MOZA POV.
Aku melihat handphone ku berdering, terlihat jelas nama Adit dilayar handphone ku. Aku menolak panggilan darinya tapi dia terus saja berulang kali menelpon hingga akhirnya Kak Sandi yang menjawabnya. Aku mendengar Kak Sandi marah kepadanya karena sudah membuat ku menangis.
"Masalah nya apa kalian berantem gini?" Tanya Kak Sandi menatap tajam diriku.
"Adit ciuman sama Rista." Jawab ku sesegukan.
"Siapa Rista?" Tanyanya kembali dengan masih terfokus menyetir.
"Rista itu mantan Adit kelas 2 Kak. Tadi aku mau nyamperin Adit di lapangan karena dia lagi latihan futsal. Eh pas kesana aku liat Adit lagi ciuman sama Rista." Jelasku dengan menyeka air mata yang terus saja mengalir. Sakit sekali rasanya.
"Kurang aja Adit.!!" Kak Sandi mengepalkan tangannya dan dia terlihat marah kepada Adit.
Aku sudah sampai di rumah, sedangkan Kak Sandi langsung pergi kembali ke kantor karena urusanya belum selesai. Kak Sandi adalah Kakak terbaik yang ku miliki. Dia paling tidak bisa melihat adiknya meneteskan air mata, terlebih jika itu karena seorang lelaki yang melukai hatiku. Dia tidak akan tinggal diam membela ku.
Ku ganti bajuku dan aku mengambil sebatang roko serta wine untuk menemani senja ku. Melampiaskan amarah ku ke 2 benda ini bisa membuat sedikit plong perasaanku. Aku tahu pelampiasan ku tidak baik tapi hanya seperti inilah aku bisa mengembalikan mood ku yang buruk.
ADIT POV.
Sambungan telepon dengan Sandi terputus secara sepihak. Dia terdengar sangat marah kepadaku. Aku memutuskan untuk menemui Moza ke rumahnya, aku yakin dia pasti pulang. Saat aku akan menjalankan motor ku, aku mendengar handphone berdering. Sandi menelpon ku, dia menyuruhku untuk datang ke kantornya. Aku pun mengiyakannya.
Sampai di kantor Sandi, aku langsung menuju ke ruangannya untuk bertemu dengan Sandi.
"Duduk Dit.!". Sandi menyuruh ku untuk duduk di sofa.
Sandi berbicara santai kepadaku. " Lu apain Moza sampai dia nangis gitu?".
"Gue enggak sengaja bikin dia nangis Ndi. Moza salah paham sama gue!". Jelasku.
"Salah paham gimana?". Ucap Sandi
"Ndi. Gue enggak sengaja ciuman sama mantan gue. Dia yang mulai duluan dan begonya gue enggak tahu kalau Moza liat semuannya." Belaku.
"Kalau Moza enggak liat kelakuan lu, pasti lu enggak akan berhenti kan?. Selesain masalah lu sama Moza secepatnya, gue enggak mau liat adik gue nangis gara-gara lu!! ." Sandi menepuk bahuku.
"Gue juga pinginnya cepet-cepet nyelesain masalah ini , tapi Moza ngehindarin gue terus."Jawabku.
"Dit. Moza itu tipe cewek setia, dia selalu menjunjung tinggi kejujuran dan kepercayaan di setiap hubungannya. Segala masalah dia selalu cerita ke pacarnya, dia juga percaya banget sama pacarnya. Sekali dia cinta sama orang dia akan serius ngjelaninnya.Adit kalau lu emang serius pingin nikah sama Moza, gue harap lu enggak nyakitin dia, perjuangin dan jaga kepercayaan dia. Sekarang lu pulang. Tampang lu kusut banget". Sandi berbicara panjang lebar kepadaku. Dia selalu bersifat dewas jika menghadapi masalah. Meskipun dia tadi marah-marah disambungan telepon tapi ketika bertemu Sandi bisa mengontrol emosinya dan berbicara dengan santai.
Aku pulang dari kantor Sandi. Memang benar yang di lihat Sandi kalau aku saat ini terlihat kacau. Kejadian tadi membuat ku sangat merasa bersalah. Aku harus meminta maaf dan menjelaskan semuanya kepada Moza. Ini semua gara-gara Rista yang bersikap kurang ajar kepadaku. Andai saja aku tadi menolak ciumannya pasti ini semua tidak terjadi.
Setelah sampai dirumah, aku duduk di balkon depan dengan menghisap rokok berharap dapat meringankan beban pikiran ku saat ini. Senja semakin terlihat gelap menandakan malam akan segera datang. Aku menuju ke kamar mandi untuk berendam mendinginkan suhu tubuh yang terasa panas karena masalah ini.
Selama berendam aku terus saja memikirkan bagaimana caranya aku menemui Moza. Kalau aku datang kerumah pasti dia tidak akan mau bertemu dengan ku. Sudah berkali-kali aku menelponnya tapi tidak ada jawaban darinya. Moza benar-benar marah kali ini. Aku mengingat-ingat kebiasaan Moza kalau sedang kesal, dia selalu melampiaskan amarahnya dengan menikmati sebatang rokok dan segelas vodka atau wine. Kemungkinan Moza malam ini pergi ke club dimana dia biasa meluapkan rasa kesalnya.
Aku bergegas memakai baju dan pergi ke club di daerah Jln. magelang.
Sampainya disana aku mencoba menelpon kembali Moza namun tetap dia tidak menjawabnya. Aku melihat ada mobil Moza terparkir disini, itu tandanya dia berada di dalam. Aku memasuki club ini dan melebarkan pandangan ku mencari keberadaannya.Aku melihat Moza sedang menikmati segelas vodka di meja bar bersama dengan seorang cowok yang tidak asing bagiku. Dia adalah Bayu. Pintar sekali Bayu mengambil kesempatan mendekati Moza disaat aku sedang bertengkat dengannya.
"Baby, ayo pulang" Aku menarik tangan Moza agat ikut denganku.
"Lepasin. Aku enggak mau pulang." Jawabnya .
"Udah lah Dit. Orang Moza lagi pingin happy-happy sama gue kok. Lu suka banget ganggu kita." Bayu mendorong bahuku untuk menjauh dari Moza.
"Keparat lu Bay.! Moza tuh cwek gue, lu enggak berhak deketin dia!" Aku meninju Bayu yang sedari tadi tersenyum remeh kepadaku.
Moza berdiri dan melerai perkelahian antara aku dan Bayu. "STOP DIT!!. Dengerin baik-baik, aku lagi pingin sendiri. Aku mohon sama kamu jangan deketin aku dulu ya!"
"Lu denger sendiri kan apa kata Moza. Udah sana lu balik aja !!". Bayu mendorong ku. Ingin rasanya aku meninjunya sampai terkapar lemas tapi Moza memandangku mengisyaratkan agar aku segera pulang.
"Keparat lu Bay.!!" Aku mengepalkan jemari ku karena kesal melihat Bayu yang merasa menang dari diriku. Pikiran ku kalut, kacau, aku takut Moza di permainkan Bayu. Tapi apa daya ku yang ternyata aku juga sudah membuat sakit hati Moza dengan kelakuan ku bersama Rista. Aku memang pria bodoh yang tidak bisa mengontrol emosiku.
Moza memintaku untuk tidak menghubunginya lagi, aku merasa sangat frustasi mendengarnya. Aku tidak bisa jauh darinya. Aku sangat mencintainya, hanya Moza yang ada dihatiku bukan Rista. Aku akan terus berjuang untuk.mempertahankan hubungan ini. Aku harus menjauhkan Moza dari dekapan Bayu, aku tidak ingin Bayu merebut orang yang ku cintai lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
Romance18 +++ Sebuah kisah sederhana dari seorang gadis belia yang karena sifat nakalnya dia harus berpindah ke tempat yang baru. Ditempat yang baru dia tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan dan membuat hari-harinya menjadi sial dan p...