《M.I.L 31》

1.2K 86 13
                                    

         Siang Harinya Motor Ali sampai di depan sebuah Tempat Aborsi.Prilly melihat tempat itu dia masih menangis karena dia tidak ingin melakukan Aborsi tapi dia dan Ali tidak tau lagi harus tidak tau harus gimana lagi selain melakukan Aborsi.
Mata Ali berkaca kaca melihat tempat Aborsi itu.Ali merasa tidak Rela kehilangan Anaknya yang sedang Prilly kandung tapi dia nggak tau lagi harus gimana lagi selain melakukan Aborsi.

"Sayang,Kita udah Sampai,Turun gich" Ucap Ali dengan suara yang sangat Berat.

          Prilly turun dari Motor Ali dan Prilly membuka Helmnya sambil menangis.Prilly memberikan Helm itu ke Ali dan Ali menerima Helm itu dengan Mata berkaca kaca saat dia tak Sengaja melihat Prilly mengelus perutnya yang terdapat Janin dia dan Prilly.Ali merasa sesak di hatinya karena sebentar lagi dia nggak akan melihat Prilly mengusap perutnya lagi.Ali membuka helmnya dan Ali Menaruh Helmnya di gantungan Motornya.Ali langsung turun dari motornya.Ali langsung mengenggam tangan Prilly dan Berjalan ke Tempat Aborsi itu sambil menarik Prilly tapi Prilly nggak bergerak.Dia tetap diam di tempatnya.

"Honey,Aku takut dan Aku nggak mau kehilangan anak kita" Ucap Prilly menangis.

              Air mata menetes di pipi kanan Ali.Saat Ali mendengar perkataan Prilly yang menyakitkan buat Ali.Ali membalikkan badannya dan Menangkup kedua pipi Prilly yang basah karena tangisan.

"Sayang,Aku juga nggak mau kehilangan anak kita,Tapi kita nggak ada cara lain Selain Aborsi,Dia juga nggak pantas miliki Orang tua seperti kita yang nggak akan bisa bikin dia bahagia,Jadi kamu harus ikhlasin dia pergi dari hidup kita,Biar nanti dia bisa tumbuh di keluarga yang bisa merawat dia dengan baik dan membahagiakan dia,Kamu harus ikhlas sayang,Ini pilihan terbaik buat kita" Ucap Ali Meneteskan Air matanya yang dari tadi dia tahan pada akhirnya tumpah.

             Ali langsung memeluk Prilly sambil menangis.Prilly membalas pelukan Ali sambil menangis.
Setelah sekian menit Mereka menangis.Ali langsung merangkul bahu Prilly untuk berjalan masuk ke tempat Aborsi yang Ali ketahui di internet tadi.

             Ali dan Prilly berjalan di lorong tempat Aborsi itu dengan langkah Yang sangat berat.Ali melihat banyak Pasangan disana yang melakukan Aborsi.Ada seusia dia dan Prilly.Ada juga yang lebih tua dari dia dan Prilly.Ada juga lebih muda dari dia dan Prilly.Ali dan Prilly juga melihat pasangan yang baru selesai melakukan Aborsi.Saat wanita berjalan tertatih sambil menangis di pelukan Kekasihnya.Sedangkan Kekasihnya malah Tersenyum bahagia tanpa beban sedikit pun.
Ali bisa menebak kalau si Pria yang Tersenyum itu memang Tidak menginginkan Kehamilan Kekasihnya karena dia tersenyum tanpa beban Bukannya Menangis.

"Aaaaargggghhh"

              Ali dan Prilly terkejut mendengar Jeritan Kesakitan itu saat Mereka baru Saja mendekati Ruang Aborsi dan Memilih Tempat Duduk.
Prilly memeluk Ali sambil menangis ketakutan mendengar Jeritan Kesakitan Wanita itu.Ali membalas pelukan Kekasihnya dengan wajah yang Pucat mendengar Jeritan Orang itu.Rasa takut Menghantui Ali mendengar Jeritan Kesakitan orang itu.Ali yakin Kalau Orang itu Habis melakukan Aborsi.Ali dan Prilly duduk di salah satu bangku dengan ketakutan.Tiba tiba Pintu ruang Aborsi Terbuka dan Seorang Pria mendekati Ruang Aborsi itu.Ali dan Prilly melihat sebuah brangkar keluar dari ruangan itu.Ali dan Prilly terkejut melihat Seorang wanita seusia Prilly terbujur kaku di atas Brangkar.Pria itu berjalan Menghampiri Brangkar itu.

"Bu,Pacar saya kenapa Bu,Kenapa dia seperti ini ?" Tanya Pria itu.

"Pacar Anda sudah meninggal Karena dia mengalami pendarahan hebat,Saat saya sudah mengugurkan janinnya" Ucap Orang itu.

             Ali dan Prilly terkejut mendengar perkataan Orang itu.
Ali dan Prilly melihat Pria itu memeluk Kekasihnya yang sudah tak bernyawa sambil menangis.

Mistake In Love 《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang