《M.I.L 95 : The Sacrifice Of A Cousin》

1.5K 120 31
                                    

Semua Para Warga turun dari Kendaraan Mereka dan Mereka berlari ke arah Mobil Kenzo.Salah satu warga membuka pintu Mobil Kenzo dan sebagian Para warga mengeluarkan tubuh Kenzo yang tak sadarkan diri.Mereka melihat Kenzo membuka Matanya dan Kenzo memegang salah satu Tangan itu.

"To long Ba wa sa ya Ke ru mah Sa kit Pe li ta Se ce pat nya" Ucap Kenzo dengan terbata bata.

"Iya Mas,Salah satu Kalian Telpon Ambulance Rumah sakit Pelita Sekarang" Ucap Salah satu Para warga yang tangannya di genggam Kenzo.

Salah Satu Warga menelpon Ambulance rumah sakit Pelita dan Kenzo berusaha untuk tidak memejamkan matanya lagi.Dia merasa sangat sakit di kepala belakangnya dan Kenzo Merasa semua Organ tubuhnya tidak Berfungsi dengan baik Kecuali Jantungnya yang masih berdetak Normal.

Sekian Menit Kemudian Ambulance dari rumah sakit Pelita datang.Para Perawat Pria keluar dari Ambulance sambil Mendorong sebuah brangkar mendekati Kenzo.
Para Warga langsung mengangkat tubuh Kenzo ke atas Brangkar.Setelah itu Mereka Mendorong Brangkar Kenzo ke arah Ambulance.Mereka memasukan Brangkar Kenzo ke dalam Ambulance dan Setelah itu Ambulance berlalu meninggalkan Tempat Kejadian.

Beberapa Saat Kemudian.
Dr Hema dan Suster berjalan kembali Menghampiri Prilly dan Keluarga Ali.

"Saya minta kerjasama dari Kalian,
Tolong tanda tanganin Surat ini Untuk mencabut semua alat medis di tubuh Ali,Karena Kondisi Pasien sudah Semakin Kritis dan Kita nggak mungkin biarin Pasien terus terusan Menderita dengan alat alat medis itu" Ucap Dokter Memberikan map itu ke Aria.

Aria menerima Map itu dan membukanya dengan tangisan.Prilly langsung bangkit dari kursi tunggunya dan Prilly berjalan mendekati Aria.

"Saya Mohon Ayah Jangan Tanda tanganin Surat itu,Apa Ayah Tega ingin Mencabut Nyawa Anak Ayah sendiri,Saya Mohon jangan tanda tangani surat itu Yah Hiks Hiks Hiks" Ucap Prilly menangkup kedua tangannya di hadapan Aria sambil menangis memohon.

"Prill,Ini bukan masalah tega atau Tidak,Tapi Kita nggak mungkin Biarin Ali terus terusan Menderita dengan Alat Alat medis yang selalu menyiksanya,Sekarang kita harus belajar,Belajar Ikhlasin Kepergian Ali" Ucap Satria membuka Suaranya dengan tangisan setelah lama terdiam dari tadi.

Prilly berjalan mendekati Satria dan menatap Satria tajam.

"Sahabat Macam Apa Lo,Yang menyuruh gue Ikhlas,Secara nggak langsung Lo dukung Om Lo Untuk bunuh Ali,Sahabat Macam Apa Lo yang tega mau bunuh sahabat Lo sendiri" Teriak Prilly di depan wajah Satria.

"Lo Nanya Posisi gue sebagai sahabat Ali,Seharusnya gue yang nanya Posisi lo sebagai Orang Di Cintai Ali,Kemana aja Lo saat saat Ali berjuang untuk bertahan Hidup dan Berjuang untuk mendapatkan Maaf Lo Tapi Lo malah Nyakitin Hati dia,Lo itu Cewek yang terlalu mementingkan Ego lo dari pada perasaan lo,Sekarang Ali kayak Gini,Lo baru nyesal atas semua sikap Lo terhadap Ali,Penyesalan Lo Udah Terlambat" Teriak Satria dengan Penuh Amarah karena Tidak Terima mendengar Prilly Tentang Posisi Satria sebagai Sahabat Ali.

Prilly menangis mendengar Perkataan Satria dan Dia menoleh Ke samping melihat Aria menanda tanganin Surat itu dengan tangisan.

"Yah" Ucap Prilly dengan tangisan.

"Ayah lakuin ini bukan Karena Ayah tega sama Ali,Tapi Ayah nggak mau Ali hidup menderita dengan alat alat medis itu,Kita harus Ikhlasin Kepergian Ali,Kalau itu emang jalan terbaik Untuk dia" Ucap Aria menangis.

Salva dan Aleena memeluk Aria sambil menangis.Prilly menangis mendengar Perkataan Aria dan Dr Hema menerima Map yang sudah di tanda tanganin Aria.

"Suster,Ayo kita lepaskan semua alat medis di tubuh Ali" Ucap Dokter.

Prilly terkejut Melihat Dokter Hema dan Suster Berjalan masuk ke dalam ruang rawat Ali.Prilly berlari Masuk ke dalam ruang rawat Ali dan Dia melihat Dokter dan Suster hendak Mendekati Ali untuk membuka alat medis Ali.Prilly mengambil Pisau buah di samping Meja dan mengarahkan Pisau itu ke arah mereka.

Mistake In Love 《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang