"Ayo, temani aku!"
"Mau ke mana?"
"Kita pergi menjelajah ke tempat yang jauuuh sekali. Tempatnya indah, tapi hanya orang tertentu yang dapat ke sana."
"Kamu yakin bisa ke sana?" tanyaku ragu. "Katamu hanya orang tertentu?"
"Iya, kita bisa menjadi bagian dari kelompok orang itu, kok," katanya penuh keyakinan.
"Gimana cara kita ke sana?"
"Banyak cara, sih, tapi aku punya cara yang lumayan cepat," katanya sambil tersenyum. Ia mengeluarkan botol kecil lalu diberikannya kepadaku.
"Apa ini?" Aku menerima botol itu dengan penuh kebingungan.
"Diminum, ya," pintanya. Aku membuka tutup botol itu, tercium aroma aneh begitu menyeruak. Aku menahan napas lalu meminumnya. Tiba-tiba tubuhku mengejang, napasku terasa sesak, lalu terjatuh. Penglihatanku semakin tak jelas dan redup.
"Ke.. na.. pa..," kataku dengan susah payah.
"Ah, aku lupa memberi tahumu," katanya sambil mengelus wajahku, "nama tempatnya ialah surga. Selamat jalan."
—tikah
#sarasvatulisan
#ArcturusOnJune
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoésieHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com