------------------------------------ku tunggu sampai kau mengetik ulang.
sampai kau tinggalkan jejak di tulisan.
karena aksara mediasi terbaikku.
dan doa doa adalah bentuk fahamku.
ya...,
memang tak semua yang kau tulis itu mewakilimu.
setidaknya aku tau, meski seperkian detik juga hilang.
bahkan tak jarang aku lupa kalau aku pernah ingat; tentangmutapi tak apa...
memang semacam ini adanya.
meski kita tak ada diskusi serius perihal asmara.
bahkan kita hampir tak lebih dari sekedar menyapa.
kalau kau tau sebenarnya ku beri tanda.
pada bait aksara - pada tegursapa wicara.
tandanya kecil serupa noktah - tapi esensinya indah.
dan diantaranya kuselipkan tawa.
yang memanja di sudut cengkrama.
aku tak ingin berpeluk harap kalau sudah bisa seperlunya.
aku ini manusia biasa yang beruntung.
sudah diberi udara gratis masih saja meminta lebih dari yang logis.semua kupelajari sendiri.
memahamimu diam-diam, perlahan tenang.
tapi aku suka...
aku suka jatuh cinta semacam ini.
ini caraku tanpa harus repot-repot kamu tau.
kamu tak perlu banyak tau.
asal aku masih bisa tau tentangmu.
aku pun tak perlu sibuk memberi wacana ke semua orang.
serupa papan iklan ditiang-tiang,
di media sosial yang anti sosial,
disegala tempat dan ruang.
kamu tak perlu tau...
apalagi orang-orang di luar pemikiranmu.
karena dunia terlalu baik,
hanya saja tidak sedikit penghuninya picik, licik, keji dan munafik.
aku takut kau di adu domba,
dikoyak-koyak perkara asmara.
cukup aku saja dengan Yang Maha.egois memang...
tapi aku bisa kontrol tanpa menjarah.
segalanya masih bisa kau jamah.
meski gelisah dan cemas diruang tengah.
yang merebah dinaungan pasrah.
cinta memang seharusnya tak rahasia.
tapi ini bukan rahasia.
aku tak menyembunyikan - aku hanya merapikan dilamunan, di meja makan, di tulisan.
dimanapun aku berpijak - dimanapun kamu bergerak.
cinta memang seharusnya memiliki.
karena sejatinya kita tercipta karena cinta.
bukan semata-mata dua senyawa yang bersenggama.
tapi lebih dari Yang Maha kepada hamba-Nya.
meski memiliki juga bisa mati - memiliki juga bisa kehilangan.
tak jarang pula merasa kehilangan, padahal belum memiliki.
bahkan ada yang mengaku-ngaku menjadikanya hak milik.cinta tak melulu mendapat balas.
karena cinta sejati tak pernah terbatas.
ia tercipta sepaket dengan tulus dan ikhlas.
serupa surat Al - Ikhlas yang tak pernah menyebut kata ikhlas di ayatnya.-lutfianraw-
Solo, 8 Januari '17

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoetryHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com