《M.I.L 86》

1.5K 132 28
                                    

           Beberapa Saat Kemudian.

Bip.

          Salva dan Aria membuka pintu Ruang rawat Ali.Setengah jam yang lalu Ali sudah Di pindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat yang steril buat Ali selama dia koma.Hati Salva dan Aria sesak mendengar suara Monitor pendeteksi jantung Ali yang terdengar Lemah.Mereka berjalan masuk ke dalam ruang rawat Ali yang terasa dingin menusuk kulit mereka dengan langkah yang berat dan Air mata yang mengalir di pipi Mereka.
Setelah masuk ke dalam ruang rawat Ali.Aria langsung menutup Pintu Ruang rawat Ali dan Setelah itu dia kembali merengkuh Pundak Salva.
Mereka semakin Berjalan mendekati Brangkar Ali.Hati Mereka semakin sakit melihat Putra bungsu Mereka terbaring lemah di atas Brangkar dengan wajah Memar di seluruh wajah Tampan Putra mereka dan Perban yang Melilit di atas kepala Ali.
Serta Alat Infus yang terpasang di hidung dan Mulut Ali.Tidak Lupa dengan Alat Medis yang lebih Banyak dari kemarin kemarin terpasang di dada Ali dan Alat infus yang terpasang di tangan Kanan Ali.Aria mendudukkan Salva di Kursi Samping Ali dan Aria berdiri di samping Salva.
Salva mengenggam Tangan Putranya yang terasa Dingin dan Menempelkan Tangan Ali ke Pipi Kanannya.Tangan Kanan Salva mengusap lembut Rambut Hitam Pekat Putranya.

"Ali udah Janji sama Bunda akan Pulang dalam Keadaan Baik baik aja,Tapi Kenapa Ali seperti ini,Jelas Jelas Bunda Kangen Banget sama Ali dan Bunda dari tadi Udah siap siap Mau Menyambut Kepulangan Ali,Bunda Pikir Nanti saat Ali berada di depan Pintu rumah,Bunda akan Mendapatkan Senyuman Ali dan Pelukan Kerinduan Ali serta Bunda akan Mendengarkan Ali bercerita Tentang Masa Perkemahan Dengan Antusias dan Penuh Tawa,Tapi Kenapa Ali malah Tidur,Jelas Jelas Bunda nggak sabar dengar Cerita dan Bunda nggak sabar Pengen Manjain Ali lagi,Mungkin Ali capek ya,Makanya Ali tidur,Ya bunda Izinin Ali tidur karena Bunda tau kalau Ali pasti Capek banget pas di perkemahan,Tapi Ali istirahatnya Jangan Lama lama ya,Soalnya Bunda nggak bisa nahan Kerinduan terhadap Anak bunda yang ganteng ini dan Walaupun wajah Ali banyak memar tapi Di mata Bunda Ali tetap anak bunda yang Paling tampan,Bunda akan selalu nunggu Ali membuka mata Ali,Jadi Kalau Ali nggak tega biarin Bunda nungguin Ali,Ali harus Cepat Bangun,Bunda sayang banget sama Ali" Ucap Salva menangis sambil mengusap Pipi Putranya yang memar.

          Salva mendekatkan wajahnya dengan wajah Ali.Dia mencium Pelipis Putra bungsunya dengan penuh Kerinduan dan Kasih sayang.
Tidak lupa dengan Air mata yang mengalir deras di pipinya.Setelah itu Salva menjauhkan Wajahnya dari Ali.
Aria langsung memeluk Pundak Istrinya dari belakang dan Menyandarkan dagunya di atas kepala Istrinya dengan Air mata Yang mengalir di pipi Aria saat melihat Ali seperti ini.

"Tuhan,Hamba mohon jangan ambil nyawa anak hamba,Lebih baik tuhan Ambil nyawa Hamba untuk mengantikan nyawa Putra Hamba,Dia masih Terlalu Mudah dan Masa depan dia masih panjang,Jadi Hamba mohon Berikan Keajaiban untuk Putra Hamba yang sangat hamba sayangi" Batin Aria sambil menatap Ali dengan tangisan.

              Salva mengenggam lengan Aria yang merengkuh pundaknya sambil menatap Ali dengan Tangisan.
Salva tidak tau siapa telah membuat Kondisi Jantung Ali semakin Parah dan Kalau Salva sampai Tau siapa Orangnya.Dia berharap Tuhan Menghukum Orang itu karena telah Membuat Ali seperti ini.

            Disisi Lain Aleena duduk di bangku taman sendirian dengan Air mata yang mengalir di pipinya.Aleena tidak kuat untuk menjenguk Adiknya.
Dia nggak kuat melihat Kondisi Adiknya.

 "Kamu Janji Ya sama Mbak,Kamu akan pulang Dalam Keadaan baik baik aja dan Kita mengobrol sepuasnya,Ayo janji sama Mbak,Biar Mbak Nggak cemas biarin Kamu pergi"

"Ali janji Bakal pulang dalam keadaan Baik baik aja dan Ali akan Menceritakan pengalaman Ali selama di perkemahan ke Mbak"

             Aleena semakin menangis saat dia dan Ali mengucapkan Janji tergiang giang Di telingga Dan Otak Aleena.Aleena memeluk tubuhnya sendiri sambil menangis dan menyandarkan kepalanya di Sandaran Kursi taman.

Mistake In Love 《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang