5 Hari Kemudian.
Pagi Harinya Di hari minggu Mobil Satria sampai di depan Pagar Rumah Prilly dan Satria membuka pintu mobilnya.Dia keluar dari Mobilnya dan Satria berdiri di depan Pagar rumah Prilly.Satria ke rumah Prilly hanya untuk menemui Amar tanpa sepengetahuan Prilly dan Satria yakin Amar bisa membuat Ali sadar dari Masa Kritisnya.Sudah Seminggu Ali Kritis sudah Banyak Upaya yang di lakukan Satria dan Keluarga Ali agar Ali sadar dari Masa Kritisnya.Sudah Seminggu mereka bergantian menjaga Ali dan Komunikasi Dengan Ali tapi Ali sama sekali tidak ada Reaksi Sama sekali untuk dia sadar dari Masa Kritis.Hanya Satu satunya Cara yang bisa Satria lakukan Agar Ali sadar dari Masa Kritisnya.Satria berjalan Ke samping Pagar Rumah Prilly dan Satria langsung Memanjat Pohon Dekat Tembok Rumah Prilly ke atas dan Satria Langsung melompat ke Atas tembok Rumah Prilly yang berhubungan Langsung dengan Taman Rumah Prilly.Satria Celingak Celinguk melihat Sekelilingnya.Dia melihat Amar duduk di ayunan Sendirian Dengan Raut wajah Penuh Kesedihannya.Satria langsung Melompat turun dari Tembok Rumah Prilly.Satria langsung berjalan mengendap endap mendekati Amar sambil melihat Ke sekeliling untuk Memastikan Keadaan Amar.Amar terkejut melihat Satria sudah ada di hadapannya."Hallo Amar,Apa kabar ?" Ucap Satria dengan Ramah dan membungkuk di hadapan Amar.
"Urang Aik Om,Amar Aru Cembuh Ari Emam Inggi" Ucap Amar dengan lesu karena memikirkan Ali.
Sudah Seminggu Amar berusaha menghubungin Ali tapi Ali nggak ada jawaban.Sudah 6 hari Amar demam Tinggi karena merindukan Ali dan Baru kemarin Amar sembuh dari demam tinggi Tapi Amar masih tetap memikirkan Ali dan Mencemaskan Ali yang selama seminggu ini hilang kabar.
"Oh Amar sakit demam,Emang Amar sakit demam sejak kapan ?" Tanya Satria.
"6 Ari Yang Alu Om" Ucap Amar.
Satria terkejut mendengar perkataan Amar yang demam di hari yang sama dengan Ali yang tiba tiba Demam.Satria semakin yakin kalau Ali demam dan kejang kejang karena ikatan Batin Ali terhadap Amar yang membuat Ali merasakan apa yang Amar rasakan yaitu sakit demam dan Satria semakin Yakin Amar bisa membantu Ali sadar dari pingsannya.
"Amar,Bisa Bantu Om Tria Nggak ?" Tanya Satria.
"Bica,Api Antu Apa Om ?" Tanya Amar.
Satria langsung mengambil Sesuatu Di saku Jaketnya dan Satria mengeluarkan Selembar kertas.
"Amar bisa Baca ?" Tanya Satria.
"Bica Om" Ucap Amar.
"Amar Bacakan Kertas ini dengan Penuh Penghayatan dan Dari Hati Amar,Bisa ?" Ucap Satria memberikan Selembar Kertas itu ke Amar.
"Bica Om" Ucap Amar menerima kertas itu dan Membukanya.
"Kalau Jari Om Udah menunjukkan Angka 3,Amar langsung bacanya" Ucap Satria.
Amar mengangguk dan Satria mengambil Hpnya.Dia langsung Mengerakkan jari Jemarinya dari 1 ke 3.Amar langsung membaca kertas pemberian Satria penuh Penghayatan dari hatinya sedangkan Satria merekam suara Amar dengan Hpnya.
Setelah Amar membaca kertas itu dan Satria menyimpan rekaman suara Amar.Satria langsung memasukkan hpnya kembali ke saku celananya."Amar,Makasih ya udah Bantu Om" Ucap Satria Mengambil Kembali kertas itu dari tangan Amar.
Satria mengambil Sesuatu di saku jaketnya dan Mengeluarkan sebungkus Coklat.
"Ini Untuk Amar karena udah Bantu Om" Ucap Satria memberikan Coklat itu ke Amar.
"Nggak usah Om,Amar ikhlas Antu Om,Adi Amar nggak Utuh ibarat Apapun,Arena Amar Ikhlas Antu om,Alaupun Amar nggak Au Cenapa Om Curuh Amar baca kertas itu." Ucap Amar menolak Coklat itu dengan Senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake In Love 《END》
FanfictionIni Kisah 2 Orang Remaja bernama Aliandra Cakrawala dan Prillysta Gracelina. Mereka 2 Orang yang saling bertolak belakang dari Jenis Kelamin,Sifat dan Kasta mereka. Aliandra Cakrawala atau di sapa Ali adalah seorang Yang kehidupannya seadanya dan hi...