H-2 pernikahan ku dengan Moza. Sebenarnya aku sudah di larang untuk bertemu dengannya, karena ini sudah saatnya aku mengalami yang namanya pingitan tapi aku tidak bisa jauh dari Moza. Aku semakin tidak sabar menuju pernikahan ku dan memiliki Moza seutuhnya.
Pagi hari saja aku sudah rindu dengannya. Aku menelpon dirinya sebelum mengerjakan pekerjaan kantor. Moza hari ini tidak ada acara sehingga dia bisa beristirahat dirumah karena semua persiapan pernikahan sudah 99,9%.
Pekerjaan ku tidak memihak kepadaku. Pekerjaan kantor semakin banyak dan menuntut ku untuk bekerja cepat. Pagi ini saja Sani sudah memberikan ku sarapan dengan beberapa berkas di meja kerja ku.
"Bused dah. Gue udah mau nikah masih aja lu suguhin berkas segini banyaknya. Kurang ajar banget lu San. Oh ya, cancel semua meeting hari ini" Ucap ku memandang ke Sani dengan raut wajah kesal.
"Sorry Bos. Udah tuntutan kerjaan. Oke semua meeting udah gue cancel tapi masih ada 1 pekerjaan yang wajib Bos lakuin." Balas Sani melihat buku catatanya dan memandang ku tersenyum miring.
"Apaan lagi sih?" Kataku.
"Lu lupa Bos kalau malam ini ada peluncuran brand terbaru kita. Ah lu gimana sibuk pacaran terus si!". Balas Sani mengetuk meja.
Aku menepuk jidat ku terkejut akan apa yang diucapkan Sani barusan. "Ya ampun gue lupa ! Ya, gue sibuk pacaran sama berkas beginian. Dia lebih menyita waktu gue makannya gue jadi jarang pacaran beneran sama Moza. Yaudah urusin semua urusan peluncuran nanti malam. Kalau udah beres kabarin gue. Udah sana keluar gue mau ngerjain ini semua." Ucapku mengusir Sani keluar.
Dia hanya tersenyum kecut kepadaku. Aku harus mengerjakan semua ini dengan cepat karena nanti malam jam 7 akan ada peluncuran brand terbaru dari perusahaan ku dan bodohnya aku melupakannya. Dengan sigap dan teliti aku mengerjakan satu per satu berkas ini dan menandatanginya. Tak lupa aku mengirimkan pesan kepada Moza.
'Baby. Nanti malam aku jemput kamu ya jam 7. Aku kelupaan kalau nanti malam ternyata ada peluncuran brand terbaru dari perusahaan. Gaun nya biar Dimas yang kirim ke rumah kamu ya. Aku pulang kantor langsung ke rumah kamu ya. I LOVE YOU BABY. '
Adit -'
Setelah mengirimkan pesan aku mendial nomor hanpdhone Dimas untuk segera mengantarkan gaun kepada Moza dan kembali aku mengerjakan berkas ini.
Disaat aku sedang berkonsentrasi tiba-tiba handphone ku berdering membuatku menghentikan sejenak aktifitasku. Ternyata balasan dari Moza.
'Masih muda kok pelupa. Katanya mau punya anak 10, gimana nasib anak-anak besok kalau Ayahnya pelupa begini bisa-bisa kamu lupa nama mereka. Iya Dimas udah kesini kasih gaunnya. Kamu jangan lama-lama pulangnya aku kan kangen !'
Moza-'
Membaca balasan dari Moza, aku langsung membalas pesan darinya.
'Biar pelupa tapi kamu juga cinta kan sama aku. Ih aku gemes deh sama kamu pingin aku ciumin semuanya. Iya Baby tunggu calon suami mu pulang ya. Nanti jangan lupa kalau udah sampai dirumah kasih aku ciuman mesra ya. Aku kerja dulu Baby.'
Adit -'
Moza tidak membalas kembali pesan ku. Dia sangat sensitif jika membahas ciuman sekarang. Dia mudah ngambek seperti waktu prewed kemarin. Jam dinding sudah menunjukan pukul 3 sore tak terasa waktu begitu cepat berlalu.
Detik demi detik terus berganti. Aku masih saja berkutik pada berkas ini hingga tak terasa sudah ada Sani didalam ruangan ini. "Bos. Semua urusan peluncuran udah kelar dan siap. Kerjaanya dilanjut besok aja. Sekarang udah jam 4 nih. Sana balik terus siap-siap. Jangan sampai telat. Malu-maluin kan kalau CEO nya telat." Ucap Sani kepadaku. Aku yang mendengarnya langsung membereskan segala berkas ini dan bersiap pulang tanpa berkata-kata kepada Sani.
Aku pulang ke apartement untuk sekedar mandi dan rapi-rapi. Selepas itu aku langsung menuju ke rumah Moza. Syukurlah Moza ternyata sudah rapi. Malam ini dia terlihat sangat cantik dengan balutan gaun berwarna cokelat muda dengan model belahan dada rendah tanpa lengan, membuat dirinya terlihat seksi. Angka jarum jam sudah hampir menunjukan di angka 7 aku segera melajukan mobilku ke gedung dimana aku akan melakukan peluncuran disana.
Sesampainya di tempat tujuan, suasana gedung terlihat sangat ramai dengan berbagai rekan bisnis dan sahabat ku yang datang. Aku pun menyalaminya satu per satu. Sani memberitahuku kalau waktu peluncuran sebentar lagi tiba maka aku harus bersiap-siap.
Aku menarik napas sebelum berkata-kata didepan umum untuk sekedar menghilangkan rasa gugup. "Selamat malam para pengunjung dan para sahabat rekan kerja saya yang sangat saya hormati. Pada kesempatan kali ini kita berkumpul pada acara peluncuran brand terbaru dari Tama Mode yang mengusung tema busana formal seperti gaun dan tuxedo. Saya senang karena saya bisa meluncurkan brand semacam ini, sebelumnya Tama Mode selalu meluncurkan pakaian yang casual dan terkesan santai.
Disini saya akan memberitahukan sesuatu yang penting kepada kalian semua yang hadir kalau brand yang akan saya luncurkan ini bernama Brand Modi Fashion. Saya terinspirasi dari seorang gadis sederhana yang cantik dan selalu tampil menawan meski dibalut oleh busana yang sederhana. Sehingga saya menciptakan busana dengan kesan sederhana namun tetap terlihat elegant dan menawan." Sapa ku dan penjelasan kepada semua hadirin yang datang pada malam ini. Aku melihat ke arah Moza dan mendapat senyuman manis darinya.Salah satu jurnalis mengangkat tanganya sebagai tanda kalau dia ada sebuah pertanyaan. "Kalau boleh tahu siapa gadis itu Tuan Adit dan mengapa anda meluncurkan busana seperti ini?"
Aku tersenyum mendengar pertanyaan dari jurnalis tersebut dan aku berjalan menuju ke arah Moza yang duduk di kursi spesial didepan ku. Aku mendekatinya dan merangkul pinggang rampingnya. "Saya ingin membuat sesuatu yang berbeda dari sebelumnya dan saya berharap brand terbaru bisa diterima pada pecinta fashion diluar sana. Inspirasi dari brand terbaru saya yang bernama Modi Fashion adalah gadis yang sangat aku cintai yang sekarang berada di sebelah saya. MOZA ZIDNA LESTARI PRAYOGI calon istri saya dan calon Ibu dari anak-anak kita kelak dan peluncuran brand terbaru ini saya persembahkan untuk dirinya."
Jelasku yang mendapat respon baik dan tepukan tangan yang meriah dari para rekan bisnis yang datang.Moza menatap diriku dengan raut wajah bingung. "Maksudnya ?".
Aku mengarahkan tubuh Moza agar berhadapan dengan diriku. Ku genggam erat tangannya. "Baby, aku bikin brand terbaru ini untuk kamu. Selama pacaran aku enggak pernah kasih kamu apa-apa karena kamu selalu nolak pemberian aku. Untuk kali ini kamu enggak bisa nolak karena malam ini brand Modi sudah resmi diluncurkan dan 1 lagi ini adalah hadiah untuk ulang tahun mu yang tepat jatuh pada malam ini. HAPPY BRITHDAY BABY. I LOVE YOU ". Aku mengecup kening Moza dengan perasaan cinta dan kasih yang mendalam.
"Makasih banyak Sayang, aku enggak tahu kalau kamu udah nyiapain ini semua. Ah kamu mah nyebelin mau bikin surpise gini enggak bilang-bilang kan aku jadi terharu. Nyebelin banget !!" Moza mencubit perut ku lalu memeluk erat diriku.
"Kalau bilang-bilang ya enggak surpise dong Baby. Semua ini karena di bantu Sani juga makannya berjalan lancar. I Love You Moza." Ucapku.
"I Love You to Adit." Balas Moza.
Aku sengaja mempersembahkan semua ini untuk Moza. Sebuah peluncuran brand terbaru sebagai hadiah ulang tahunnya. Semua rekan bisnis dan sahabat yang datang merayakan ulang tahun Moza dengan bernyanyi bersama. Moza yang terkejut dengan semua ini masih terlihat berkaca-kaca terharu dengan apa yang sudah aku persiapan untuknya. Malam ini adalah malam ulang tahun Moza dan besok adalah hari pernikahan aku dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
Romance18 +++ Sebuah kisah sederhana dari seorang gadis belia yang karena sifat nakalnya dia harus berpindah ke tempat yang baru. Ditempat yang baru dia tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan dan membuat hari-harinya menjadi sial dan p...