TELAPAK LENGANMU

196 1 0
                                    


Kau pelupa

dan banyak sekali luka di telapak lenganmu

di sana hidup sepasang garis panjang

dan banyak garis pendek

melintang

memutus.

Kelak jika peramal di persimpangan

menghampiri dan meminta

telapak lenganmu.

Sembunyikan saja

bilang padanya

bahwa takdirmu tetaplah aku.

Meski begitu.

Kau tetap pelupa.

Dan di telapak lenganmu banyak luka.

Malam itu di penghujung pukul sepuluh.

Di persimpangan jalan yang lampunya hampir lumpuh.

Kau sodorkan keduanya.

Hingga jari telunjuk berkuku panjang

milik perempuan berbando hitam itu

menari-nari di sana.

Kau pulang membawa kabut di kepala.

Sepasang alismu mengerut mengundang kelam.

Setelah mengetuk pintu.

Kau rebah di pangkuanku.

"Takdir lupa membetulkan

garis lenganku." Katamu.

"Aku sudah mengingatkanmu,

simpan sepasang telapak lenganmu di belakang tubuh,

agar cemas tak berhasil meringkus habis kepunyaan kita."

Sebab aku tahu

kau tetap pelupa

dan di telapak lenganmu

banyak luka.

Kamar, 2017.
/anisaoktvn/

Sajak LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang