Hai kawan, semangat hari selasa yes !
Jangan lupa VOTE & COMENT !!
HAPPY READING
.
MOZA POV.Sudah 2 hari aku menginap di apartemen Adit. Aku memang meminta untuk tinggal disini karena aku sedang tidak enak badan. Maag, pusing dan ternyata aku juga mengalami anemia. Pantas saja tubuhku terasa sangat lemas dan mataku berkunang-kunang untuk berjalan pun rasanya lama sekali tidak sampai pada tempat tujuan. Kalau aku dirumah aku hanya sendirian karena Kak Sandi sedang sibuk dinas diluar kota, sepertinya dia tugas di Makasar karena ada proyek baru.
Selama aku disini Adit sangat telaten merawat diriku. Aku sudah sedikit baikan meski maag ku belum sepenuhnya membaik. Aku juga merasa sedikit pusing karena kelakuan Adit yang memukuli Bayu sampai dia harus dilarikan ke rumah sakit untuk kedua kalinya, tapi sepertinya kondisi Bayu kali ini lebih parah. Informasi yang aku dapat dari Nisa, Bayu mengalami patah tulang di bagian tangan bagian kiri, mungkin itu karena kemarin Bayu dibanting oleh Adit. Wajarlah kalau Bayu bisa babak belur separah itu karena sebenarnya Adit juga jago dalam urusan bela diri.
Semalam aku sengaja ikut Adit dalam pertemuan bisnisnya. Aku tidak mau ditinggal sendiri. Aku memang menjadi sangat manja jika keadaan sakit seperti ini tapi Adit malah mengira kalau aku hamil padahal aku sedang haid. Adit memang sinting dia terlalu obsesi kalau aku hamil apalagi dia minta besok setelah nikah aku mau untuk melakukan progam hamil kembar. Terserah lah apa mau Adit.
Setelah pulang dari pertemuan itu aku merasa lelah, mungkin hemoglobin ku belum kembali dalam kadar normal. Aku hanya mendengarkan perbincangan mereka dan akhirnya selesai juga. Aku merebahkan kepala ku di sofa. Adit yang melihat ku lemas mengelus-elus kepala ku dan mencium keningku. "Baby. Periksa aja yuk. Katanya kamu udah baikan tapi kok masih lemes?". Kata Adit.
"Yang, aku mau pulang aja." Jawabku dan kemudian Adit menggandengku membawa ke parkiran kafe. Menjalankan mobil nya menuju ke apartement. Selama diperjalanan aku hanya tidur entah kenapa pusing ini kembali menyerang dan tubuhku terasa lemas.
*******
Semalam aku tidak merasakan apa-apa. Seingat ku aku masih tidur didalam mobil tapi pagi ini aku sudah berada di ranjang dan dengan posisi berselimut hangat. Adit masih sangat pulas dalam tidurnya, padahal jam weker sudah berbunyi dan menunjukan pukul 5 pagi. Aku sengaja tidak membangunkan Adit untuk bangun karena dia tidak biasa bangun sepagi ini.
Aku bangun dan pergi ke kamar mandi. Sepertinya mandi jam segini dengan air dingin membuat tubuh menjadi fresh. Ketika aku baru mau melepaskan pakaian aku melihat sesuatu di atas westafel dan ada sebuah pesan tertulis disana.
'Baby, di pakai ya. Kalau hasilnya ada aku bakal bahagia banget tapi kalau enggak ada kita bikin biar ada. Love You Baby'
Apa maksud dari pesan tertulis yang dibuat Adit. Dia memberikan ku sebuah testpack. Otak dia sepertinya sudah tidak waras. Hasilnya pasti tidak akan positif karena aku saat ini sedang haid. Aku memanggil Adit dengan teriakan ku kencang karena kesal kepadanya. Dia langsung menghampiriku ke dalam kamar mandi. Untung saja aku belum melepaskan semua pakaian ku. Dia terlihat panik, mungkin pikirnya aku mengalami hal buruk di dalam sini.
Aku menunjukan sesuatu kepadanya. "Liat ini !".
Adit terpelongo melihatnya. Dia mendekati ku dengan jarak yang sangat dekat. "Baby kok gitu?".
