25.

16.6K 424 11
                                    

Akhirnya aku bisa merebahkan tubuhku di ranjang dengan nyaman. Saat ini aku berada di apartemen Adit. Aku memang meminta Adit untuk membawanya kesini, kalau aku pulang kerumah pasti Kak Sandi curiga. Mata ku langsung terpejam. Mengistirahatkan tubuh lelah ku dan pikiran ku yang entah berkeliling kemana.

Perasaan ku bercampuk aduk saat ini kepadanya. Antara bahagia dan malu. Bahagia karena sudah bisa menyatakan perasaan ku padanya dan itu sangat membuat ku lega, dan aku juga merasa malu karena sudah making love bersamanya. Aku merasa kalau aku sudah menjadi jalang dihadapannya. Semenjak kejadian malam itu di Bali aku belum bisa berbicara ramah padanya, itu karena kelakuan dia tetap saja membuat ku sebal. Meski begitu aku sangat mencintainya.

ADIT POV

Hari ini aku sudah kembali ke apartemen ku. Semua ini karena permintaan Moza, gadis yang aku cintai saat ini. Kemarin malam di Bali aku begitu mabuk dan tidak berdaya olehnya. Tidak berdaya karena melihatnya yang agresif tidak seperti hari-hari biasanya dia sangat berani malam itu. Aku terkejut ketika mendengar Moza ingin menghabiskan malamnya bersama diriku. Daripada harus berkeliling di Bali lebih baik aku menginap di salah satu hotel di sana, toh sama saja itu menghabiskan waktu bersama.

Ketika di hotel aku melihat Moza yang berbeda, dia begitu sangat agresif menggodaku. Moza selalu mencium diriku lebih dulu dan tiba-tiba dia mematikan saklar lampu di kamar. Hasrat lelaki ku tidak sanggup menahan godaan dari Moza. Seketika langsung saja ku cumbu dengan ganas setiap inci tubuh Moza. Sebelumnya aku meminta izin kepadanya kalau aku menginginkan dia dan beruntungnya diriku mendapat persetujuan darinya.

Pagi nya setelah semua beres, aku dan Moza sudah membersihkan badan dan sarapan kami kembali ke hotel tempat dimana rombongan sekolah ku menginap. Untung saja Meyka teman sekamar Moza bersedia menutupi ulah ku yang membawa kabur Moza semalam. Aku berhutang budi kepadanya.

Tujuan wisata pertama adalah pantai dream land. Semua siswa memasuki bus sesuai kelasnya. Ketika sudah di tempat tujuan aku melihat Moza belum turun dari bus, ku dekati dia ternyata dia mengalami kesakitan pada pangkal pahanya tepat di bagian kewanitaannya. Aku tahu itu karena permainan semalam aku dan dirinya. Moza baru pertama kali melakukannya begitu juga dengan diriku. Ini adalah pengalaman  pertama ku making love dengan seorang gadis.

Aku memutuskan untuk menggendong dirinya. Tak muasa aku melihat dirinya jika harus jalan ngegang dan di pandang sinis oleh semua orang disini jadi aku menggendongnya. Selama di pantai Moza terlihat gelisah karena sakit yang di deritanya. Aku tidak tahu sebera sakit yang dia rasa. Setelah puas dengan pantai ini rombongan sekolah ku akan berpindah ke destinasi wisata lainya.

Moza tiba-tiba mengirim pesan kepadaku untuk duduk di sampingnya selama perjalanan. Dia meminta pulang ke Jogja karena dia sangat merasa tidak nyaman. Aku memberanikam diri untuk meminta ijin kepada Pak Andra selaku wali kelas dengan alasan Moza sedang sakit Typoid. Alhasil Pak Andra mengijinkannya. Jam 5 sore aku dan Moza sudah berada di pesawat dan bersiap untuk kembali ke Jogja.

Sekarang ini aku dan Moza sudah sampai di apartemen ku. Ku lihat dia sangat kelelahan. Aku berjanji pada diriku sendiri kalau aku tidak akan making love dengannya. Sungguh aku merasa sedih melihat dia yang kesakitan karena nyeri di bagian kewanitaannya. Sebenarnya ini adalah hal wajar bagi para gadis yang baru saja di jebol keperawanan nya cuman aku tidak mau membuat Moza sakit lagi.

MOZA POV.

Aku akan menginap disini sampai para rombongan sekolah ku kembali. Tidak mungkin rasanya kalau aku tiba-tiba pulang ke rumah sebelum jadwal ku pulang dari Bali. Kak Sandi bisa memberi ku pertanyaan yang tidak ada habisnya.

Semalam aku kembali tidur seranjang bersama Adit. Malam tadi tidak ada acara making love dengannya. Kata Adit dia tidak akan memintanya lagi, dia merasa sedih melihat ku kesakitan jadi Adit hanya memeluk hangat tubuhku di sepanjang malam.

"Pagi sayang..." Aku mengecup pipi Adit agar dia membuka matanya.

"Ehmmm... Semalam aku mimpi apa ya pagi ini mendengar Baby kesayangan ku memanggil diriku dengan 'Sayang'. " Adit menggodaku dan mencium bibirku.

"Sorry ya selama ini gue suka sebel sama lu Dit. Berantem mulu bawaanya."

Adit menempelkan kedua tangannya di pipiku. "Gue, lu ?."

"Ah. Maksudnya aku. Mulai saat aku berhenti 'Gue, lu' kalau ngobrol sama kamu oke. Aku cinta sama kamu!". Aku tersenyum tersipu malu.

Adit hanya tertawa melihat tingkah konyolku. Mulai saat ini aku benar-benar lega dengan keputusan ku dan acara berantem serta kejahilan yang sering di buat Adit resmi dihilangkan dari kehidupanku.

Aku beranjak ke dapur untuk membuatkan sarapan untuknya. Nasi goreng dengan suwiran daging ayam yang banyak dilengkapi 1 telur mata sapi setengah matang adalah menu sarapan pagi ini. Itu adalah menu favorit Adit. Aku memang belum begitu mengenal Adit sepenuhnya tapi setidaknya aku sudah mengerti makanan favorit nya.

"Spesial for you Honey." Ucapku dengan menghidangkan ke meja makan.

"Terima Kasih Baby." Balasnya.

"Love You.." Aku memberi kecupan manis di pipinya. Membuat Adit tersenyum bahagia mendapatkannya.

Aku sudah selesai membereskan meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku sudah selesai membereskan meja makan. Saatnya untuk bersantai berdua di ruang tengah namun handphone Adit berdering menandakan ada telefon masuk.

Ternyata Adit harus pergi ke kantor karena ada meeting mendadak. Sani sebagai asisten pribadinya tidak bisa menggantikan posisi Adit saat ini karena klienya tidak mau bertemu kalau bukan dengan Adit. Sendirilah sekarang diriku disini.

Senja sudah semakin gelap. Denting jarum jam sudah bergeser di angka 6. Menandakan saat ini sudah jam 6 petang, namun Adit juga belum pulang. Semua hidangan makan malam sudah aku siapkan dengan rapi. Aku menunggu kedatangan Adit dengan merebahkan diriku di ranjang.

Aku merasakan kelembutan dari sesuatu yang biasa ku rasakan lembut dan kenyal.

"Maaf aku baru pulang Baby." Kecup Adit di pipiku.

Mendengar ucapan dan merasakan kecupan Adit seketika membuat aku langsung terbangun dari tidur. Ku sambut kepulangannya dengan senyum mengembang di pipiku. Aku selalu tertawa ketika mengingat setiap kejadian yang terjadi hari kemarin dan sepanjang hari ini. Aku merasa kalau aku sudah menjadi istri dari Aditya Tama Hermawan padahal sebenarnya itu belum terjadi.








***********

Hari ini aku udah doubel up part terbaru. Sengaja dikebut karena selama 2 hari kedepan aku ijin buat enggak up ya kawan. Soalnya ada urusan yang penting.

Senin aku mulai up lagi kok. Tunggu kelanjutan dan kejutan dari Moza & Adit.

Oya, kelupaan gimana nih tanggapan kalian tentang cerita ini? Komen dong biar rame!!!.

Terima kasih.
Ay❤

Love Me Like You DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang