlu merampas waktuku untuk selalu ada.
Karna, terbukti balasannya.
Aku, kau anggap bukan siapa-siapa.-- Haddihidayat,
Bandung, 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoetryHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com