bocah laki laki itu
duduk sendiri
di tanah kering
di belakang rumahdiangkatnya wajahnya
yang kuning langsat
ke langit
yang kebiru biruanmatanya yang hitam
tak terpejam
asyik mengikuti gumpalan gumpalan awan
yang dihembus angin pelan pelandia tahu Tuhan tinggal di situ
di langit biru di balik awan awan itu
karena begitulah kata Ibu
tiap kali dia bertanya ingin tahubocah kecil itu
masih terus memandangi langit biru
matanya yang hitam
masih terus tak terpejamtapi dia tak mengerti
kenapa kadang kadang turun hujan ke bumi
membuat becek jalan di depan rumah
membuat dia tak boleh main di luar rumahkalau di atas ada langit
apakah yang ada di bawah tanah ini
bocah kecil itu bertanya tanya dalam hatimungkin di bawah tanah ini
sama seperti di atas sini, serunya dalam hati
ada pohon ada rumah rumah
ada tanah lapang di mana orang
main layang layang
dan tentu mereka mengira
di atas sini tinggal tuhan mereka!dia mulai tersenyum
dia tahu sekarang kenapa kadang kadang turun hujantentu saja hujan turun dari langit
karena di atas sana tuhan sedang pesta
dan air hujan itu
tentu air yang dipakai mencuci piring gelas
sehabis pesta
sama seperti Ibu waktu cuci piring gelas
dan airnya hilang masuk ke dalam tanahsenyumnya makin lebar sekarang
dibayangkanNya anak anak mandi hujan
di bawah sana!*) Diambil dari buku kumpulan puisi Saut Situmorang "otobiografi" ([sic] 2007)

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoesieHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com