"Theo Baswara, teman Marvella."
"Askari, saya adalah kakaknya."
Atha yang sedang duduk di sofa tidak jauh dari mereka hanya menatap tertarik kepada dua orang itu. Lima belas menit yang lalu ketika akhirnya Theo – teman Marvella yang diperkenalkan melalui mamanya, datang dan bertemu untuk pertama kalinya dengan Saka. Nadine yang awalnya sedang berbincang dengan Saka tidak dapat menahan keterkejutannya ketika a melihat teman Marvella juga datang ke rumah ini.
"Hi, Nadine."
Nadine menoleh dan mendapati Chalondra Faillieres datang dari arah koridor luar rumah. Malam ini Chalondra memakai jumpsuit nude dan untuk sesaat Nadine bertanya kepada dirinya sendiri apakah wanita yang baru saja menyapanya benar – benar seorang anggota keluarga kerajaan. Nadine kemudian mendekat ke arah Chalondra dan bertanya, "I never see that guy. Apa dia keluarga Tjahjadi?"
"Dia teman Marvella yang juga datang di makan malam ini."
"Teman?"
Chalondra tidak sempat menjawab keheranan Nadine karena Saka memanggil wanita itu untuk mendekat kepadanya. Saka kemudian memperkenalkan Nadine, "Tunangan saya."
"Nadine."
"Theo."
Pembicaraan keduanya terhenti saat Atha memanggil semua orang di ruang tengah untuk pergi ke ruang makan rumah ini. Saat Saka mengambil kursinya, ia kemudian melihat Marvella yang sudah duduk di salah satu kursi.
"Dari mana saja kamu?"
Marvella mengangkat alisnya dan menatap Saka yang sudah berdiri di belakangnya. "Aku di kamar."
"Theo, kamu bisa duduk disini," kata Marvella saat Theo masuk ke ruang makan. Ia menepuk kursi di sebelahnya dan Saka yang awalnya hendak duduk di samping Marvella mengurungkan niatnya. Nadine yang melihat itu semua kemudian memanggil nama Saka untuk menarik perhatian tunangannya dan ia menepuk kursi kosong yang ada disebelahnya. Sebulan sekali Kandiya Tjahjadi akan mengundang teman – teman Atha dan Marvella untuk makan malam bersama. Dan malam ini, Marvella mengundang Theo untuk datang setelah pertemuan pertama kali mereka minggu lalu.
"Maaf," kata Saka ketika ia akhirnya duduk di samping tunangannya. Nadine kemudian bertanya apa maksud kata itu dari Saka, "Kenapa?"
"Seharusnya aku menarik kursi untuk kamu," sahut Saka dengan sungguh – sungguh. "Aku minta maaf, sayang."
"Saka, it's fine."
Nadine melanjutkan, "Let's enjoy this dinner, okay? Aku sangat penasaran dengan teman Marvella."
"Theo – maksud kamu?"
"Marvella hampir tidak pernah memiliki hubungan dengan pria dan aku rasa ini merupakan kesempatan bagus, bukan?" kata Nadine kepada Saka. "Kata Chalondra tadi, dia bekerja di law firm milik Tante Kandiya dan memiliki track record yang sempurna."
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Atha yang kebetulan duduk disamping Nadine.
"Theo dan Marvella sangat cocok jika mereka berdua bersama. Ya kan, Sak?"
Saka hanya mengangguk kecil. Ia melirik sekilas kepada Marvella yang sedang berbicara dan tertawa setelah mendengar apa yang dikatakan Theo. "Dia harus menghadapi Om Raphael, aku dan Mario jika ingin mendekati Marvella."
"Tapi kamu akan menikah," kata Atha kepada Saka. "Marvella pasti memiliki keinginan untuk mencoba suatu hubungan yang serius dengan pria. Let she do what she wants to do, aku yakin dia tahu bagaimana resikonya."
"Atha benar, Saka. Sepertinya kamu sangat protektif dengan adik kamu."
Nadine menambahkan, "Lagipula mereka terlihat menyukai satu sama lain."
"Bagaimana kamu tahu?" tanya Saka, sepenuhnya melihat ke Nadine.
"Cara Marvella melihat Theo sama seperti saat kamu melihatku."
" ... "
"Kamu tadi tidak datang dengan Saka, Nad?" tanya Atha untuk mengalihkan topik pembicaraan mereka.
"Temanku, Denya yang mengantar."
Nadine yang duduk diantara Saka dan Atha kemudian berkata dengan suara rendah agar hanya Atha yang bisa mendengar suaranya."Menurut kamu, mana yang lebih cocok? Saka atau Theo?"
Atha berkerut samar karena ia tidak mengerti maksud Nadine. " Maksudnya?"
"Seperti yang kita semua tahu, Marvella pernah memiliki satu perasaan kepada tunanganku. Menurutku sekarang Marvella sangat cocok bersama dengan Theo, they look like a perfect couple. Tapi aku ingin bertanya dari sudut pandang kamu, lebih cocok mana? Marvella dengan Saka atau dengan Theo?"
"That is an old story," kata Atha sembari menahan emosi marah yang mulai menyelubunginya. Sekarang ia sangat ingin mengatakan sumpah serapah kepada Nadine yang menatapnya dengan tenang, namun ia tidak bisa melakukannya karena ini adalah jamuan makan malam ibunya. "Aku lebih sering melihat hal yang kecil tetapi tidak lupa dengan gambaran besarnya daripada terfokus kepada sesuatu yang sebenarnya sangat sia – sia untuk diperhatikan. So this is my answer, aku tidak tahu."
Kanianatha kemudian tersenyum kepada Nadine Faye yang juga menatapnya."It's just my opinion."
___
KAMU SEDANG MEMBACA
Récrire
ChickLitRécrire | Galaxy's Series #2 ©2019 Grenatalie. Seluruh hak cipta.