"Marvella." Saka terbangun karena rasa geli di lengannya dan ia memanggil wanita yang semalam bercinta dengannya. "Marvella."
Marvella tidak menghentikan apa yang sedang ia lakukan, "Apa?"
"Lengan aku kamu apakan?" tanya Saka dengan suara seraknya.
"Semalam aku tidak sengaja cakar kamu lagi–" Marvella menghabiskan lima menit untuk mencari obat untuk bekas cakarannya di kamar Saka yang masih asing baginya. Rumah Saka berada di kawasan Centennial Park, hanya satu lantai tetapi terbuka dan luas. " – aku tidak tahu ini obat yang benar atau tidak untuk mengobati luka kamu. Hmm, maaf ya."
Kali ini mata Saka membuka separuh, "It's okay, L."
Tidak ada dari keduanya yang bersuara sampai Saka benar-benar bisa membuka kedua matanya dengan utuh, "My biggest fear is when you leave me, L."
"Kamu sedang menggigau?"
"Tidak."
Saka kembali berkata saat Marvella baru menatap matanya, "You care like this makes me realize that I am too cruel."
"Aku lebih jahat saat meninggalkan kamu."
Saka yang sudah tahu alasan Marvella yang sesungguhnya saat bekerja di Chata kemudian tersenyum, "It's our misunderstanding and you need space to breath – I know about that, L. You are the right person for me. Itu yang Mama katakan kepadaku."
"Tapi aku memang terkesan memanfaatkan kamu. Kamu sedang ditinggalkan dan aku dengan egoisnya memaksa kamu untuk menikah - "
Saka memotongnya dengan mengecup bibir wanita yang ia cintai itu, "Tolong percaya ke aku, Marvella. Kamu bisa melakukan apa yang kamu ingin lakukan, aku tidak marah ketika tahu kamu memang hanya bekerja di Chata selama satu kali kontrak. That's what you want. Kamu bisa tanya ke Darek, ketika kamu diterima menjadi asisten manager aku tidak terlibat sama sekali. You were accepted because you met the qualifications."
Saka menambahkan, "Sejujurnya, aku tidak tahu kalau kamu melamar di Chata kalau Mario tidak memberitahu aku, L."
"Tapi aku bilang ke kamu untuk mengambil posisi managernya – I lied to you."
"Aku juga sering berbohong."
Saka buru-buru melanjutkan karena Marvella sudah menatapnya dengan tatapan yang tidak ia mengerti, "Maksudku, aku berkali-kali berbohong kalau dulu aku tidak menyukai kamu sebagai istriku dan tidak mencintai kamu. That's the biggest mistake in my life."
"Cheesy."
"Let me be the one and only cheesy man in your life, Marvella."
Marvella tertawa dan ia menutup salepnya, "You can sleep again. It's six."
Kali ini Saka menggunakan sebelah tangannya untuk menepuk sisi ranjang lain yang kosong, "Why don't you sleep here?"
"Kan aku sedang mengobati kamu."
"Biarkan saja, Marvella. It's just small wound, aku tidak akan mati hanya karena kamu mencakarku setiap kita bercinta. You're different when we make love, you know?"
Marvella melempar salep itu ke meja nakas dan dengan berani ia melompat ke atas Saka sebelum berguling ke sampingnya. "Hanya ada satu pria yang mengajari aku, Sir."
"He must be really great and crazy about you."
Marvella yang meminjam kemeja Saka untuk ia pakai dan tidak memakai dalaman sama sekali kemudian membalas, "Pria pemarah dan tukang cemburu – he's not perfect but I still like him."
KAMU SEDANG MEMBACA
Récrire
ChickLitRécrire | Galaxy's Series #2 ©2019 Grenatalie. Seluruh hak cipta.