《M.I.L 78》

1.2K 115 24
                                    

          Keesokkan Paginya Kedua mata Ali mengerjab karena silau Matahari dari Sela sela Jendela Kamar Ali menganggu Tidur Ali.Ali membuka kedua matanya pelan perlahan dan Orang yang pertama kali dia lihat adalah Sang Bunda yang tidur dengan Posisi duduk dan Kepala Ali yang ada di pangkuan sang bunda.Ali tersenyum melihat wajah Cantik wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya sampai sekarang.
Ali mengangkat tangannya dan Mengusap lembut Pipi sang Bunda dengan mata berkaca kaca.Tiba tiba Salva merasa tidurnya terusik karena usapan Lembut itu dan Kedua mata Salva Mengerjab.Setelah itu Salva membuka Matanya dan Salva tersenyum melihat Ali sudah Terbangun dari tidurnya.Salva membayangkan Ali waktu kecil sering tidur di pangkuannya dan Ali membalas senyuman Salva sambil menatap Salva yang menatap Ali dengan tatapan penuh kesedihan.

"Semalaman Bunda jagain Ali disini ya dan Pasti Bunda pegal Kan karena tidur dengan Posisi seperti itu,Maafin Ali ya udah merepotkan bunda" Ucap Ali merasa bersalah terhadap Sang Bunda.

"Bunda nggak merasa di repotin Ali karena ini Keinginan Bunda untuk Menjaga tidur Ali sepanjang Malam,Jadi Ali nggak usah merasa bersalah terhadap Bunda,Karena Bunda yang mau Menjaga Ali tidur" Ucap Salva memeluk Kepala Putranya dan Pipinya menempel di dahi Ali.

           Salva menangis mengingat Perkataan Satria kemarin Saat Satria di suruh Dr Hema untuk memberitahukan Keadaan Ali ke mereka dan Meminta Izin ke mereka untuk memasangkan Perlengkapan Alat medis dan Oksigen di kamar Ali.
Salva sangat terpukul saat tau Ali hanya hidupnya 9 bulan lagi dari Satria.Ali terkejut merasakan wajahnya Basah dan Ali yakin Sang Bunda sedang menangis.

"Nda,Kenapa nangis ?" Tanya Ali menjauhkan Kepalanya dari Pelukan Sang Bunda.

           Ali merasa hatinya begitu Sakit Melihat Air Mata mengalir derasa di pipi Wanita yang telah Melahirkan Dia dengan Penuh Perjuangan.Ali mengangkat Tangannya dan Mengusap Air mata yang Mengalir Di Pipi Salva.Salva mengenggam Tangan Putranya dan Mengecup Tangan Putranya dengan Tangisan.

"Kenapa Kamu nggak jujur Sama Bunda,Ayah dan Mbak Aleena kalau hidup Kamu Cuman Tersisa 9 Bulan,Kenapa Kamu nggak Jujur sama Bunda tentang Hal ini" Ucap Salva menangis.

              Ali terkejut karena Salva mengetahui Hidup Ali yang hanya Tersisa 9 bulan.

"Bunda tau darimana ?" Tanya Ali terdengar Lirih.

"Dari Satria" Ucap Salva.

            Ali terdiam mendengar Perkataan Salva.Ada sedikit rasa Kecewa di hatinya terhadap Satria tapi Ali tidak bisa sepenuhnya memarahin Satria karena sudah memberitahukan ke orang tuanya tentang hidupnya yang tidak lama lagi.Karena Cepat atau Lama apa yang Ali sembunyikan akan Terbongkar yang membuat Ali tidak bisa sepenuhnya memarahin Satria.
Tiba tiba Air mata mengalir deras di pipi Ali dan Ali langsung mengerakkan Tangan Salva di bibirnya.Ali mengecup Tangan Salva sambil Menangis dan Salva menyatukan Keningnya dengan Kening Putranya sambil Menangis.

"Maafin Ali karena Nyembunyikan Hal ini dari Bunda,Ayah dan Mbak Aleena,Karena Ali nggak Mau bikin Kalian Makin Sedih kalau Tau Ali hanya bisa bersama Kalian 9 bulan aja,Maafin Ali ya Nda udah Bikin Bunda Nangis lagi" Ucap Ali menangis sambil mengecup Dalam dalam Tangan Salva.

"Iya,Bunda Udah Maafin Ali,Tapi Ali janji Kalau Ada apa yang terjadi sama Ali,Ali nggak boleh Menyembunyikannya Ali harus jujur sama Keluarga Ali Sendiri,Karena Keluarga Adalah Tempat Yang Paling Aman dan Nyaman untuk Ali ceritakan Segala hal yang Ali alami" Ucap Salva mengecup Kening Putranya dengan Penuh Kasih sayang.

"Iya Bunda,Ali janji Akan Lebih terbuka Lagi ke kalian Semua dan Ali janji nggak akan menyembunyikan Apapun dari kalian,Asalkan Bunda Jangan Nangis" Ucap Ali menangis karena tidak Kuat Melihat Salva menangis.

Mistake In Love 《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang