sebentar lagi aku beku.
sementara tidak mungkin angin
yang menggigilkan dapat kupasung
jika pelukmu tidak kupasang.tak sepertimu. debarku tetap
riuh: memanggilmu sampai ingin
memenggalku. meski langkah
telah kau kayuh. jauh. menjauh.kau tidak akan menomang jika
perih masih kutopang dengan
ketabahan yang nyaris tiada.dadaku, lapang.
menantimu yang berpaling
kembali berpulang. meski
sebenarnya lelahku mengelang.kau mungkin tidak tahu lukaku
telah menjalar sampai ke seluruh penjuru. pun aku yang kian payau
menopang kerumitan tanda tanya
yang kian bertambah di jemala
—setiap harinya.
sebab tanpamu, rinduku yatim.ingatkah kau dengan celengan yang
terbuat dari asa? yang di dalamnya
kita isi dengan rencana-rencana agar
dapat berbahagia? mereka tetap utuh.
sebab upaya-upayaku mengaborsi segala
yang Kamu, hanya menemukan gagal.di malam-malam begini kau selalu saja
hadir di jendelaku yang angan. sulit
mendapatkan abrupsiku, sebab kedatanganmu
selalu mampu mengabduksiku.sejatinya memang kaulah Puan Lunarku
kaulah teman seranjang bintang-bintangku
tanpamu aku kalap. gontai tubuhku sedang
selalu menanti kau tangkap.sementara sekarang, malam masih sibuk
mengeringkan daksa dari basah yang
ditinggalkan senja, dan buah paling ranum
di pohon tanyaku masih sama: kau di mana?- Jimniawan
#daurlebur
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PuisiHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com