18 - Dieciocho

14.5K 1.1K 25
                                    

Cassandra Tanuwidjaja terdiam setelah meletakkan ponselnya ke atas meja. Ia menutup buku yang awalnya sedang ia baca – perhatiannya kini tidak terfokus lagi pada buku itu. Lima menit yang lalu, perwakilan wedding organizer yang mengurus pernikahan Saka baru saja meneleponnya terkait pembatalan pernikahan yang diajukan oleh putranya sendiri, Saka. Tidak lama setelahnya, berbagai konfirmasi tentang pembatalan wedding organizer Singapura juga datang kepadanya.

"Saya butuh bicara dengan suami saya," ucap Cassandra saat sekretaris suaminya mengangkat telepon. Ia mengerutkan keningnya sesaat karena jeda yang cukup lama. Suaminya, Phillip sedang bermain golf dengan direktur salah satu anak perusahaan untuk membicarakan beberapa hal, ia sudah berulang kali menelpon ke ponsel suaminya namun Phillip tidak mengangkat ponselnya.

"Bisa kamu pulang, Phillip? Aku dengar Saka membatalkan pernikahannya dan Nadine – aku tidak bisa menghubunginya."

Phillip yang mendengar hal itu tertegun. "Kenapa?"

Cassandra memijat keningnya, ia berusaha tenang di situasi seperti ini. "Aku meminta Saka untuk pulang, Phillip. Kita berdua akan mendengarkan alasannya, bisa kamu pulang?"

"Aku akan pulang secepatnya. Kamu harus tenang, Cass."

"Aku sedang berusaha."

Cassandra kemudian mengakhiri panggilan itu dan menghubungi Saka. Ia menunggu cukup lama sampai Saka mengangkat ponselnya. "Mama baru saja ditelpon WO kamu, Saka. Apa yang sebenarnya terjadi? Pernikahan kalian, ada apa?"

"Aku tidak jadi menikah, Ma."

" ... "

Nada bicara Saka terdengar berat. "Maaf, Ma."

"Pulang, Saka."

"Aku masih mempunyai urusan - "

"Mama tidak mau tahu mana lagi urusan yang lebih penting daripada pernikahan kamu. Kamu masih di Australia?"

"Aku di Jakarta, Ma."

"Mama ingin mendengarkan penjelasan terbaik yang kamu bisa, Saka. Papa akan segera sampai di rumah dan Mama harap kamu juga bisa cepat pulang ke rumah. Kamu bersama Nadine?"

" ... "

"Mama ingin dia datang juga."

Satu jam kemudian, Phillip menghampiri Cassandra yang duduk bersama Saka di sofa ruang kerjanya. Sekilas, ia melihat Darek – sekretaris Saka, duduk di sofa keluarga. Phillip yang masih memakai polo karena belum mengganti bajunya sejak bermain golf langsung menyadari seberapa tinggi tensi yang ada didalam ruangan itu.

"Penikahanku batal dan Nadine pergi."

" .... "

"Maaf karena mengecewakan kalian."

"Saka - "

"Mama aku tidak ingin dan tidak akan mencarinya. Dia mengkhianatiku – selingkuh, dan dia sendiri yang memutuskan pergi. Hari ini aku pulang untuk memberinya kejutan, tetapi aku tidak menemukan dia di rumah dan barang – barangnya sudah tidak ada. What does it mean? Dia benar –benar ingin pergi dariku, Mama."

Phillip terdiam dan menyimak pembicaraan keduanya. "Orang tua Nadine? Bagaimana dengan Richard dan Marisa?"

"Mereka berdua datang tiga puluh menit setelah aku di rumah dan meminta maaf atas pembatalan pernikahan ini. Nadine benar - benar pergi sendiri – dia meninggalkan semuanya. Tidak ada yang bisa kita lakukan dengan pernikahan ini. Aku mencari kemana pesawat yang ia pakai dengan bantuan orang tua Mario – nihil."

"Setiap manusia berbuat kesalahan, Saka."

"Nadine hamil dan memutuskan untuk menanggung sendiri akibatnya, Ma."

Casandra mendongak ke atas untuk menahan air matanya yang jatuh. Ia kemudian menepuk pelan bahu Saka, anaknya kini terlihat sangat lelah. "Kami tidak tahu."

"Sama seperti orang tuanya – tidak ada yang tahu tentang ini kecuali Nadine dan Denya."

"K – kamu tahu - " Cassandra sengaja menahan kalimatnya, " – dengan siapa dia selingkuh?"

"Tidak."

"Apa kamu yakin untuk tidak melanjutkan pernikahan ini? Mama dan Papa bisa membantu kamu untuk mencarinya – jika kamu ingin."

"Sekarang, pernikahan ini bukan hal yang aku inginkan."

Cassandra menggenggam lembut tangan Saka yang bebas, "Maaf karena Mama baru mengetahuinya, Saka."

"Aku lebih minta maaf kepada Mama dan Papa, karena ini pernikahan yang juga kalian tunggu."

"Tidak apa." Cassandra kembali menepuk bahu anaknya. "Tidak ada yang menyangka kamu berada di situasi seperti ini."

Phillip kemudian berkata kepada Saka. "Kamu yakin bicara seperti itu sebagai Chief Executive dan pemegang saham di Chata?"

" ... "

"Phillip!"

"Richard baru saja menanam saham di perusahaan investasi kita senilai tiga puluh miliar, Saka. Pernikahan kalian – "

"When she decided to cheat, she already lost me, Pa."

Phillip kembali terdiam karena ia merangkai kata – kata yang ada otaknya. Pernikahan Askari dan Nadine sangat penting – terlebih setelah Richard menanamkan sahamnya di perusahaannya. "Investor akan khawatir ketika kita mengumumkan hal ini ke publik, Saka. Mereka bisa beranggapan kalau berita seperti ini akan memengaruhi kemampuan kamu untuk mengendalikan dan membuat keputusan penting perusahaan."

"Investor tidak akan peduli dengan kehidupan pribadiku, Papa. "

"Mereka peduli karena Nadine adalah publik figure."

" .... "

"Nadine adalah seseorang yang memiliki kesan positif di mata masyarakat setelah ia mendapatkan gelar Miss Universe,bukan? Tidak pernah memiliki skandal dan memiliki hubungan yang awet dengan kamu – enam tahun adalah waktu yang cukup lama – akan membuat media terus mengangkat isunya. Itu adalah berita buruk untuk perusahaan kita."

"Papa ingin kamu bersikap seperti pemimpin yang sebenarnya, Saka."

Saka kemudian mendongak dan mendapati Phillip yang menyatukan kedua tangannya di atas meja kerja. "Papa ingin aku mundur dari jabatan ini? Selama tiga tahun ini pendapatan perusahaaan terus meningkat dan ekspansi kita terus berjalan dengan baik."

"Ketika kita mengumumkan pernikahanmu yang batal - "

"Phillipe Lateef Tanuwidjaja!"

" .... " Phillip terdiam saat mendengar Cassandra memanggil nama lengkapnya. Ia kemudian memandang penuh makna kepada istrinya, ia tahu Cassandra sedang menegurnya.

"Berapa prediksi Papa? Setidaknya kita bisa menganalisis bukan?" tanya Saka setelah beberapa saat.

"Lima persen, sekretaris Papa menghubungi analis keuangan dan menjelaskan situasinya secepat mungkin selama perjalanan pulang kami."

Cassandra kembali berkata dengan tegas, baik kepada Saka maupun suaminya. "Kita bisa membiarkannya. Askari berada di posisi yang sulit dan jalan terbaik adalah meminimalisir kerugian sesuai dengan kemampuan kita, bukan? Aku akan menghubungi Richard dan Marisa untuk berbicara baik – baik. Saka sudah memberitahukannya kepada kita kalau Nadine benar – benar pergi sendiri, tidak ada yang tahu – baik kita maupun mereka."

Kemudian ia beralih menghadap suaminya. "Pengantin wanitanya sudah pergi, Phillip. Tidak ada yang bisa kita lakukan selain membatalkannya. Selama kita berpikir dengan rasional dan kepala dingin, aku yakin bahkan jika Richard menarik investasinya – perusahaan tetap stabil."

"Cass, kita membicarakan tiga ribu orang yang ada dibawah Chata Investama."

"Dan kamu tidak percaya dengan kinerja anak kamu sendiri setelah tiga tahun menggantikan kamu?" Cassandra kini berdiri dan menatap suaminya. "Chata dibawah kepemimpinan Askari tetap maju, Phillip. Apa aku harus menyebutkan satu persatu apa kontribusinya setelah menggantikan kamu?"

" ... "

"Dia tetap anak kita dan seharusnya kita bersikap seperti orang tua yang bijak, Phillip. Aku tidak ingin mendengar bisnis lagi sampai Richard dan Marisa datang kesini, paham?"

____

RécrireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang