MOZA POV.
Kehidupan ku sekarang bertambah menjadi lengkap dengan kehadiran kedua jagoan ku. Jingga dan Senja yang sekarang sudah memasuki usia 7 bulan. Aku dan Adit bekerja sama dalam mendidik dan mengurusnya. Aku sengaja tidak menghadirkan baby sitter untuk membantuku aku dan Adit sudah sepakat untuk mengurusnya sendiri entah seberapa repotnya itu. Aku menikmatinya setiap menit perilaku dari kedua jagoan ku dan dengan kehadiran mereka itu membuat aku dan Adit berubah menjadi sosok yang lebih dewasa dan mengalahkan ego masing-masing.
Aktifitas ku menjadi lebih padat dari sebelumnya. Dari awal bangun tidur aku sudah siap membuatkan sarapan untuk Adit dan bekal. Setelah itu aku memandikan kedua jagoan ku. Sebenarnya ribet juga ya mempunyai dua anak kembar tapi aku selalu senang menjalaninya. Adit juga kalau tidak kerja atau setelah pulang kerja dia selalu membantu ku mengurus kedua jagoan ku.
Sekarang sudah jam 5 pagi, aktifitas ku dimulai sekarang. Senja dan Jingga yang sudah bangun terlebih dahulu selalu mengoceh sampai pagi nanti. Ocehannya itu seperti alunan melodi yang indah di telinga ku.
"Good morning kesayangan Bunda. Morning Senja, Morning Jingga. Bunda belum bisa ngucapin morning ke Ayah karena kalian tahu kan Ayah mu masih tertidur dan jam segini dia tidak terbiasa bangun pagi. Kalau kalian sudah dewasa jangan mengikuti kebiasaan buruk Ayah mu ya, Sayang. "
"Mam mam mam" Oceh Senja yang dari tadi tak hentinya terus bersuara.
"I Love You kesayangan Bunda. Bunda siapin sarapan dulu ya. Kalian temani Ayah yang masih malas bangun ya." Kecup ku kepada Senja dan Jingga kemudian meninggalkannya ke dapur.
Sejak kehadiran Senja dan Jingga aku menjadi bangun lebih pagi, padahal malam nya pun kadang aku tak tidur nyenyak karena mereka yang tiba-tiba bangun mengoceh atau meminta jatah Asi. Aku tidak memberikan mereka susu formula karena aku ingin mereka merasakan kenikmatan dari Asi Bunda nya dan juga jika buah hati kita mendapat Asi dari Bundanya akan terjalin ikatan batin yang kuat. Aku meninggalkan mereka untuk membuatkan sarapan Adit.
Tak terasa waktu sudah berjalan dengan cepat dan menunjukan pukul 7 pagi. Sampai saat ini Adit masih saja belum bangun maklum lah ini hari weekend jadi dia melembur tidur pagi. Semua hidangan sudah siap di meja makan, aku kembali ke kamar untuk membangunkan suami ku itu. Sesampainya dikamar aku melihat kedua jagoan ku tertidur lagi sepertinya mereka lelah bermain dan mengoceh.
"Sayang bangun udah siang. Mandi terus sarapan. " Panggilku kepada Adit namun tidak mendapat respon darinya. Aku kembali membangunkannya namun dengan cara yang berbeda.
Aku mendekatkan wajah ku kedirinya lalu membisikan sesuatu ke telingannya. "Sayang, main yuk mumpung jagoan kita tidur."
Adit terbangun dan menarik diriku ke ranjang. "Ayo Baby, aku juga pingin sama kamu. Ah aku kangen banget". Kata Adit.
"Kamu tuh ya giliran di ajak main langsung bangun disuruh sarapan susah bangun. Aku enggak beneran kok". Aku menjulurkan lidah ku menggoda dirinya yang langsung mendapat terkaman ganas dari Adit.
"Kamu tuh ya Baby. Makin kesini makin gemes. Aku gigit kamu salah sendiri pagi-pagi goda aku." Adit mencium pipi ku dan mengalungkan tangan kekarnya untuk memeluk ku.
"Ah, ampun-ampun Sayang maaf. Abis kamu dari tadi dibangunin enggak bangun yaudah aku kerjain aja." Kataku tertawa kepada Adit.
"Kamu harus tanggung jawab sama ucapan kamu tadi Baby."
"Iya Sayang janji deh nanti malam ya. Yaudah ayo bangun. Jagoan kamu aja udah bangun dari jam 5." Aku menunjukan ke arah dua jagoan ku yang ternyata sudah bangun.
Adit mencium pipi Senja dan Jingga
Kemudian bangun beralih ke kamar mandi untuk membasuh tubuhnya kemudian pergi ke meja makan. Aku dan Adit pun memulai sarapan pagi setelah itu aku akan bersiap-siap untuk memandikan Senja dan Jingga. Sarapan pagi ini sudah beres dan air hangat untuk kedua jagoan ku sudah siap. Kini aku membawa Senja terlebih dahulu sedangkan Jingga bersama Ayahnya."Kamu semakin cantik Senja dan semoga kelak hatimu juga cantik ya. Bunda sayang banget sama Senja. Tumbuh lah menjadi anak yang berbakti dan menjadi anak yang baik ya Sayang. "Kata ku dengan mengusap pelan tubuh Senja dan mendapat tawa darinya. Sungguh indah menjadi Ibu di dunia ini.
Selesai mandi aku segera memakaikan baju Senja, setelah itu aku meletakan Senja di ranjang menunggu Adit bergantian membawa Jingga untuk aku mandikan. Sudah lebih dari 10 menit Adit tidak juga datang kebiasaan dia kalau sudah bermain dengan jagoan pria nya pasti terlalu asik dan lupa dengan diriku. Aku menghampiri Adit yang sepertinya berada di ruang tengah. Aku menuruni tangga perlahan dan memanggil-manggil namanya.
"Jingga, saatnya kita mandi Sayang." Teriak ku.
Aku melihat Adit yang sedang bermain bersama Jingga yang selalu mengoceh dengan lucunya.
"Ayah udahan dulu mainnya, Jingga kan mau mandi dulu. Ayo Sayang." Perintah ku.
"Jingga kan masih mau main sama Ayah Bunda". Jawab Adit gemas.
"Nanti main lagi sama Ayah ya. Uncle Sandi mau main kesini masak Jingga belum wangi kan malu." Aku menengadahkan tangan ku meminta Jingga yang masih berada di pangkuan Adit.
"Oke bunda. Abis itu mandiin Ayah ya. " Balas Adit dengan menggenggam tangan Jingga.
Aku mengambil Jingga dari Adit lalu menggendongnya. "Ayah udah gede mandi aja sendiri". Jawab ku menjulurkan lidah kepada Adit lalu meninggalkannya. Adit hanya tertawa melihat tingkah ku.
Semua sudah beres dan saatnya untuk bersantai ria menikmati hari libur ini dan menunggu kedatangan Kak Sandi yang katanya akan berkunjung kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
Romance18 +++ Sebuah kisah sederhana dari seorang gadis belia yang karena sifat nakalnya dia harus berpindah ke tempat yang baru. Ditempat yang baru dia tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan dan membuat hari-harinya menjadi sial dan p...