Sajak Liar

Problematika Cinta Remaja

Atas nama cinta dengan segala sumpah serapah-
berjanji untuk tidak akan meninggalkan
atau
menghilang dari segala pengharapan

Atas nama para sampah yang mengejek
katanya,
tidak menyanding kekasih-
tidak gaul,
tidak memiliki kekasih-
itu cupu,
berstatus lajang-
berarti tidak laku,
atau
menjadi seorang kekasih tetapi,
tidak ada kecupan pipi atau dahi-
berarti status palsu

s a m p a h

Atas dasar malam minggu
yang seakan-akan mengharuskan
para remaja keluar dari rumah
pergi ke cafe romantis,
restoran mewah,
atau
tempat remang-remang
tidak untuk sekedar minum kopi
melainkan berbagi cerita bersama sang kekasih

Atas dasar puisi, cokelat atau bunga
tanda kasih sayang
atau
kecupan pipi dan genggaman tangan
tanda berjanji untuk selalu bersama

Atas dasar kata-kata romantis-
melankolis bak lagu-lagu payung teduh
yang menimbulkan semu merah di pipi
atau
menyebabkan ribuan kupu-kupu di perut
berterbangan katanya

n a m u n,
ketika cinta sudah tidak bersemi
segala harapan telah pupus
dan semuanya telah menjadi serpihan masa lalu

derai tangis berkawankan ribuan kenangan
dan,
senja berwarna oranye yang membawa memori bersama angin
menyalahkan takdir dan diri sendiri
diiringi belasan sobekan luka di tangan kiri

sungguh,
masa remaja lebih dari itu
lebih dari serangkaian aktivitas tentang cinta
lebih dari segala tindakan bodoh dengan alasan putus cinta
lebih dari kecupan pipi beranjak ke lumatan bibir,
melewati batas
lalu lama-lama menjadi janin
kemudian d i b u a n g

m e n y e d i h k a n

tekuni talenta
berkarya dengan hati
bawa perubahan
realisasikan cita cita negara yang katanya-
tidak akan terwujud

sungguh, masa remaja lebih dari lika liku cinta yang membuat kehidupan remaja semakin rumit dan menyedihkan

-ihzaaulya-
masa remaja lebih dari pemberian cokelat atau buket bunga dari kekasih yang katanya dinamakan "goals".