cantik.

568 8 0
                                    

Untuk kamu yang merasa paling hebat, cantik.

Hai,
Kamu kenapa cantik?
Ada masalah denganku?
Kenapa?
Karena dia?
Ironis memang

Kau dan aku saling mengenal
Akupun tau dan paham tentang ceritamu bersamanya lampau,
Lalu? Di masa kini, dia mengajakku untuk bersama.
Salahkah?
Kamu tidak suka kah saat mengetahuinya, cantik?

Katanya ceritamu dan dia sudah usai, dan dirimu juga enggan dengannya lagi
Lalu kenapa, cantik?

Dan disaat semua tau soal aku dan dia, kamu seolah olah murka padanya
Kenapa, cantik? Kehilangan seseorang? Tak ingin berhenti dikejar olehnya? Kehilangan seorang penggemar? Ah kondisi kedua dan ketiga sepertinya tak mungkin, kamu tak semurah itu kan, cantik?

Di awal aku dengannya kamu seperti tak ada masalah berarti denganku, dan jujur akupun sebiasa itu
Tanpa dendam
Tanpa kemarahan
Tanpa kebencian
Justru aku sangat menghargaimu, cantik.
Kau seseorang yang sangat berarti baginya, dulu.
Dan ya, aku menganggapmu hebat saat itu karena dia pernah sebegitunya kepadamu, dulu.
Tapi apakah kau memang sehebat itu, cantik?

Lalu entah mengapa, tiba tiba aku mendengar kabar kau sangat tidak menyukai ku
Kenapa cantik?
Apa aku berbuat salah? Kepadamu?

Lalu aku mendengar pula kabar, kamu menuliskan sindiran-sindiran untukku
Benarkah itu cantik? Oh ternyata benar.
Itu pertama.

Tak lama aku pun mendengar kembali, katanya kau membicarakan ku bersama teman temanmu yang sangat asik itu? Dan apa? Oh, katanya kamu mirip denganku pada satu foto? Oh begitu, aku merasa tersanjung dimiripkan dengan kau cantik, jika itu yang dimaksud memang aku.
Itu kedua.

Setelah itu aku pun mendapat kembali kabar tak enak cantik, tiba tiba seorang teman berkata padaku
Kau menuliskan sindiran kembali
Iya kah cantik? Benar? Oh ya dan saat aku lihat, memang seperti itu kiranya?
Itu ketiga.

Dan lainnya yang mungkin aku tak tau

Cantik, aku selalu diam disaat itu semua terjadi. Aku tak membalasmu. Aku tetap berusaha baik kepadamu. Memujimu tanpa topeng. Namun kau begitu kepadaku, cantik. Semenjak itu semua, aku menjadi sangat tidak menyukaimu, cantik.

Cantik, kalau aku salah dengan menerimanya
Maaf cantik, aku tak tau

Dan sekarang, disaat aku menulis sesuatu yang terpikir untuk menyindirmu saja tidak
Kau membawa segenap teman temanmu yang sangat mengasikan itu,
Memojokanku di ranahku
Kau merasa hebat ya, cantik?

Ada yang ingin ku tanya, cantik.
Kenapa kau dengan percaya dirinya merasa bahwa seolah olah itu bermaksud untuk dirimu? Apa sebegitu kau merasa paling spesialnya untuk dia? Apa kau merasa kau begitu hebatnya? Merasa yang paling paling? Cantik? Jawab aku, cantik.

Iya kamu hebat, cantik

Karena kamu, aku sangat malas menanggapinya saat ini
Aku tak tau apa dia masih belum selesai terhadapmu atau bagaimana
Walaupun dia bilang dan bersumpah padaku bahwa, cuma aku.
Padahal aku tak menyuruhnya, cantik.
Jangan kau pikir aku seperti anjing memperlakukannya,
Tentu tidak, cantik.

Saat ini semua orang tau, seperti aku memancingmu aku memulai perkara
Padahal nyatanya tidak, cantik.
Karena aku memang tidak terpikirkan dirimu saat menulis itu
Kalau kau merasa, itu lain urusan
Aku saja tidak tau apa kau benar melakukan itu terhadapnya? Lucu sekali kamu cantik.

Selama ini kamu dan teman-temanmu seperti itu aku diam
Dan kini kau membawa antek-antekmu seperti itu
Aku hanya bisa tertawa, cantik.
Segitu tak beraninya kah kau memulai sendiri jika memang merasa? Harus dengan pengaduan pengaduan dan melibatkan mereka? Kamu memang hebat, cantik.

Jika sudah seperti ini, siapa yang salah, cantik?
Aku?
Kamu?
Dia?
Sepertinya aku yang akan mendapat predikat bersalah, ya cantik?

Cantik, perkenankan aku menulis ini untukmu, dan kali ini, memang sengajaku ku tujukan untukmu.
Kalau bukan aku sendiri dan teman temanku membela saat itu
Siapa lagi?
Dia saja memarahiku dan berkata tindakanku itu salah tanpa melihat keseluruhannya
Tanpa melihat yang sudah sudah kau tulis dan bicarakan tentangku
Tanpa membelaku
Namun dengan kuat pendirian berkata dia tak membelamu
Melainkan mengarahkanku
Aku sungguh merasa kasihan terhadap diriku sendiri
Aku sunggu prihatin

Kamu sungguh-sungguh hebat, cantik

Jika masih ada yang mengganjal, maka selesaikanlah

Terimakasih telah membaca ini sampai habis, cantik.
Baterai handphone-mu cukup kan untuk semalam suntuk melaporkan ini dan membicarakanku bersama teman temanmu yang sangat asik itu?

Salam sayang,

Aku yang entah dimana posisinya selalu terlihat salah jika bandingannya dirimu, cantik.

Mari berdamai

24/12/16

Sajak LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang