[1] ✓ Sweet Wife in My Arms

72 | Dia Tidak Ingin Kamu Menemuinya

Sesaat kemudian, Lei Qingyi kembali ke kamar dengan sebotol air dan gelas. Dia mengambil gambar ganda ketika dia melihat Lu Yi telah pindah dari tempat tidur untuk berdiri di dekat jendela: sungguh luar biasa betapa cepatnya pria itu pulih dari luka-lukanya yang mengancam nyawanya. Apakah dia semacam superman? Dan darahnya yang langka dan berharga itu - sungguh sia-sia kehilangan begitu banyak! Semua darah itu akan menghasilkan uang yang cukup banyak.

"Qingyi, bisakah kamu membantuku mencari identitas pendonor darah itu?"

Lu Yi berasumsi Lei Qingyi akan dapat melacak pendonor darah misterinya dengan mudah, karena yang terakhir bekerja dengan cabang Departemen Keamanan Nasional di Kota Laut.

Lei Qingyi duduk dengan berat di kursi pengunjung. Dia sembarangan menuangkan segelas air untuk dirinya sendiri, menumpahkan sebagian, dan menenggak semuanya sekaligus.

"Ini tidak akan mudah. Yang kami tahu, dia adalah seorang wanita muda bertubuh mungil, baru berumur 20 tahun tapi tangguh seperti paku. Dia harus begitu, karena dia mendonorkan 1100 cc darahnya. Ingatlah bahwa begitu kamu kehilangan 1500 cc darah, kamu akan pingsan dan mungkin mengalami koma. Tetapi wanita itu benar-benar bangkit setelah semua itu dan meninggalkan rumah sakit dengan kedua kakinya sendiri. Dia tidak meninggalkan nama."

Lei Qingyi mengusap dagunya. "Perasaanku memberitahuku bahwa wanita ini tidak tertarik untuk membuatmu membayar hutangmu padanya dengan tubuhmu, jadi kamu sebaiknya melupakannya."

Mata gelap Lu Yi bersinar, tapi dia tidak mengatakan apapun.

"Ngomong-ngomong..." Sebuah pikiran tampaknya muncul di Lei Qingyi. Dia bersandar ke kursinya dan membuat dirinya nyaman. Dia pria besar, dan kursi kecil di bawahnya berderit tak berdaya karena beratnya. "Kudengar pengacau di keluargamu ingin terjun ke bisnis pertunjukan?"

"Ya," kata Lu Yi dengan datar. "Dia bisa melakukan apapun yang dia suka, itu bukan urusanku."

Ck, ck...

Lei Qingyi mendecakkan lidahnya saat dia menggelengkan kepalanya dengan tidak setuju: beberapa orang sepertinya mulai menggali kuburan mereka sendiri. "Eh, dia masih belum belajar? Apakah dia mencoba menimbulkan masalah lagi?"

Lu Yi duduk sendiri. "Seperti kukatakan, itu bukan urusanku. Aku tidak peduli apa yang ada di kepalanya, selama dia tidak menyusahkan orang tuaku." Dia mengambil sebuah buku, meletakkannya di pangkuannya, dan mulai membolak-baliknya.

Lei Qingyi memutar matanya. "Brengsek, apakah membunuhmu jika mengobrol denganku?"

"Jika kamu menginginkan teman ngobrol, lebih baik kamu mencari orang lain," kata Lu Yi dengan nada datar tidak tertarik. Ekspresinya benar-benar datar; otot-otot di wajahnya tampak membeku.

Sayang sekali, karena dia sebenarnya pria yang sangat tampan. Dia tidak memiliki tulang pipi yang tinggi dan menonjol seperti seorang Kaukasia, sebaliknya dia memiliki aura elegan dan misterius dari orang-orang dari Timur. Bibir tipisnya selalu dalam garis lurus, dan sudut mata serta mulutnya bebas dari kerutan. Dia jelas pria yang tidak banyak tersenyum.

Dia muda, tinggi, dan tegap, tubuhnya yang ramping beriak dengan kekuatan yang luar biasa dari ototnya yang kokoh. Dia memiliki tangan yang indah; ruas jari-jarinya seperti bambu, kuat dan kejam. Dia telah merenggut banyak nyawa dengan tangan ini, tetapi setiap dari mereka layak mendapatkannya.

Begitulah adanya.

Penjahat tidak pernah luput dari hukuman; sistem hukum bekerja tanpa lelah untuk memastikannya.

Dia adalah seorang jaksa, yang berarti dia harus tabah dan serius setiap saat. Dia tidak bisa menjadi emosional; itu akan menjadi kesalahan besar baginya untuk menyuntikkan perasaan pribadinya ke dalam pekerjaannya.

Dia harus bijaksana dan rasional.

Dia adil dan tidak memihak. Tapi itu tidak sama dengan tidak berperasaan.

Ada banyak cara untuk menjalani hidup. Beberapa orang adalah penipu dan penipu alami, sementara yang lain mencoba untuk tetap jujur ​​pada diri mereka sendiri. Dan kemudian ada orang-orang yang harus memakai topeng karena kebutuhan.

Lu Yi termasuk dalam kategori terakhir itu. Dia harus melepaskan diri dari perasaannya yang sebenarnya dan berpura-pura menjadi seseorang yang bukan dirinya.

***

Di apartemen Yan Huan, Yan Huan sedang duduk di sofa tua yang usang dengan Bean Kecil di pelukannya. Dia masih merasa agak sedih; dia sering grogi dan lelah. Dia telah bertanya kepada Direktur Jin tentang adegan berikutnya, dan dia mengatakan kepadanya bahwa produksi saat ini sedikit terlambat. Adegan antara pemeran utama wanita dan pria membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya, yang berarti bahwa adegan Yan Huan harus ditunda selama beberapa hari.

Yan Huan senang mendengarnya, dia membutuhkan waktu ekstra untuk istirahat.