Terimakasih untuk Kebahagiaan yang Sebelumnya
Sudah lama jemarimu tak lagi kugenggam, se-untai kata rindu selalu terucap, fikiran yang selalu gabut, perasaan rela tidak rela, merasa sakit tapi tetap mencoba tersenyum. Semua itu ada; saat tau bahwa kamu sudah orang lain yang memiliki.
Bodoh memang.. saat kamu sedang menyayangiku dengan sangat, justru aku yang menyiakanmu dengan berkhianat. Saat kamu sedang berjuang untuk mempertahankan, justru aku yang tidak tau diri malah tidak memperdulikan. Saat kamu selalu bersedih dikarenakan ulahku, justru aku yang diam seolah tidak tau menau.
Sebuah pelajaran berarti aku dapatkan, dari sebuah kegagalan yang tercipta dari kebodohan yang menimbulkan sesal. Aku baru sadar.. Betapa berartinya seseorang yang sekarang sedang mencintai kita, dibanding orang baru yang datang ibaratkan penggoda.
Hidup memang penuh ujian, seperti saat aku gagal dalam masalah di kala dulu; menyiakan dan meninggalkanmu hanya demi seseorang yang baru datang di kehidupanku. Aku baru sadar bahwa itu adalah ujian, ujian tentang sampai mana aku bisa mensyukuri apa yang sudah ada sedari dulu dan yang sedang benar-benar menyayangiku.
Sekarang, semua terserahmu.. semoga kamu menemukan kebahagiaan yang lebih pantas, yang bisa membuatmu tersenyum lebih banyak, yang bisa membuatmu bahagia hingga lupa apa itu sedih, dan yang bisa membuat keluargamu bangga atas apa yang kamu miliki saat ini.
Terimakasih untuk kebahagiaan yang sebelumnya.
Aku, seseorang yang dibalut dengan sesal karna sebuah kecerobohan di masa lalu.
- Dony Setiawan, Jan 28th, 2014
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoetryHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com