《M.I.L 97 : Feeling Lost》

1.7K 109 27
                                    

                  1 Bulan Kemudian.
       Sudah 1 Bulan Ali di rawat di rumah Sakit dan sudah 1 Bulan Ali merasa hidupnya Kembali lagi.Sudah 1 Bulan Ali menikmati Jantung barunya dengan Kebahagiaan tanpa Tau siapa yang telah mendonorkan Jantungnya ke Ali.Sudah Sebulan Ali komunikasi dengan Kenzo lewat Wa tanpa Ali ketahui Bukan Kenzo yang membalas Chat Ali melainkan Prilly.
Sudah 1 Bulan Kenzo di makamkan Prilly dan Amar setiap Hari Datang Ke makam Kenzo hanya untuk Mendoakan Kenzo tenang di alamnya.
Ali merasa curiga terhadap Orang tuanya karena setiap Kali Ali selalu menanyakan Kapan Kenzo pulang Mereka Selalu Terdiam dan Mengalihkan Pembicaraan.Ali merasa ada yang di sembunyikan mereka.
Ali juga merasa Heran melihat Prilly sering Menjenguk dengan Amar dan sering menciumnya dengan lancang.
Jelas jelas Ali sudah Menyuruh Prilly menjauhinnya karena selama 1 bulan Ali berpikir kalau Prilly dan Kenzo sudah menikah.Ali juga bingung dengan dirinya sendiri.Entah kenapa Dia merasa Kenzo berada sangat dekat dengannya.Jelas jelas Kenzo nggak ada di dekatnya.Ali merasa sangat merindukan Kenzo dan merasa kehilangan Kenzo.Prilly,Satria dan Keluarga Ali merasa bersalah karena Sudah membohongin Ali selama ini tentang kematian Kenzo.

      
           Keesokkan Harinya Ali tersenyum bahagia melihat Sang Bunda dan Sang Kakak memasukkan Pakaiannya ke dalam Tasnya.
Sebenarnya Ada Satria dan Aria.Tapi Mereka ke ruang Administrasi Untuk membayar Biaya Rumah sakit Ali.

"Bunda,Mbak,Ali senang banget bisa keluar dari Rumah sakit ini dan Ali merasa hidup Ali bebas" Ucap Ali tersenyum sambil Menghirup dalam dalam Aroma ruang rawatnya untuk terakhir kalinya tanpa Alat Oksigen.

"Iya Nak,Bunda udah Masakin Makanan Kesukaan kamu" Ucap Salva tersenyum sambil mengusap Rambut Ali dengan Sayang.

"Yeay Ali nggak sabar Pengen Makan semua masakan Bunda yang Paling Enak dan Mengalahkan Restoran Mewah" Ucap Ali Dengan Girang.

"Kamu nich Jago banget sich Muji Bunda" Ucap Salva mencubit Pipi Putranya yang sudah Agak tembem dengan Gemas.

             Ali tersenyum merasakan Cubitan Sang Bunda.

"Mbak Juga Sudah Beresin Kamar Kamu dan Kita juga Ada Kejutan Buat kamu" Ucap Aleena tersenyum.

"Kejutan Apa Mbak ?" Tanya Ali Penasaran.

"Ada dech,Namanya Juga Kejutan Mana Boleh beritahu,Kalau di beritahu Nanti Bukan Kejutan Lagi" Ucap Aleena Tersenyum.

"Ih Mbak nich Jangan Pake Rahasia rahasia an,Bikin Ali Penasaran tau nggak" Ucap Ali kesal dengan Aleena yang Sok Misterius.

             Aleena tertawa Mendengar Perkataan Ali dan Dia berjalan menghampiri Ali.Dia langsung mengapit Kedua Pipi Ali yang tembem itu Dengan gemas mengunakan kedua tangannya.

"Mbak suka banget Bikin Kamu penasaran,Adik Mbak Yang Paling ngemesin" Ucap Aleena mengelengkan Kepala Ali dengan gemas.

              Membuat Ali merasa pening atas ulah Kakaknya.

"Mbak Lepas,Pala Ali pening tau nggak geleng sana geleng sini,Mbak Pikir Kepala Ali ini Kepala Boneka" Ucap Ali Kesal melepaskan Kedua tangan Aleena dari Pipinya.

             Aleena tertawa mendengar kekesalan Ali dan Dia langsung Mencubit Kedua pipi Ali dengan Gemes.

"Aw Mbak Sakit,Nich Rasain balasan dari Ali" Ucap Ali Meringis Kesakitan dan Membalas Mencubit Kedua Pipi Kakaknya.

"Aw Dek lepas Dek" Ucap Aleena meringis Kesakitan karena cubitan Ali.

"Nggak,Mbak Duluan yang lepasin Ali"

"Kamu yang duluan Lepasin Mbak,Karena Mbak ini kakak Kamu"

"Nggak,Mbak Harus Ngalah sama Adik,Jadi Harus Mbak Duluan Lepasin"

Mistake In Love 《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang