WARNING ⚠
HATI-HATI BAPER DAN BERUSAHA LAH UNTUK MENAHAN AGAR TIDAK SENYUM SENDIRI !!
HAPPY READING
Semenjak 2 minggu yang lalu aku merasakan pusing dan lemas pada diriku aku menjadi jarang beraktifitas. Aku hanya membuatkan Adit sarapan seadanya, biasanya aku membuatkan roti bakar atau sekedar roti diolesi selai biasa bahkan pernah sama sekali aku tidak membuatkan dia sarapan. Adit memahami kondisi ku justru dan dia melarang ku untuk sibuk di dapur.
Setelah sarapan aku biasanya melanjutkan aktifitas ku di ruangan lain tapi karena rasa lemas yang mengganggu tubuhku akhirnya aku kembali ke kamar untuk merebahkan tubuhku di ranjang. Adit hari ini tidak berangkat kerja karena dia sangat khawatir dengan kondisiku. Kali ini aku melarangnya untuk tidak berangkat kerja padahal biasanya kalau aku tahu Adit tidak kerja aku selalu menyuruhnya untuk tetap berangkat. Aku merasa ingin selalu bersamanya bahkan selalu ingin berada di pelukannya.
Adit yang melihat ku terkapar lemah di ranjang mendekatiku. Dia duduk disampingku dan mengusap-usap pucuk kepalaku dengan lembut. Aku semakin mendekat dan merebahkan kepalaku pada dada bidang milik suami ku ini.
"Yang, pusing lemes banget". Aku berkata lirih sambil memeluk Adit.
"Periksa aja ya. Biar tahu kamu kenapa. Mungkin aja kamu hamil?". Jawab Adit.
"Ah palingan anemia aku kumat, lagian aku enggak mual sama muntah kok Yang. Aku malas ke dokter, aku mau nya kamu aja." Kata ku mempererat pelukan ke Adit.
Adit mengecup puncak kepalaku dan memeluk ku." Daripada nebak-nebak sendiri gini kita periksa aja ya Baby. Aku kan ada disini, aku enggak pergi kemana-mana kok. Periksa ya ! Aku siapin mobil dulu. "
"Enggak mau. Kamu sini aja." Ucapku. Aku tidak mau Adit meninggalkan ku barang sebentar walaupun itu hanya pergi ke dapur atau beranjak dari ranjang ini. Aku selalu ingin ada di dekapan Adit. Entah mengapa aku merasa sangat posesif kepadanya padahal Adit lah yang sangat posesif kepadaku. Aku juga tidak berpikir ke arah kalau aku itu hamil, yang aku pikir mungkin anemia ku kembali kumat.
Aku masih saja di ranjang bersama Adit. Memeluk tubuhnya dan mencium harum tubuhnya membuat diriku sedikit tenang dan pusing ku sedikit mereda. Adit mengecup puncak kepalaku dan selalu mengusap-usap rambutku lembut. Karena merasa tenang berada di pelukannya aku pun bisa memejamkan mataku. Semalaman aku kesulitan tidur dan aku tidak tahu itu mengapa.
Tidur dalam pelukan Adit membuat ku nyenyak hingga tak terasa aku tidur sampai sore. Aku membuka perlahan mata ku melihat Adit yang ternyata tidur juga. Mungkin dia lelah karena menjaga ku seharian.
"Sayang, bangun" Aku membangunkan Adit menepuk pelan pipinya.
Adit langsung terbangun dan berkata." Kamu kenapa Baby? Masih pusing masih lemas? Periksa aja ya. Aku takut kamu kenapa-kenapa".
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
Romance18 +++ Sebuah kisah sederhana dari seorang gadis belia yang karena sifat nakalnya dia harus berpindah ke tempat yang baru. Ditempat yang baru dia tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan dan membuat hari-harinya menjadi sial dan p...