[1] ✓ Sweet Wife in My Arms

184 | Kamulah yang Membantuku

Yan Huan masuk. Dia melepas sepatunya dan menginjak lantai tanpa alas kaki. Di luar sangat dingin, tetapi rumah-rumah di daerah ini dilengkapi dengan pemanas di bawah lantai sehingga, lantainya hangat dan sangat nyaman untuk diinjak. Apalagi rumah Lu Yi memiliki permadani yang terhampar di lantai. Jangankan berjalan, dia rela berguling di atasnya.

Lu Yi meletakkan mangkuk itu di atas meja, dia menuju ke dapur untuk mengambil sepasang sumpit, dan kemudian dia duduk dan memakan salah satunya.

Daging udangnya sangat empuk sehingga hampir meleleh di mulut dan supnya sangat enak, rasanya luar biasa bahkan tanpa menambahkan bahan lain. Dia belum pernah makan pangsit lembut yang sebanding dengan pangsit sup kukus dengan udang. Itu bagus menjilat jari.

"Duduk." Dia menunjuk ke kursi di sampingnya. Dia baru menyadari bahwa Yan Huan telah berdiri sejak dia masuk.

Yan Huan duduk dan mengibaskan kakinya.

“Hei, bolehkah aku menanyakan sesuatu?” Dia menangkupkan dagu di tangannya ke atas meja dan melihat ke wajah maskulin Lu Yi. Dia sudah terbiasa dengan pria pesolek di dunia showbiz, dia merasa pria seperti Lu Yi adalah yang paling tampan.

Oh tidak! Dia merasa tergila-gila dengan pria bernama Lu Yi ini.

"Iya?" Lu Yi mengambil satu pangsit dan menunggu pertanyaannya.

Menggoyangkan kedua kakinya, salah satu kakinya menendang kaki Lu Yi, tetapi Lu Yi tidak bergerak sama sekali.

Dia menendangnya lagi dan lagi; itu sangat menyenangkan.

"Apakah kamu membantu «Divorced» untuk masuk melalui pintu belakang?"

Dia bertanya pada Lu Yi, tetapi dia tahu bahwa dia sebenarnya telah membuat tebakan yang sangat dekat.

"Ya." Lu Yi memang orang yang jujur.

"Terima kasih." Yan Huan tidak mengatakan apa-apa tentang itu, dia berperilaku baik dan tidak menendangnya lagi.

"Sama-sama."

Lu Yi mengangkat wajahnya dan dia melihat Yan Huan sedang berkonsentrasi menatapnya. Fitur halusnya tanpa riasan sangat menakjubkan. Dia adalah wanita tercantik yang pernah dilihatnya. Setiap orang memiliki ciri dan penampilan mereka sendiri, beberapa dari mereka sangat cantik tetapi beberapa dari mereka sangat jelek, sementara kebanyakan dari mereka berpenampilan hambar seperti Fang Zhu. Dia tidak punya perasaan ketika orang lain mengatakan bahwa dia jelek, tetapi untuk Yan Huan, dia terlihat cantik di matanya.

Mata Yan Huan tiba-tiba mulai kabur, dia menatap pria di depannya tanpa berkedip. Dia memiliki kulit yang bagus, tidak seperti pria lain yang memiliki wajah kasar. Ciri-cirinya tidak terlihat bagus secara individu, tetapi mereka memiliki kombinasi kejantanan dan pesona pria dewasa. Dia memancarkan aura hormon yang kuat, dengan bulu mata yang panjang, hidung yang tinggi dan bibir tipis.

Tiba-tiba, dia merasa ingin melompat atau menggigitnya. Dia terlihat sangat enak.

Saat ini, suasananya agak aneh dan Yan Huan merasa hampir tersesat di alam mimpi. Dia terganggu oleh suara yang keras saat dia akan menggigit.

Dia dengan cepat mengatur rambutnya, memiringkan wajahnya ke samping dan melihat ke jendela. Untungnya, dia tidak menggigitnya, atau dia tidak tahu bagaimana dia akan mengakhiri segalanya.