Aku memberikan testpack ini kepada tangan Adit. Aku menyuruhnya untuk melihat hasilnya sendiri lalu mendorong Adit keluar dari dalam kamar mandi.
"Baby kok negatif ?". Teriak Adit dari luar kamar mandi.
"Besok kita bikin kalau udah ijab". Membuka pintu kamar mandi sedikit dan berkata padanya tak lupa ku kedipkan mataku seakan menggodanya.
"Sekarang aja Baby. Kita bikin kembar 4 ya. Buruan buka aku mau masuk!!". Adit mendorong pintu kamar mandi. Reflek aku langsung menutupnya dengan cepat. Adit memang sudah gila. Takut juga aku lama-lama hidup bersamanya. Kalau besok sudah menikah bisa habis kesabaran ku menghadapi kegilaannya.
Usai ku mandi kini giliran Adit untuk mandi. Waktu terus berputar dan saat ini sudah pukul 6 aku sudah siap dengan seragam ku dan menuju ke dapur untuk membuatkan sarapan Adit. Simpel saja setangkap roti diolesi selai cokelat kacang kesukaan Adit. Tidak lupa juga membuatkan bekal dia seperti biasa salad tomat. Itung-itung ngirit uang jajan, uang lebihnya kan bisa buat pesan gaun buat pernikahan besok.
Tepat jam setengah 7 aku berangkat bersama Adit. Hari ini kegiatan ku padat tapi untunglah aku sudah tidak terlalu lemas seperti kemarin. Pulang sekolah aku ada pemotretan bersama Adit pastinya karena aku tidak diijinkan untuk menjadi model coupel dengan pria lain selain dirinya. Sungguh posesif sekali Adit ini. Akhirnya sampai juga disekolah. Tak lama aku tiba di kelas bel masuk berbunyi. Pelajaran pertama pun dimulai dengan pelajaran biologi mengenai organ reproduksi. Aku menyimak dengan seksama karena tak terasa sudah masuk dalam hitungan minggu aku akan bertemu dengan UN. Pastinya juga jadwal try out akan sering aku jumpai.
Jam berdetak terus ke arah kanan. Tak terasa sudah jam 2 siang. Waktunya pulang. Sebelum pulang dibagikan terlebih dahulu jadwal try out oleh ketua kelas, Indri namanya. Cukup padat juga jadwalnya karena selain ada try out tentunya ada jam tambahan dan itu setiap 2 hari sekali. Itu semua akan menguras tenaga dan otak ku. Meskipun selesai ujian aku akan menikah dengan Adit tapi kita berdua sudah sepakat akan mementingkan ujian nasional terlebih dahulu dan berusaha semaksimal mungkin agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
Setelah acara pembagian jadwal try out aku dan Adit berangkat ke lokasi pemotretan. Kali ini lokasinya di studio Kak Yanuar. 1 jam sudah perjalanan ku akhirnya sampai juga. Pemotretan ini menggunakan pakaian casual karena memang Adit akan meluncurkan brand untuk pakaian casual yang cocok untuk para rejama. Aku berganti pakaian dan di make-up oleh Kak Rini yang biasa menghandel masalah make-up disini. Semua sudah siap dan saatnya beraksi di depan mata lensa.
"kapan lu nikah?". Tanya Kak Yanuar disela-sela pemotretan."Besok" Jawab Adit singkat tanpa pikir panjang yang langsung mendapat cubitan dari ku dibagian perut.
"Aduh Baby. Hobi banget deh nyubit aku. Hobi tuh nyium aku baru aku seneng".
"Abis lulusan kayaknya Kak Yanuar. Omongan Adit mah jangan digubris. Dia udah sinting" Aku berkata kepada Kak Yanuar dan sekilas menatap Adit sinis.
Kak Yanuar dan seluruh tim disini hanya tertawa melihat tingkah laku aku dan Adit. Sisi lain dari diri Adit yang ketika berkutik dengan kerjaan dia selalu menampilkan keseirusannya tapi ketika bekerja bersama dengan ku dia terlihat lebih santai. Aku beruntung menjadi kekasih dari Aditya Tama Hermawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
Romance18 +++ Sebuah kisah sederhana dari seorang gadis belia yang karena sifat nakalnya dia harus berpindah ke tempat yang baru. Ditempat yang baru dia tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan dan membuat hari-harinya menjadi sial dan p...