"Sekarang aku disini
Berhadapan dengan seseorang yang pergi meninggalkanku tanpa pamit.
Saling berhadapan, namun tanpa ada kata yang terucap.Aku bersandar pada dinding batu kokoh, untuk menopang tubuhku yang rapuh.
Yang bisa saja sewaktu-waktu hilang kendali dan jatuhKami saling terdiam, tanpa saling menatap.
Terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing.
Yang tengah berusaha menembus dimensi ruang dan waktu.Aku ingin menyentuhnya
Menelusuri setiap kepingan memori yang pernah ada.
Namun, tanganku hanya mengambang diudara, dan sedetik kemudian jatuh terhempas oleh angin.Entah...
Ia seperti sebuah ilusi atau mungkin sebuah delusi. Ia nyata namun, seolah-olah buram.
Ia nyata, tapi hanya dipikiranku saja."Dari,
Penari di tengah hujan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoesíaHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com