31.

13.3K 383 2
                                    

Sorry agak sedikit molor dari jadwal update biasanya. Maklum masih ada urusan yang belum selesai hehe.Tapi aku tetep bakal update setiap harinya kok.

Jangan lupa ya buat selalu suport aku dengan VOTE & COMENT. SUARA KALIAN BEGITU MEMBUATKU SEMANGAT !!.

**********************


Aku sudah selesai menyantap hidangan makan malam bersama Adit. Rasa kantuk pun menerjang diriku. Aku langsung pulang karena sudah merasa kenyang dan mengantuk. Perjalanan menuju apartement berjalan cepat karena jalanan Jogja malam ini sudah sedikit lengah. Akhirnya tidak butuh waktu lama aku sampai juga di apartement.

"Adit. Aku capek banget." Aku merebahkan bokong ku pada lantai bassement.

Adit berjongkok dan mengulurkan tangannya. "Ayo aku gendong."

Aku merasa benar-benar letih hari ini. Entah karena apa padahal aktifitas ku tidak terlalu padat seharian ini. Sampai di kamar, Adit langsung merebahkan diriku di atas ranjang. Mataku sudah tidak bisa di ajak kompromi untuk melek lebih lama. Alhasil setelah tubuhku menempel di bantal aku langsung terlelap tidur.

Mataku terpejam namun aku masih bisa merasakan tubuh Adit yang tidur disebelah ku. Ku peluk hangat dirinya, ku tenggelamkan wajah ku pada dada bidangnya. Ku cium harum wangi tubuhnya yang sangat terasa karena saat ini dia bertelanjang dada dan hanya mengenakan boxer.

"Adit. Aku cinta sama kamu. Cuman kamu yang udah berhasil bikin aku jatuh hati setiap harinya. Enggak ada pria lain di hatiku selain kamu. Jangan tinggalin aku ya? Janji !." Bisik ku.

Adit mengelus halus pucuk rambutku dan mencium lama kening ku." Aku juga cintai kamu Moza. Cuman kamu gadis yang mengisi hatiku saat ini bahkan selamanya. Aku janji dengan ucapan ku. Sekarang tidurlah. Aku selalu di samping mu Baby."

******

Tubuhku pagi ini terasa sedikit lebih bugar daripada semalam. Mungkin karena diriku semalam merasa nyenyak. Pelukan Adit membuat ku semakin tidur nyenyak. Ku tatap sekeliling wajah Adit dari alisnya yang tebal, bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, bibir merah merona, sungguh dia begitu tampan.
Aku beruntung sekali jatuh hati pada pria ini. Pria yang setiap hatinya membuat ku semakin jatuh hati lebih dalam.

"Good morning sayang." Ku ciumi seluruh wajahnya dan berhasil membuatnya terbangun.

Adit yang sudah bangun menarik ku agar bangun dan duduk di atas pangkuannya. Dia memeluk ku erat, mendekatkan wajahnya ke diriku.

"Good morning Baby. I LOVE YOU!".

Aku selalu bahagia jika mendengar Adit mengungkapkan perasaanya kepadaku. Setelah acara kiss morning aku langsung bersiap untuk mandi dan berangkat sekolah begitu juga dengan Adit. Dalam waktu 30 menit semuanya sudah siap dan Adit menyalakan mesin mobilnya melaju kesekolah.

Disaat aku sedang bercanda gurau dengan Adit, tiba-tiba handphone ku berdering. Ada pesan masuk dari seseorang.

'Selamat pagi Moza. Udah sarapan belum?. Kalau belum nanti kita sarapan ya berdua dikantin. See you Moza cantik.'

- Bayu.

Ternyata pesan dari Bayu. Aku hanya membacanya tanpa membalas. Ku tunjukan isi pesan dari Bayu kepada Adit, biar dia tahu isi pesan dari Bayu apa dan tidak terjadi kesalah pahaman. Adit yang tau Bayu mengirimi ku pesan pagi ini membuatnya dia mengepalkan jemarinya.

"Masih pagi sayang, jangan emosi ya.". Usap ku pelan ke lengan Adit memberi ketenangan.

"Nanti kalau Bayu deketin kamu aku tonjok dia."

"Terserah kamu. Asal kamu enggak masuk ke penjara. Aku enggak mau punya pacar napi." Balasku.

Suasana kembali mencair. Adit kembali tersenyum dan menghilangkan rasa kesalnya. Tepat jam 7 pagi aku dan Adit sudah sampai di sekolah. Kami langsung menuju ke ruang kelas. Pelajaran pertama pun dimulai. Semua siswa menyimak dengan serius setiap bab yang diajarkan oleh Pak Andi selaku guru Sejarah. Disela pelajaran datang Pak Bowo selaku guru olah raga untuk memanggil Adit ke luar kelas. Adit pun ikut dengannya. Mungkin ada urusan mengenai futsal, secara Adit adalah kapten futsal di sekolah ini dan 2 minggu lagi akan ada perlombaan antar sekolah.

Nisa berbicara kepadaku sambil menyalin catatan di papan tulis kedalam bukunya. "Za. Tadi gue ketemu Rista."

"Terus gimana?" Jawabku.

"Dia nanyain lu pacaran enggak sama Adit. Terus gua jawab aja iya."

"Pinter lu." Jawabku.

Ternyata si Rista kepo dengan hubungan ku. Syukurlah Nisa pintar menjawab meskipun sebenarnya aku belum resmi pacaran dengan Adit karena dia belum juga memintaku untuk menjadi kekasihnya, tapi kedekatan ku dengannya sudah seperti kekasih bahkan lebih ke pasangan suami istri bahkan. Lucu juga kalau dipikir-pikir.

Jam istirahat berbunyi. Aku akan menghampiri Adit di lapangan in door karena dia sedang latihan futsal disana. Membawakan sebotol air mineral dan sekotak tomat yang dipotong kecil dan ditambahi mayones. Menu favoritnya yang sudah aku siapkan tadi pagi sebelum berangkat. Nisa menemaniku untuk ke lapangan in door, sekalian juga dia bertemu dengan pria pujaannya yang juga sedang berlatih futsal. Niko namannya dia adalah teman satu tim futsal dengan Adit.

Dari kejauhan aku melihat Adit yang bersemangat berlatih dan memberikan arahan kepada teman-temannya. Cucuran keringat yang membasahi tubuhnya membuat dia terlihat sexi dan tampan. Oh, sungguh indah ciptaan mu Tuhan. Kadar ketampanannya ternyata lebih tinggi ketika Adit bermain futsal daripada dia mengenakan setelan tuxedo ketika akan pergi ke kantor.

Aku akan menghampirinya yang sedang beristirahat di samping lapangan bersama tim nya. Langkahku berhenti ketika aku melihat seseorang lebih dulu mendekati Adit dan memberikan air serta sekotak makanan untuknya. Dia lah Rista. Aku memandang dari posisi ku saat ini, posisi yang tidak terlalu jauh darinya. Aku dapat melihat jelas pemandangan didepan ku saat ini, melihat dengan sangat jelas bagaimana sikap Adit ketika Rista mendekatinya. Tatapan tajam dan bencinya tidak pernah hilang disaat memandang Rista, namun sebaliknya Rista lebih agresif mendekati Adit. Dia selalu mencoba mendekati Adit dan menyodorkan makanan yang dibawanya.

Sepertinya Adit mengetahui keberadaan ku dan dia mendekat ke arah ku.

"Bukannya nyamperin kesana malah diem aja." Adit menghampiriku dan mencium keningku.

"Ada Rista." Jawabku singkat.

Adit tidak menjawab lagi ucapan ku. Dia menggandengku ke tempat dimana dia beristirahat. Rista yang melihat diriku digandeng Adit langsung memperlihatkan tatapan tidak suka namun masih dihiasi senyuman meskipun itu pelit.

Rista kembali menyodorkan kotak makanan kepada Adit. "Ini Dit, aku bikinin spesial Tomat di mix sama mayones. Itu kesukaan kamu banget kan?".

Sontak aku terkejut mendengar ucapan Rista yang ternyata dia juga membuatkan makanan yang sama dengan ku. Aku memilih untuk diam saat ini, mengatur emosi dan rasa cemburu ku. Rista sepertinya masih mempunyai rasa dengan Adit tapi tidak sebaliknya. Aku yakin kalau Adit sudah tidak mempunyai rasa kepadanya. Itu semua terpancar dari tatapan Adit setiap bertemu dengan Rista. Hanya kebencian dan amarah yang membalut tatapan tajam Adit. Aku percaya itu.

Love Me Like You DoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang