malam ini serupa kopi basi. pelukan itu hambar di punggung.
kecupan itu aku tak lumat. gairah itu tidak kujamah. matikah sang rasa ku ini.
atau benarkah luka membilas kau yang pernah me-rengkuhkan aku.percakapan percakapan bak riakan sungai.
mengalir keruh.
taunan cinta ku ini.
hanya sehari kau tindas cinta semesta.
hingga akhirnya tak kurasa apa apa.
keindahan mata mu yang dahulu adalah surga dahaga.
kini bagai putaran sinema ,yang memukul dadaku.tak ada kata setelah kecup hampa. diam.
udara mengambang bertanya dimata mu.
aku tak berani menjawab. sebab tak ada alasan mengapa tubuhku yang dahulu ialah aroma tubuhmu menolaknya.maafkan aku.
tersebab luka yang kau setubuhi itu.
kau buat kebas tubuh peluk yang dulu hangat di ragamu.tiada lain kau tuan terkasih.
tak purna ditelan purnama. tapi tuan, cuma cuma kau memaksa aku pulang.
lupakah engkau jika pulang itu tak selalu meng-utuhkan?06 november'16. @sepitengg
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoetryHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com