Ketidaksanggupan yang Diharuskan

219 2 0
                                    

Aku harus bergegas merapikan sisa-sisa wangimu di kolong hidung dan telapak tangan, puisi-puisi bekas kau dan aku yang masih berserakan, bekas duduk kacamatamu di tulang hidungku, pekik tawa yang mulai layu, dan perihal lain yang hanya kita yang tahu. Aku tak ingin wanitamu cemburu saat menatapku sedang merekap tempat-tempat, atap-atap, kursi-kursi bioskop atau semua meja yang pernah kau dan aku setubuhi.

Aku juga harus melucuti kenang yang sudah terlalu lama berduduk-duduk di rahang kepala—tentang malam yang ramai hujan dan bising kendaraan, juga kau dan aku yang ramai pembicaraan. Atau inginku menahan kepergian setelah berlama-lama kita menyusuri tempat-tempat asing yang sebelumnya tak pernah kita labuhi.

Aku harus bisa terima bahwa telah kau temukan beranda rumah yang ramah serta jauh dari atap-atap bocor sebab rinduku tak geming dan selalu gaduh. Aku harus bisa terima bahwa telah mengalir dalam tubuhmu rasa percaya pada mata yang bukan lagi aku. Aku harus terima bahwa telah kau letakkan kedua belah tanganmu di selapang dada selain aku.

Gwyll S.
2017

Sajak LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang