Sajak Liar

Sajakliar prt. 24

Aku memang bukan orang yang bisa selalu membuatmu istimewa. Dalam berbagai hal yang kamu sukai, aku hanya orang yang mampu menyayangimu. Terus, dan entah sampai kapan perasaan ini berubah dengan sendirinya.

Aku juga mungkin tak seperti kebanyakan orang lainnya, yang selalu bisa kamu ajak berbincang tentang segala macam yang kamu senangi.
Tetapi ketahuilah, aku hanya berusaha menjadi pendengar terbaikmu.
Berbagai cara ku lakukan agar percakapan kita tak hambar; juga membuatmu bosan.

Aku mencari tahu apa yang kamu sukai mulai dari makanan, musik, idolamu, penyanyi atau band yang kamu sukai, bahkan sampai film-film yang sangat kamu senangi.
Dengan begitu, kamu akan merasa aku bisa mengertimu, bisa sebebas dan sesukamu menanyakan tentang hal itu.

Tak apa. Aku senang. Aku sangat ingin mengertimu dari berbagai sudut. Itulah sebabnya aku sangat menikmati tawamu yang begitu membuatku tenang. Setidaknya kamu tidak datar menghadapiku.

Semua hanya ku lakukan teruntuk agar kita bisa lebih dekat; agar kamu kian menyadari aku sedang ingin menempatkan hatiku lebih dalam padamu.
Sebab perasaan yang tumbuh dari hal sederhana akan menetap hanya dengan canda tawa yang sederhana.

Tak usah lebih. Bahagia bukan bicara soal aku mampu memilikimu. Tapi ada hal lain dibalik itu. Bagaimana aku mulai mengerti kamu, kemudian mempunyai selera yang sama itulah kebahagiaanku—jauh lebih dari sekedar memiliki yang terkadang hanya sebuah obsesi.

Meski aku belum seberapa pantas dimatamu, aku akan tetap menjadi orang yang bisa kamu temui kapanpun, bisa jadi bahu terdepanmu ketika masalah membuatmu hilang arah.

Biarlah aku yang mengenalimu lebih dalam sebelum kamu balas perasaan ini juga lebih dalam. Aku hanya tak ingin kecewa terlalu hadir dengan cepat—saat kamu pergi dan menghilang sebelum aku bisa sepenuhnya memahamimu bahkan memilikimu.

Membesarkan perasaan ini untukmu memang mudah, yang sulit hanya menghilangkan. Ketika kamu sudah beralih dan tak lagi melihatku disini.

13Mei2017
—Indra. R