.
.
Jika aku mengingat tentang bagaimana dan seperti apa kisahku denganmu
Aku merasa,memang ada yang keliruYa,
Perasaan ini muncul disaat aku dan juga dirimu belum siap akan seharusnyaDengar,
Sungguh menjauhimu bukanlah hal yang mudah bagiku
Engkau seperti angin yang tak nampak rupa,namun selalu mampu aku rasaEngkau seperti tetesan embun membentuk kubangan tepat pada cekungan jantung batu yang mengeras
Sudah aku cukupkan,
Biarlah kisah ini meneladani sayyidah fatimah yang menutupi erat setiap rajutan kasih yang ia tenuniBiar,
Biarlah kisah kasih ini aku simpan dalam kotak hatiku yang paling dalamBiar,
Biarlah aku kunci dalam ketaatan dan kerinduan bahkan cemburu yang menggebuHingga nanti ketika hari itu tiba,
Takdir yang akan membawamu kembali dalam ketetapan terindahkuHingga nanti suara maya yang aku dengar menjadi suara nyata yang menentramkanku ketika aku mulai keliru
Hingga binar mata indah dan tanda dipipimu menjadi sepaket hadiah ukiran Allah,atas imbalan tulusnya sebuah rajutan kasih yang aku ukir selama ini
Hingga engkau menjadi lelaki terhebatku nanti,
Ya,lelaki yang mampu menggetarkan arsy illahi diatas janji suci bertema kan sebuah ikatan halalDan..
Hingga kita menjadi sempurna dengan hadirnya amanah dariNya
Hingga kita melewati suka duka bersamaHingga kita berubah rupa bersama
Hingga kita melewati masa bersama
Dan hingga kita kembali berdua pada sang pencipta akhir ceritaDan benar
Ketika Hari Itu Tiba.11Mei2017
-@astrisulistyorini
-Widyasari
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoetryHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com