Marvella mengeratkan kardigannya setelah ia menutup pintu ketika ia dan Aria sudah berada di kamar yang akan ditempati sepupunya malam ini, "No ice cream until breakfast tomorrow."
"Oke."
"Just sleep, sudah mau jam sebelas, Aria."
Aria mengangguk lagi dan membuat poninya bergoyang. "Oke."
Marvella kemudian meletakkan boneka beruang besar milik sepupunya disamping Aria yang sudah berbaring di ranjang. "Smart girl, kalau begitu Kak Ella akan pulang sekarang."
Cukup sampai disini, my job is done. Marvella menyetujui kata-kata yang terputar dalam pikirannya, ia ingin beranjak berdiri namun tangan kecil Aria menahannya terlebih dulu. "Kak Ella, I can't sleep."
Marvella berbalik dan menatap Aria. "Tutup matamu, lama-lama juga tidur nanti."
"Maksudku, Kak Ella temani aku dulu."
Marvella menyipitkan matanya, "You're different tonight, you know it, Aria?"
" .... "
Aria berkata dengan polos. "Aria ingin Kak Ella menginap disini."
"Why?" tanya Marvella sambil menjaga nada suaranya agar tidak terdengar marah sebelum ia melanjutkan. "Sejak awal aku sudah bilang dengan jelas kalau aku tidak akan menginap disini, Aria."
" .... "
Aria mengedikkan kedua bahunya, "Kata Kak Marsha laki-laki dan perempuan yang saling mencintai akan berciuman."
"Dan apa aku terlihat memiliki perasaan itu kepada Saka? I hate him – sama seperti kamu yang membenci brokoli. Jadi harus aku katakan berapa kali lagi kepada kamu kalau aku tidak menginap disini, Aria?"
Aria kembali bertanya karena ia masih belum puas dengan jawaban dari kakak sepupunya. "Tapi dulu Kak Ella menikah dengan Kak Saka, kan? Kata Mama, suatu hari kita akan menikah dengan orang yang kita sukai. Kalau dulu kalian berdua menikah, berarti Kak Ella suka dengan Kak Saka? Kenapa sekarang tidak lagi?"
Marvella kembali menyipitkan kedua matanya, "Apa Saka memaksa kamu menginap disini?"
"Sebenarnya kata Kak Saka, aku bisa menjadi adiknya Cinderella disini. Tadi kami makan strawberry ice cream, dan bermain di belakang sebelum Kak Ella datang."
Marvella tahu seharusnya ia menegur Aria yang memakan es krim diatas jam delapan malam, tetapi ia lebih penasaran dengan apa yang sedang dikatakan Aria kepadanya. "And who the Cinderella?"
"Kak Ella."
....
"Aria." Marvella kemudian duduk di pinggiran ranjang dan membelai lembut kepala sepupunya, "Sometimes, kita tidak bisa bersama dengan orang yang kita sukai karena kita tahu kalau dia tidak bahagia ketika bersama kita. Suatu hari nanti Aria akan tahu, sulit sekali kita harus memilih mana yang akan kita dahulukan, kebahagiaan kita atau orang lain. Tapi diatas semua kesulitan itu – kalau kita melepaskan dengan ikhlas, kita juga bisa bahagia saat melihatnya bahagia."
Aria mengingat dengan jelas bagaimana pertanyaan Saka yang dititipkannya tadi untuk ia tanyakan kepada Marvella, "Kalau Kak Ella, masih menyukai Kak Saka tidak?"
" .... "
Aria yang bangga kepada dirinya sendiri karena bisa memahami penjelasan Marvella sebelumnya terlalu gembira hingga ia melupakan niatan untuk menunggu jawaban dari Marvella yang seharusnya nanti ia sampaikan kepada Saka. Ia memandang ke langit-langit kamar, "Kalau begitu Aria di dewasa nanti akan memilih kebahagiaanku dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Récrire
ChickLitRécrire | Galaxy's Series #2 ©2019 Grenatalie. Seluruh hak cipta.