MOZA POV
Aku membuka lebar mataku karena silau terkena cahaya matahari pagi ini. Ku lebarkan pandangan mata, sepertinya ini bukanlah kamarku.
Aku terbangun dari bed ini. Tubuhku masih memakai pakaian lengkap seperti semalam tapi higheels ku sudah terlepas."Aaaaaa. Ngapain lu ada disini" Aku berteriak ketika melihat sosok pria di hadapan ku.
"Lu semalem mabuk, jadi gue bawa ke apartemen gua Moza. Lagian lu enggak gue apa-apain kok. Lu masih perawan Za". Jelas Adit dengan membenahi kemaja putihnya.
"Sialan lu. Awas aja kalau gue ternyata udah enggak perawan. Lu kok enggak sekolah?". Tanya ku heran.
Adit berjalan ke arah pantry "Gue ada meeting yang enggak bisa gue tinggalin jadi hari ini ijin enggak masuk sekolah."
Aku hanya mengangguk mengerti. Dia memang sok sibuk. Sebenarnya dia tidak perlu sekolah juga sudah menjadi pengusaha muda yang sukses dan tajir, tapi bagi dia pendidikan tetap nomor 1. Percuma harta berlimpah kalau isi otak nya Nol Besar.
Aku akan memyiapkan Adit sarapan, ini karena dia sudah berbaik hati mengurusi ku semalam yang mabuk berat. Keputusan dia semalam memang tepat membawa ku ke apartemennya, karena jika aku di pulangkan ke rumah yang ada aku hanya dibiarkan oleh Kak Sandi bahkan bisa juga di laporkan ke Ayah. Bisa mati berdiri aku kalau Ayah mengetahuinya.
Sarapan semuanya sudah siap. Aku tidak tahu menu kesukaan Adit apa jadi ku putuskan untuk memasak nasi goreng spesial dengan suwiran daging ayam yang banyak dan di lengkapi dengan telur mata sapi setengah matang. Adit yang mencium harum masakan ku segera melangkahkan kakinya ke pantry dan duduk di meja makan.
"Ternyata selain gadis nakal, lu masih ada sisi baiknya. Enggak nyangka ya lu pintar masak. Ini menu favorit gue banget. Makasi ya baby". Adit bersiap menyantap hidangan yang sudah kubuat.
Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya. Entah setan apa yang merasuki diriku pagi ini, aku jadi menghilangkan sifat kesal ku kepadanya. Mungkin aku sudah jatuh hati padanya.
Jam 08.00 pagi.
Adit sudah selesai sarapan dan aku membereskan meja makan ini. Ku lihat Adit mengecek keperluan kantornya dengan sangat teliti.Ku hampiri dirinya yang sedang sibuk dengan kegiatanya. "Adit. Terima kasih ya untuk semalam. I Love You."
Ku kecup pipi Adit sebelah kanan. Senyum merekah langsung menghiasi raut wajah Adit. Aku hanya bisa tersipu malu. Adit tidak menjawab pernyataan ku hanya saja dia menjawab dengan kecupan lembut di bibir ku.
"I Love You Too Moza. Yasudah aku berangkat ke kantor dulu ya.". Pamit Adit dan meninggalkan diriku yang terpaku dengan senyum merekah disini.
Adit sudah pergi ke kantor, sepertinya aku juga harus pulang ke rumah. Kak Sandi pasti akan marah kalau aku menginap disini. Meskipun aku gadis badung tapi aku belum pernah menginap ditempat teman pria ku bahkan untuk sex bebas pun aku tak pernah.
Kondisi rumah sepi, Kak Sandi sudah berangkat ke kantor pastinya. Aku hanya menghabiskan waktu ku untuk berguling di bed kamar ku mencoba mengingat apa yang terjadi sebenarnya pada diriku semalam. Entah alasan apa yang membuat ku jatuh hati pada Adit. Kenyamanan yang diberikan Adit membuat ku betah berada di dekatnya, meskipun dia sering menjengkalkan dan membuat diriku berantem sengit denganya.
'Sepertinya aku memang benar-benar jatuh cinta kepada Adit' umpat ku.
*****
Sudah 3 hari aku berada dirumah karena skorsing. Membosankan tentunya, tapi untungnya hari ini aku ada pemotretan dengan Tama Mode di daerah Gunung kidul Jogjakarta. Jadwal pemotretan akan dimulai jam 8 pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
Romance18 +++ Sebuah kisah sederhana dari seorang gadis belia yang karena sifat nakalnya dia harus berpindah ke tempat yang baru. Ditempat yang baru dia tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan dan membuat hari-harinya menjadi sial dan p...