Keesokkan Harinya Motor Ali sampai di depan Rumah Prilly dan Ali membuka helmnya.Ali turun dari Motornya dengan Senyuman dan Ali hendak berjalan mendekati Pintu rumah Prilly tapi Ali tidak Sengaja Melihat Amar sedang duduk sendirian di ayunan dengan wajah yang sedih membuat Ali tersenyum karena dia Bisa bertemu Amar tanpa Harus berurusan dengan Prilly.Ali emang sengaja datang Ke rumah Prilly untuk nemuin Amar sebelum ke kampus.Ali langsung berjalan Menghampiri Amar dengan Bahagia.
Sekarang Ali berjalan Mengendap endap Ke belakang Amar dan Ali Langsung menutup kedua mata Amar dengan kedua tangannya.
"Ayo tebak ini siapa ?" Ucap Ali tersenyum.
"Amar Mencium Bau Bau Papa Ayi Tercayang" Ucap Amar dengan senyuman karena dia yakin yang menutup Kedua matanya Adalah Ali.
Ali tertawa mendengar perkataan Amar dan Ali langsung melepaskan Kedua tangannya dari Mata Amar.Ali langsung membungkukkan punggungnya dan Memajukannya kepalanya di samping Kepala Amar.
"Emang Papa baunya ?" Tanya Ali menatap Amar.
Amar menatap Ali dengan senyuman Kebahagiaan.
Cup.
Ali terkejut karena Amar Mencium Pipinya dan Ali langsung Membalas Menciumin Seluruh wajah Amar dengan gemas.Amar tertawa karena Ciuman bertubi tubi dari Ali.
"Udah Papa Ayi,Udah" Ucap Amar menyuruh Ali berhenti menciuminya.
Ali langsung berhenti Mencium seluruh wajah Amar dan Ali langsung menegakkan punggungnya.Ali langsung berjalan ke depan Amar dan Ali langsung membungkuk di hadapan Amar.Amar langsung tersenyum manis untuk menutupin kesedihannya.Ali melihat Amar tersenyum manis membuat Ali yakin Amar menyembunyikan sesuatu darinya.Karena Ali juga sama seperti Amar.Setiap dia tersenyum manis pasti Ali sedang berbohong.
"Amar,Masih sedih soal Kemarin ?" Tanya Ali untuk memastikan.
"Nggak Kok,Amar nggak sedih,Nich Amar senyum" Ucap Amar tersenyum manis untuk menutupin Kesedihannya.
Ali mengenggam tangan Putra Kecilnya.
"Amar,Papa tau kalau Amar lagi sedih,Soalnya Amar memiliki kebiasaan Yang sama seperti Papa,Papa kalau Lagi sedih Pasti tersenyum Manis Kayak Amar,Jadi Amar nggak bisa bohongin Papa" Ucap Ali tersenyum berusaha menguatkan Dirinya.Bukan Amar aja yang sedih.Ali juga sedih tapi Ali berusaha untuk menutupin kesedihannya.
Amar terdiam mendengar Perkataan Ali dan Tiba tiba Air mata Mengalir di pipi Amar.
"Amar nggak Au Alau Mama Cama Papa,Amar Aunya Mama cama Papa Ayi Hiks Hiks Hiks" Ucap Amar menangis terisak.
Ali merasa hatinya begitu sakit mendengar Perkataan Putranya.Ali langsung menarik Putra Kecilnya ke dalam Pelukannya dan Ali memeluk Putranya sambil Mengecup Pelipis Amar.Ali berusaha Mati matian Untuk menahan Tangisannya.
"Amar,Harus bisa menerima semuanya yang sudah di atur Oleh tuhan dan Mungkin Aja emang Mama kamu sudah di takdirkan Sama Papa Amar bukan Papa Ayi,Tapi walaupun Papa nggak di takdirkan sama Mama kamu,Papa akan tetap menjadi Papa Amar dan Papa akan tetap menyayangi Amar,Jadi Amar harus bisa Memperpasrahkan Semuanya ke Allah dan Menjalankan Apa yang telah di atur oleh Allah,Amar sudah mengerti" Ucap Ali berusaha untuk membuat Putranya menerima semuanya yang sudah di gariskan Oleh Takdir.
"Iya Amar Akan Erusaha Erima Cemuanya dan Mempasrahkan Cemua ke Akdir Emi Papa Ayi" Ucap Amar tersenyum.
Amar bingung dengan dirinya kenapa dia begitu ngampang Nurut sama Perkataan Ali.Sedangkan Sama Prilly.Amar sering membantah Perkataan Prilly.Amar merasa ada ikatan yang sangat kuat antara dirinya dan Ali.Amar langsung melonggarkan Pelukannya dengan Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake In Love 《END》
FanfictionIni Kisah 2 Orang Remaja bernama Aliandra Cakrawala dan Prillysta Gracelina. Mereka 2 Orang yang saling bertolak belakang dari Jenis Kelamin,Sifat dan Kasta mereka. Aliandra Cakrawala atau di sapa Ali adalah seorang Yang kehidupannya seadanya dan hi...