Sepulang dari gedung pernikahan aku dan Moza mengantarkan Bunda pulang kerumah. Diperjalanan Bunda tertidur lelap, sepertinya beliau sangat lelah hari ini karena menemani Moza mengecek segala keperluan pernikahan kita. Sampainya di rumah aku membangunkan Bunda perlahan. Aku dan Moza menyempatkan beristirahat dirumah sebentar.
"Hai anak gadis Papa yang cantik " Sapa Papa menghampiri Moza, sedangkan Moza langsung mencium tangan Papa.
"Ih Papa bisa aja muji Moza gitu deh. Cantikan Bunda daripada aku." Balas Moza beralih menatap Bunda.
"Kalau Bunda mah jangan ditanya, dia itu bidadari yang udah enggak diterima di kayangan makannya dia tinggal di bumi sama Papa, hahaha" Papa tertawa dan memeluk Bunda.
Aku dan Moza pun ikut tertawa melihat tingkah Papa dan Bunda yang masih saja romantis meski mereka sudah lama menikah. Aku juga berharap semoga kelak aku bisa seperti mereka. Setelah itu aku dan Moza bersantai di ruang tengah sekedar melepas lelah. Sebenarnya hari ini aku sangatlah lelah, namun aku akan mengantarkan Moza pulang. Rasa lelah ku sudah sedikit menghilang dan aku mengajak Moza untuk pulang.
"Baby, kamu capek ya hari ini?" Tanya ku melihat Moza yang sedang menatap ke luar jendela.
"Sedikit. Aku tidur dulu ya Sayang. Kamu enggak apa-apa kan aku tinggal tidur?". Kata Moza mengusap pipiku.
"Yaudah tidur aja. Aku enggak apa-apa kok lagian bentar lagi sampai ". Balasku mencium kening Moza.
Aku melihat Moza tertidur pulas berselimutkan jaket miliku. Aku tahu sebenarnya Moza juga sangat lelah dan aku takut kalau dia jatuh sakit seperti kemarin. Aku kembali fokus menyetir agar segera sampai ke apartement. Aku menghubungi Sandi untuk memberitahu kalau malam ininaku membawa Moza tidur di apartement ku, namun belum sempat aku mendial nomor Sandi ada panggilan masuk dari Yanuar. Dia mengiangatkan ku kalau besok adalah jadwal ku untuk foto preweding bersama Moza. Aku juga tidak melupakan itu. Aku tahu semua terkesan terlalu dekat pada waktu pernikahan karena aku baru melakukan sesi foto preweding di H-4 pernikahan itu semua karena kesibukan ku, tapi aku percaya meski semua dilakukan serba mendadak Yanuar akan memberikan hasil yang terbaik dalam setiap fotonya.
Akhirnya aku sampai juga di apartement. Aku menggendong Moza sampai di kamar. Aku tidak tega membangunkan Moza karena dia terlihat sangat pulas. Aku rebahkan pelan tubuh Moza diatas ranjang ku lepas high heels yang dipakainya dan menyelimuti dirinya dengan selimut yang hangat.
"I LOVE YOU MOZA. Aku berjanji akan membuat mu bahagia." Ucapku mengecup kening Moza kemudia berlalu meninggalkannya ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
*******
MOZA POV.
"ADIT BANGUN !!" Aku membangunkan Adit yang masih saja memeluk guling dengan kencangnya.
"Adit bangun dong, udah siang ini ! Kita kan mau foto prewed nanti kesiangan. " Aku menarik guling yang masih saja erat dipeluk Adit.
"Aduhh ". Aku melepaskan jeratan Adit karena dia tiba-tiba menarik tubuhku kedalam pelukannya. Dia mencium habis diriku.
"Ah, bau iler udah nyium aku. Sana mandi !". Aku melepaskan diri ku dari cengkramannya dan Adit hanya tersenyum miring kepadaku.
"Bau iler itu yang bikin enak. Good morning Baby Moza ku" Adit bangun dari ranjang dan kembali memeluku.
"Morning-morning, udah siang enggak usah lama-lama mandinya. Kak Yanuar udah nelponin aku daritadi."Umpat ku kesal melihat tingkah laku Adit yang susah bangun tidur, apalagi kalau sudah memeluk guling kesayangannya ada gempa dahsyat pun dia tidak akan terganggu. Entah besok jika aku sudah menjadi istrinya aku harus mencari cara agar bisa membangunkan Adit setiap hari.
Sambil menunggu Adit mandi aku membuatkan sarapan untuk Adit dengan menu kesukaannya yaitu nasi goreng spesial. Selesai mandi dan bebenah aku dan Adit sarapan. Selama sarapan aku selalu saja di telepon oleh Kak Yanuar karena jam prewed ku mundur 1 jam dari perjanjian dan itu karena ulah Adit yang telat bangun, karena sudah terburu-buru aku pun bergegas berangkat menuju ke tempat dimana aku akan prewed bersama Adit.
Setibanya di tempat yang tidak terlalu jauh dari apartement Adit, yaitu di sebuah pantai yang indah di salah satu destinasi wisata di daerah Bantul, Yogyakarta yaitu di pantai parangtritis. Aku sengaja memilih pantai sebagai lokasi karena aku suka suasana pantai.
Aku langsung berganti pakaian dan di make-up oleh Kak Nindi. Kak Yanuar terlihat sedikit cemberut kepadaku. Aku yang sudah mengenal lama dengan Kak Yanuar pun tidak segan bercanda kepadanya menggoda dirinya agar tidak selalu cemberut dan memaafkan kesalahan ku. Alhasil karena aku terus saja menggoda Kak Yanuar akhirnya dia mau kembali tersenyum kepadaku dan memulai sesi pertama. Kini saatnya aku berpose didepan kamera.
Pose pertama hasilnya bagus dan kini berganti pose selanjutnya.
"Baby. Kamu cantik banget deh. Aku makin jatuh hati sama kamu" Adit mencium diriku disela-sela pose berfoto.
"Adit lihat sikon deh kalau mau cium" Aku melirik ke arah Adit.
Adit hanya tersenyum miring kepadaku dan kembali menghujani diriku dengan bibirnya. Aku pun kesal dan berhenti berpose. Kak Yanuar yang melihatku kesal hanya bisa tertawa melihat tingkah ku bertengkar bersama Adit.
"Adit Adit. Enggak sabaran banget dah lu, nanti malam pertama lu bisa puas nyiumin Moza." Ucap Kak Yanuar kepada Adit. Adit yang mendapat godaan darinya tetap saja acuh. Dia sama sekali tidak memperdulikan ucapan dari orang sekitar jika sudah menghujani diriku dengan ciuman kasih sayangnya.
"Adit udah dong malu tahu." Gertak ku menepis tangan Adit.
"Ngapain malu orang semua udah pada tahu kalau kamu itu istri aku kok" Adit menjulurkan lidah kehadapanku yang membuat ku tambah kesal.
"Istri ? Belum sah ya Adit jelek ! Ah kamu itu ya nyebelin banget udah bangun siang, sekarang nyiumin aku mulu. Kapan selesainya kalau kamu bercanda terus !" Gertak ku kesal kepada Adit.
Adit memasukan kedua tangannya pada kantong celana dan menatap ku kesal. "Aku tuh enggak bercanda ya, Baby. Aku tuh serius sama kamu. Ya kamu kan tahu kalau aku itu emang hobi ciumin kamu. Mau diliatin orang banyak juga aku enggak peduli. Kamu kan milik aku jadi aku bebas dong."
"Ya emang aku cuman milik kamu, tapi kalau dicium terus ya make-up ku luntur terus kapan selesainya ini foto-foto. Abis prewed terserah kamu mau cium kek mau apa kek. Ah kamu tuh nyebelin tahu !" Umpat memandang sinis ke arah Adit. Aku pergi dari hadapanya.
"Biarin aku nyebelin orang aku suka kok sama kamu !" Balas Adit tak kalah menyebalkan dariku."Terserah". Aku berjalan meninggalkan lokasi pemotretan menuju kedalam mobil.
"Moza !" Adit memanggilku namun aku tidak menghiraukannya. Aku terus saja berjalan ke mobil. Aku kesal dengan Adit karena dia preweding hati ini berjalan lama padahal setelah ini aku masih harus mengurus bagian catering. Adit memang menyebalkan dia selalu saja tidak lihat kondisi ketika bermanja kepadaku. Dia selalu mencium ku disela-sela berpose dengan ku dan itu berhasil membuat ku geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
Romance18 +++ Sebuah kisah sederhana dari seorang gadis belia yang karena sifat nakalnya dia harus berpindah ke tempat yang baru. Ditempat yang baru dia tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan dan membuat hari-harinya menjadi sial dan p...