Malam pertama tidur bersamamu, aku
terkenang saat-saat manis bersama ibuku
ketika dengan lembut dan jenaka ia mengajariku
mandi dan memakai celana hingga kurasakan
sentuhan ajaib tangan-tangan cinta
tanpa bisa kuucapkan terima kasih padanya
selain tersenyum dan tertawa.Lalu ibu menjebloskanku ke sekolah.
Bertahun-tahun aku belajar bahasa yang baik
dan benar hanya untuk mengucapkan
cinta monyet dengan lugu dan malu-malu
tanpa menyadari bahayanya. Setelah dewasa
aku paham bagaimana menyatakan cinta
tanpa harus mengatakannya.Kini aku harus menidurimu. Tubuhmu
pelan-pelan terbuka dan merebakkan bau masam
dari ketiakmu. Aku gugup. Tapi tak mungkin
kupanggil almarhumah ibuku untuk mengajariku
membaca halaman-halaman tubuhmu sebagaimana
dulu dengan tekun dan sabar ia mengajariku
membaca kalimat-kalimat sederhana:
ini ibu budi; budi minum susu; ini susu ibu.Malam pertama tidur bersamamu, buku, kulacak lagi
paragraf-paragraf cinta ibuku di rimba kata-katamu.Apakah kata-kata mempunyai ibu?
Aku mencoba mengingat-ingat lagi apa kata ibu.
Aku sering lupa dulu ibu suka berkata apa.
Aku gemetar. Tubuhmu makin cerdas
dan berbahaya. Ibu kata, temanilah aku.2003
Joko Pinurbo
Buku: Selamat Menunaikan Ibadah Puisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Liar
PoetryHanya sekumpulan sajak yang dapat mewakili semua isi hatiku yang tak dapat aku ungkapkan~ happy reading yaa :) rfrns: sajakliars@gmail.com