[1] ✓ Sweet Wife in My Arms

189 | Seorang Kasim

"Kamu adalah citra ibumu." Kucing itu paling mirip ibunya. Di antara kucing-kucing itu, dia yang paling cantik dan juga yang paling malas. Dia biasanya akan meringkuk di dalam kotak dan tidak mau keluar, jadi Lu Yi tidak bisa mengingat yang lain tetapi mengingatnya.

“Dia membesarkanmu dengan baik,” Lu Yi menyentuh perut Bean Kecil, betapa gemuknya perutnya, dia pasti telah memberinya banyak makanan sehari, dan jika tidak, dia tidak akan menjadi terlalu gemuk.

Ponselnya yang dia taruh di atas meja berdering saat ini, dia bangkit dan mengambil alih telepon, dan orang yang memanggilnya tidak lain adalah Fang Zhu.

"Halo..." Dia meletakkan telepon di dekat telinganya dan bersandar di sudut lemari. Dia memandang dengan curiga pada tumpukan dokumen yang belum dia lakukan. Mungkin dia harus membakar minyak tengah malam untuk menghabiskannya.

Begitulah pekerjaannya berdiri, dia selalu sangat sibuk dan tidak pernah punya hari libur, tapi ini adalah tantangannya dan juga minatnya.

"Lu Yi, listrik di rumahku padam." Fang Zhu berkata dengan lemah.

“Kamu dapat mencari bantuan manajemen.” Lu Yi menyipitkan matanya. Jika bukan pemadaman listrik di area yang luas, dia harus mencari manajemen, jika di area yang luas, tidak ada gunanya dia menemukan siapa pun.

“Datang dan perbaiki.” Fang Zhu berkata terus terang dan menutup telepon.

Lu Yi meletakkan teleponnya, melihat dokumen yang belum selesai dia baca, dia menghela nafas panjang, dan kemudian dia memakai mantelnya dan pergi ke rumah Fang Zhu.

Dia menemukan bahwa sekering di rumahnya telah meledak ketika dia sampai di sana, tidak heran Lei Qingyi selalu mengatakan bahwa dia kuat di setiap bidang, dia melakukan semua hal sendiri ketika dia bertugas sebagai tentara. Seharusnya tidak menjadi masalah baginya untuk memperbaiki sirkuit listrik.

Di saat yang sama, Fang Zhu dan murid-muridnya memegang lilin karena hari ini adalah hari ulang tahun salah satu murid dan Fang Zhu mentraktir mereka makan. Fang Zhu adalah seorang guru yang baik tetapi bukan pacar yang berkualitas.

Murid-murid mendapat peringkat pertama di hatinya, yang kedua adalah pekerjaannya, dan kemudian Lu Yi di posisi ketiga.

“Pacar guru sangat tampan,” kata seorang siswi.

"Normal," Fang Zhu mendorong kacamatanya ke wajahnya.

"Guru, apa pekerjaannya?" Seorang siswa laki-laki bertanya.

"Seorang jaksa."

Fang Zhu tidak merasakan apa-apa.

“Dia memperlakukanmu dengan sangat baik.”

“Oh…”

Dia tidak punya perasaan tentang hal itu, tetapi keduanya sangat cocok karena Lu Yi adalah pria yang pendiam dan dia tidak suka terlalu banyak suara saat dia bekerja. Dia siap membantu dan dia dilahirkan untuk menjadi ungu, tentu saja, dia juga baik.

Lu Yi menekan tombolnya dan ruangan itu menyala saat itu, tapi dia ternoda debu.

“Aku akan merayakan ulang tahun murid bersama mereka. Kamu bisa pergi sekarang,” kata Fang Zhu kepada Lu Yi, dia merasa bahwa Lu Yi telah menyela pesta.

Lu Yi mengambil alih mantelnya dan keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Suara tawa siswa itu terdengar di belakangnya.

"Guru, kamu sangat pandai mengajari pacarmu."

"Ya Tuhan, tolong beri aku pria seperti dia."

Dia bukan pria tapi seorang kasim.

Lu Yi membuka bibir tipisnya, dia tiba-tiba merasa lelah ketika dia menemukan seorang ratu alih-alih pacar. Dia bertanya pada dirinya sendiri apakah keduanya benar-benar cocok satu sama lain.