66

8.7K 243 7
                                    

Akhirnya aku sampai disalah satu kafe di jogja ini. Adit memesankan beberapa menu hidangan untuk ku dan dirinya. Selang beberapa menit pesanan pun datang. Selama di kafe Adit hanya sibuk bermain handphonenya ya sesekali dia berbica kepadaku namun dengan ucapan yang dingin. Aku pikir Adit mengajak ku makan malam karena dia sudah dalam kondisi mood yang baik tapi nyatanya sama saja dia masih bersikap dingin. Sungguh menyebalkan.

"Yang, kamu PMS hari pertama ya? Sensi banget si. Apa kamu abis makan es batu sebalok makannya jadi dingin banget sama aku?". Kataku

"Enggak kok lagi males ngomong aja." Jawab Adit singkat dengan menyendok makanan.

"Yaudah". Balasku acuh kepadanya. Adit sepertinya marah kepadaku tapi aku tidak tahu masalahnya apa. Bagaimana aku bisa tahu dia dari tadi bersikap dingin kepadaku.

Makan malam pun selesai, saatnya untuk pulang. Adit mengantarkan ku rumah. Di mobil dia tetap saja diam. Adit hanya fokus dalam menyetir mobilnya. Baiklah kalau itu mau mu untuk mengacuhkan ku, aku tak apa kok. Setelah sampai dirumah aku langsung turun dan meninggalkan Adit tanpa acara mencium pipi nya seperti biasa. Aku melenggangkan kaki memasuki rumah ku dan menuju ke kamar.

Aku melihat handphone ku ternyata banyak pesan masuk namun bukan dari Adit melainkan Endra. Satu spesies ini memang senang menggangguku. Hilang satu tumbuh satu. Bayu sudah terkapar di rumah sakit dan tidak me ggangguku tapi datang lagi Endra. Sepertinya dia butuh amukan dari Adit agar tidak terus menggangguku.
Aku malas untuk membalas pesan darinya, jadi aku lebih memilih untuk mematikan handphoneku. Bersiap untuk mandi kemudian tidur.

*******

Pagi ini aku merasa malas untuk masuk ke sekolah, sebenarnya hari ini free karena jadwal try out sudah selesai. Aku bermalas-malasan dengan bermaim handphone di atas ranjang.

Adit pagi ini kembali tidak menelpon ku. Sudah 2 hari ini dia bersikap dingin kepadaku. Aku masih bersikap biasa kepadanya. Pagi ini aku akan pergi ke apartemennya saja. Toh, sekolah tidak ada agenda hari ini jadi aku tidak akan berangkat. Aku bersiap-siap dan setelah semua sudah siap aku menjalankan mesin mobilku menuju ke apartement Adit.

30 menit sudah waktu perjalanan yang aku tempuh, akhirnya aku sudah sampai. Ku buka pasword kamar Adit dengan angka yang sudah sangat aku hafal. Ruangan kamarnya gelap. Semua lampu masih dalam kondisi mati dan gorden kamarnya juga belum terbuka. Adit masih tidur dengan posisi favoritnya yaitu memeluk guling.

 Adit masih tidur dengan posisi favoritnya yaitu memeluk guling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berjalan menuju arah jendela untuk membukannya. Padahal pagi ini cuaca sangatlah cerah dan sinar mentari hangat memeluk tubuh. Ku hampiri Adit yang masih nyenyak dalam mimpinya.

"Sayang, bangun udah siang!. Kamu semalam lembur ya?" Usap ku ke wajah Adit, membelai penuh dengan belaian kasih sayang.

"Emmm, aku masih ngantuk Baby. Aku semalam lembur." Jawabnya menggeliatkan tubuhnya.

"Yaudah kalau masih ngantuk tidur aja. Aku bikin sarapan ya." Ujar ku bangun dari posisi ku yang duduk disampingnya. Adit mengangguk dan kembali melanjutkan tidurnya. Aku menuju ke dapur untuk membuatkan dia sarapan. Sepiring nasi goreng sudah aku siapkan untuknya. Aku kembali membangunkannya.

Ting..

Handphone Adit berbunyi. Satu pesan baru untuknya. Tapi Adit masih saja menempelkan kepalanya pada bantal. Aku memberikan handphonenya siapa tahu ini pesan penting.

"Kamu baca aja Baby. Aku malas baca." Adit malah menyuruhku untuk membuka pesan untuknya. Karena permintaannya aku pun membuka pesan ini. Kalau tidak disuruh Adit aku tidak akan membongkar-bongkar isi handphone Adit hanya sekedar melihat isi pesan atau berkas lainnya.

Aku membuka pesan. Nomor yang tidak di save dalam kontak handphone Adit. Rasa penasaran  menghinggapi diriku.

'Pagi Honey, kamu udah bangun belum? Pasti belum ya semalam kan kamu keliatan happy banget aku temenin ngerjain pekerjaan kamu'.

Aku bingung dan terkejut membaca isi  pesan ini. Tidak ada nama pengirimnya jadi aku tidak tahu dari siapa. Semalam Adit lembur dimana dan sama siapa. Kenapa ada pesan seperti ini. Aku cukup lama berdiam diri memandangi pesan ini sampai aku tak sadar kalau Adit sudah bangun. Dia mencium kening ku.

"Baby, abis sarapan temenin aku ke kerjaan ya." Ajaknya.

Aku  mengiyakan ajakannya. Aku menunggu Adit mandi dan menemaninya sarapan. Semua sudah beres dan saatnya untuk pergi ke tempat kerjaan Adit. Ini tidak akan membosankan karena dia mengajak ku ke salah satu store busana miliknya di mall. Tidak sampai 30 menit kita sudah sampai di mall ini dan berjalan mengelilingi mall dan berhenti di store milik Adit. Aku menunggunya dengan melihat-lihat koleksi pakaian disini. Terpampang dengan jelas foto ku dan Adit disana. Ya karena aku salah satu model ambasador dari brand ini.

Cukup lama Adit mengecek pekerjaan disini. Itu karena dia sangat teliti dalam setiap pekerjaannya. Aku sudah merasa bosan disini. Adit sepertinya peka akan diriku yang sudah mulai bosan sehingga dia menghampiriku dan mengajaku keluar.

Tak terasa hari sudah siang, jam sudah menunjukan pukul 1. Perut ku pun sudah keroncongan, tadi pagi aku tidak sarapan aku melupakan hal itu. Adit mengajaku ke resto  untuk makan siang di sini. Sambil menunggu pesanan datang aku berbincang santai dengan Adit. Aku ingin menanyakan pesan dari siapa tadi pagi tapi mungkin ini bukan waktu yang tepat. Mood Adit kalau setelah mengerjakan pekerjaan biasanya agak lelah dan disaat kelelahan itu menghampirinya emosi mudah menguasai dirinya. Lebih baik ku simpan saja rasa penasaranku. Akhirnya pesanan ku sudah datang dan saatnya makan.

"Baby, ini dompet ku tolong kamu ambil uang ya buat bayar. Aku udah enggak tahan mau ke toilet." Adit memberiku dompetnya, aku mengambil beberapa lembar uang untuk membayar makanan ini. Ku lihat foto ku terpampang di dompet Adit. Aku pun tersenyum. Tapi aku melihat ada sebuah foto lain di belakang foto miliku. Ku ambil untuk memperjelas foto milik siapa itu.

Foto ini berukuran lebih kecil daripada miliku dan masih terlihat bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Foto ini berukuran lebih kecil daripada miliku dan masih terlihat bagus. Sepertinya Adit menyimpannya dengan sangat baik. Ku perhatikan baik-baik siapa pemilik wajah ini dan ternyata dia adalah Rista, wajahnya sedikit berbeda dari wajah yang sekarang. Sepertinya ini adalah foto lama Rista mungkin semasa pacaran 1 Tahun yang lalu.

Aku masih saja memandangi foto ini hingga akhirnya Adit datang dan duduk disebelahku. Aku langsung bergerak cepat memasukan kembali foto Rista kedalam dompet Adit seperti posisi sedia kala.

Semua sudah selesai dan aku bersiap untuk pulang. Di dalam mobil aku masih terus berpikir keras mengenai kejadian pagi ini. Ada seseorang yang mengirimi pesan Adit seperti itu dan yang kedua ternyata Adit masih menyimpan foto Rista drngan sangat baik didalam dompetnya. Semoga tidak akan ada masalah dibalik semua ini.

Love Me Like You DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang