Pada kesepian yang melanda malam-malammu
Aku ialah yang kau datangiPada bagian hampa hari-harimu
Aku ialah yang tak terlewat kau kabari
Tentang segala luka dukamuAku
Kamu
Tanpa "dan"—
SelamanyaMeski segala cerita kau tumpahkan ke pangkuanku
Aku tetap tak berhak memelukmu, pun dipeluk olehmuSetiap kali ditampar oleh kalimat teman-temanku, aku seperti orang kesetanan yang selalu menebalkan telinga, membajakan logika, dan memeluk dengan sayang hati ini
Aku
Kamu
Tanpa "dan"—
Selama-lamanyaBerkali-kali aku dihajar kenyataan
Barangkali segala tubuhku babak belur tak berupa
Barangkali sekarang ini ialah kulit terakhir yang sebentar lagi akan koyak
Barangkali sebentar lagi aku akan menghilang—
Di kehidupanmuTerbangunlah!
Katakanlah!
Katakan,
Katakan saja sekarang
Katakan bahwasannya aku tak akan pernah tetap di hidupmu
Sampai kapanpun aku hanya menjadi samar, yang seperti dilihatmu tidak dengan kacamataUsir aku
Atau biarkan saja aku melarikan diriJangan seolah memelukku, padahal kau ingin mengurungku
Jangan seolah menjadikanku ratu, padahal kau hanya ingin aku menjadi budak keluh kesahmuNanti, saat bertemu kembali
Berjanjilah menatapku sebagai yang biasa
Bukan seolah-olah menjadi yang di hatimu luar biasa.-FM
Cirebon, 9 Februari 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoetryHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com