MOZA POV.
Hari ini adalah hari bersejarah pada hidupku. Di usia ku yang masih terbilang belia aku sudah mantap menentukan jalan hidupku untuk membangun rumah tangga bersama pria yang aku cintai yaitu Adit. Aku tahu hubungan ku masih seusia jagung muda karena belum genap 1 tahun aku menjalani hubungan bersama Adit. Aku sungguh tidak menyangka hubungan ku dengan Adit bisa secepat ini berakhir dipelaminan, tapi aku tidak menyesali itu dan aku justru merasa sangat bahagia.
Pernikahan ku akan dimulai jam 8 pagi. Saat ini keluarga dari Jakarta sudah berkumpul di Jogja termasuk kedua orang tua ku. Aku sudah siap dengan riasan make-up yang sederhana namun tidak mengurangi kadar kecantikan pada diriku dan gaun yang sudah aku pesan sejak kemarin.
"Moza, kamu sudah siap nak ?" Tanya Mama membelai rambutku.
"Aku sudah sangat siap Ma. Doain ya semoga semua lancar." Balasku mantap.
Semua keluarga sudah siap untuk pergi ke gedung pernikahan. Aku melangkahkan kaki ku dengan perlahan memasuki mobil yang sudah dihias dengan hiasan cantik. Perlahan mobilku berjalan diiringi beberapa mobil keluarga dibelakang. Di mobil aku ditemani Kak Nindira, karena kalau sendirian aku semakin merasa gugup tak karuan.
"Kak Dira, Moza gugup. " Kataku meremas-remas jemari tangan ku.
Kak Nindira menggenggap jemari ku dan berkata "Jangan gugup Moza Sayang, ini adalah hari terindah mu. Tuhan sudah mengatur segalanya dan yakinlah semua akan berjalan dengan baik dan lancar. Kamu hari ini sangatlah cantik, jadi jangan kamu tutupi kecantikan mu dengan raut wajah gugup mu itu".
"Makasih ya Kak" .Aku memeluk Kak Nindira sebagai pelampiasan rasa gugupku dan agar aku menjadi sedikit tenang.
Kini aku sudah sampai di gedung pernikahan dan aku di tuntun pelan oleh kedua orang tua ku. Karpet merah yang menjulur panjang seakan menyambut kedatangan ku dengan spesial. Aku perlahan berjalan menuju pintu gedung pernikahan ini dengan langkah yang mantap.
Tepat sekarang aku berada didepan pintu yang masih tertutup. Aku berhenti sejenak untuk mengatur suasana hatiku dan mencoba menenangkan rasa gugup yang sedari tadi selalu menderu ku.
"Ayo Moza. Calon suami mu sudah menunggumu didalam sana." Ucap Ayah menggandeng tangan ku. Aku menatap raut wajah Ayah yang berkaca-kaca akan kebahagian putrinya. Aku memasuki ruangan ini dengan digandeng Ayah perlahan. Sebelum menuju ke hadapan semua sahabat dan undangan yang hadir aku kembali di persiapkan di ruang yang sudah disiapkan untuk kedatangan ku dan aku diberikan sebuket bunga mawar putih. Hatiku semakin berdetak tak karuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
Romance18 +++ Sebuah kisah sederhana dari seorang gadis belia yang karena sifat nakalnya dia harus berpindah ke tempat yang baru. Ditempat yang baru dia tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan dan membuat hari-harinya menjadi sial dan p...