《M.I.L 77》

1.2K 111 23
                                    

Cleek.

          Prilly dan Amar terkejut mendengar suara Pintu ruang rawat Amar terbuka.Amar menoleh Ke arah Pintu dan Prilly menoleh ke belakang untuk melihat Siapa yang membuka pintu Ruang rawat Amar.Amar tersenyum bahagia melihat Orang itu sedangkan Prilly menatap Orang itu dengan tatapan penuh Amarah.

"Papa Ayi" Ucap Amar memanggil Orang itu dengan Girang.

             Ali tersenyum ke arah Amar dengan wajah yang Pucat dan Tubuh yang agak Lemas.Karena Ali baru selesai transfusi darah dan Baru bangun dari Masa Kritis beberapa jam yang lalu setelah Pendonoran darah Antara dirinya dan Amar.

Flashback Off.

         Dr Hema melepaskan Alat kejut Jantung itu dari tubuh Ali dan Tubuh Ali bereaksi bersamaan Dengan Monitor jantung yang sudah Bergerak Dengan Normal.

"Dok,Jantung Pasien sudah Bergerak dengan Normal" Ucap Salah Satu Suster.

"Denyut Nadi Pasien Juga sudah Mulai Membaik" Ucap Salah Satu Suster Lagi  memegang Pergelangan Tangannya.

"Ternyata Tuhan masih memberi Ali kesempatan hidup lagi walau Hanya sebentar dan Mungkin Tuhan masih Ingin Ali menikmati Sisa sisa hidupnya makanya Tuhan menunda kepergian Ali" Ucap Dr Hema Tersenyum.

          Para Suster juga tersenyum mendengar perkataan Dokter.

"Tolong Pindahin Pasien Ke ruang rawat,Karena Pasien Masih dalam keadaan tidak sadarkan diri" Ucap Dr Hema.

"Baik Dokter" Ucap Para Suster.

             Para Suster melepaskan Alat Medis di tubuh Ali dan Hanya menyisakan Alat Oksigen di hidung Ali.

         Malam Harinya Kedua Mata Ali mengerjab dan Ali membuka kedua Matanya Pelan Perlahan.Orang yang pertama Kali Ali lihat Dr Hema yang tersenyum ke arahnya dan Ali membalas tersenyum Ke dokter Hema walau Dengan Oksigen yang Terpasang di hidung dan Mulutnya.

"Ali,Gimana Kondisi Kamu udah Membaik atau Ada keluhan Lain ?" Tanya Dr Hema.

            Ali mengelengkan Kepalanya.

"Dok,Anak Saya gimana dok Keadaannya ?" Tanya Ali.

"Tadi Dr Dika yang menangani Amar bilang kalau Keadaan Amar sudah Membaik dan Tidak Perlu Di Khawatirkan.Amar Juga akan Siuman Malam ini atau Besok Pagi" Ucap Dr Hema tersenyum.

            Ali menghela Nafas lega karena ternyata keadaan Amar baik baik aja dan Ali membuka Alat Infus di tangannya.Dr Hema terkejut melihat Ali membuka alat Infus di tangannya.

"Ali,Kamu Kenapa buka Alat Infusnya ?" Tanya Dr Hema.

"Saya mau Ketemu Anak Saya sebentar Dok,Saya ingin Memastikan Keadaannya Baik baik aja atau nggak" Ucap Ali hendak membuka Alat Oksigen tapi Dr Hema menahan Ali yang hendak Membuka Alat Oksigennya.

"Saya masih Ingin Beritahu sesuatu Hal yang penting ke kamu" Ucap Dr Hema.

"Dokter Ingin memberitahukan Apa Ke Saya ?" Tanya Ali.

          Dr Hema Menghela Nafasnya dan Dia Merasa lagu untuk Mengantarkan Hal ini tapi Ali harus Tau Tentang Hal ini.

"Kondisi Jantung Kamu sudah Semakin Memburuk Karena Transfusi darah Yang Kamu lakukan Ke Amar,Dengan Terpaksa Setiap kamu tidur Pas Malam Hari Kamu Harus Memakai Alat Oksigen dan Alat Medis sampai Kamu menemukan Pendonor Jantung yang Cocok buat kamu,Saat Kamu nggak sadarkan Diri Tadi Saya sudah Beritahu Satria untuk Menyuruh Satria beritahu Ke Orang tua kamu dan Saya juga udah Menyuruh Beberapa Perawat Pria Untuk Memasangkan Monitor Jantung dan Tabung Oksigen di kamar Kamu,Saya tau Ini akan sangat Berat buat Kamu karena kamu harus Hidup Dengan Alat Oksigen dan Alat Medis Setiap Malam tapi Setidaknya Pagi dan Siang kamu Nggak Perlu mengunakan Alat alat itu" Ucap Dr Hema.

Mistake In Love 《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang