[1] ✓ Sweet Wife in My Arms

114 | Hello, Old Hag

[Hag — seorang wanita tua yang rupanya sangat jelek dan hatinya biasanya busuk.]

Meskipun dia selalu mengatakan itu pada dirinya sendiri, dia masih merasa buruk.

Akhirnya lift terbuka. Dia masih berdiri di pojok belakang, sama menyedihkannya dengan Bean Kecil ketika dia ditinggalkan.

"Ayo pergi."

Fang Zhu mengangkat dagunya, dia masih mengenakan setelan hitam kuno dengan saputangan sutra di lehernya. Dia meletakkan tangannya di lengan Lu Yi dan berjalan keluar, tumitnya berbunyi klik di lantai.

Lu Yi berhenti sejenak dan melirik wanita kurus yang memegang kucing di lift, dia tidak dapat melihat apa yang dia lakukan dengan jelas dalam cahaya yang buruk, tetapi dia melihat rambutnya acak-acakan dan dia dan kucing itu masuk. lengannya tampak lelah.

"Haruskah kita pergi sekarang?" Fang Zhu bertanya lagi, tampak tidak senang. Dia lelah karena dia harus mengikuti kelas sepanjang hari — apakah dia akan berdiri di dalam lift dan membuatnya menunggunya?

Akhirnya Lu Yi menggerakkan kakinya dan keluar dari lift. Fang Zhu mencengkeram lengannya dengan erat.

Tapi meski begitu, dia tidak memiliki banyak ekspresi di wajahnya, dan Lu Yi juga sama.

Bisa dibilang mereka pasangan yang serasi.

Keduanya sedingin es dan pendiam.

"Tanpa kelamin, pria pertapa, biarawati tua, wanita tua," gumam Yan Huan dengan marah. Lalu dia menepuk kepala berbulu Bean Kecil. “Bagaimana menurutmu, Bean Kecil? Dia seperti ikan mati dan Lu Yi tidak suka bersamanya, aku yakin dia punya masalah ereksi.”

Yan Huan memikirkannya dengan kejam dan merasa lebih baik. Lift itu sekarang turun, jadi dia menekan tombol ke lantai lima belas dan itu harus naik lagi. Lalu dia pulang.

Dia membuka pintu dan menurunkan Bean Kecil.

"Meong…"

Bean Kecil akhirnya mengeluh, mengusap kaki tuannya, lalu berlari ke tempat tidur kecilnya, meringkuk dan tertidur.

Saat ini, Yi Ling masih bekerja di depan komputer, membantu Yan Huan memperbarui Weibo-nya.

Yan Huan merasa bahwa dia terlalu banyak berutang pada perusahaannya karena dia belum memberikan kontribusi apa pun, dan dia masih tinggal di rumahnya secara gratis, tetapi itu akan segera berakhir.

Dia menghitung dengan jarinya.

Hari casting «Perjalanan ke Negeri Dongeng» berada di akhir bulan, jadi dia hanya harus menunggu seiring berjalannya waktu. Dia tidak akan memiliki waktu luang ketika dia sibuk nanti.

Dia akan sangat sibuk saat syuting drama dimulai. Mereka perlu berkeliling ke lokasi untuk memotret, karena Direktur tidak suka menggunakan pengaturan layar hijau, dia lebih suka pemandangan alam.

Teleponnya tiba-tiba berdering, dan jantungnya melonjak pada saat itu karena dia merasakan krisis jauh di dalam hatinya.

Singkatnya, dia tidak merasa baik.

Dia mengeluarkan ponselnya dari sakunya, itu menunjukkan serangkaian angka. Meski tidak ada nama, Yan Huan tahu siapa yang memanggilnya.

Yan Lixiong, babi besar.

Mengapa kamu tidak menyerah, berhenti memikirkanku. Dia mungkin memberinya izin pada awalnya, tetapi dia telah menolaknya berkali-kali setelah itu. Yan Lixiong bukan orang bodoh, dia seharusnya tahu bahwa dia tidak mau berhubungan seksual dengannya.

Tapi dia masih berpikir untuk mendapatkannya.

Dia menggenggam telepon di tangannya dan tidak menjawab panggilan itu pada akhirnya.

Menyentuh lengannya, dia merasa mual memikirkan wajah Yan Lixiong, bahkan rambutnya berdiri dengan jijik.

Dia meletakkan telepon di mejanya dan mengambil naskah. Dia meletakkannya di pahanya dan membacanya, tetapi dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan pasangan intim itu dan merasa tidak nyaman.

Dia melemparkannya ke bawah.

“Pasangan selingkuh.”

"Apa masalahnya? Apa katamu?" Yi Ling menjulurkan kepalanya.

"Tidak ada, aku menghafal kalimatnya," Yan Huan buru-buru mengambil naskah dan duduk dengan benar.

“Oh, baiklah.” Yi Ling menarik kepalanya lagi, menghitung dengan gembira jumlah pengikut yang diperoleh halaman Yan Huan hari ini. Yan Huan menerima pujian di kolom komentar. Dia bekerja keras begitu lama dan akhirnya mendapatkan beberapa hasil.

Pada saat yang sama, Yan Huan membalik halaman naskah. Dia merasa tidak nyaman di hatinya ketika dia memikirkan pria serius yang tinggal bersama wanita itu.

Pria itu belum menikah sebelum usia tiga puluh di kehidupan sebelumnya, dan dia hanya memiliki hubungan perkawinan buku teks dengan Fang Zhu. Dia pernah mengira pria itu punya masalah ereksi, tapi sekarang dia sudah menjalin hubungan romantis.

Laki-laki semuanya jahat, dia mendengus. Kemudian dia membuang naskahnya dan pergi tidur. Dia telah mencoba untuk lebih banyak istirahat baru-baru ini karena dia akan sibuk nanti.

Di ruang tamu rumah yang berbeda, Lu Yi meletakkan segelas air di atas meja.

"Terima kasih." Fang Zhu menegakkan punggungnya menjadi postur duduk tegak. Dia mengambil gelas itu dan menyapu matanya ke kamar Lu Yi. Rumahnya hanya memiliki furnitur dan dekorasi kayu tanpa kemewahan yang mencolok. Dia adalah tipe yang sporty, jadi ada treadmill dan sepeda yang berputar di dalam ruangan. Dia memiliki beberapa tanaman tetapi semuanya adalah kaktus. Mungkin dia terlalu sibuk dan tidak punya banyak waktu untuk merawat bunga, oleh karena itu, dia hanya menginginkan kaktus.

Fang Zhu cukup puas dengan tempat itu, terutama karena hanya ada sedikit orang di daerah itu. Tidak ada yang akan berubah, dia hanya akan menyiapkan ruang belajar untuknya. Dia juga bisa menggunakannya sebagai kantor di malam hari.

Adapun hal-hal lain akan mereka diskusikan nanti.

Dia mengambil gelas di atas meja dan menyesapnya. Itu hanya air biasa tanpa tambahan apapun.

Tentu saja, ini yang dia suka. Orang lain menyerah pada keinginan untuk menikmati minuman manis dan beraroma, tetapi air putih adalah yang terbaik, dan dia mendapati dirinya menghormati Lu Yi karena seleranya.

Kehidupan pribadi pria itu memang seketat dia sendiri.

Fang Zhu menyipitkan matanya saat Lu Yi meletakkan cangkir lagi di depannya.

"Apa yang kamu minum?" Fang Zhu mendorong kacamata berbingkai hitamnya lebih tinggi ke hidungnya, alisnya berkerut erat.

"Teh susu."