Bab 61

1.4K 121 19
                                    

Reza Darmawangsa : Yang kurasa

SELAMAT MEMBACA😉.

 

                                                                                                                                            

  Taehyun baru saja bangun,ia menatap langit-langit kamar nya dengan pandangan kosong.hari sudah pagi tapi dia masih betah berbaring di atas ranjangnya.

Pikirannya melayang-layang pada nasib rumah tangganya dengan istrinya,bagaimana ia bisa mempertahankan ini semua sedangkan rasa benci dirinya terhadap istrinya itu sangatlah besar,tapi entah kenapa rasa benci itu mulai terkikis seiring berjalannya waktu,kenapa rasa benci itu kini berubah menjadi rasa takut.rasa takut kehilangan dan rasa takut di tinggalkan.

Taehyun takut jika ia harus di tinggalkan kembali untuk kesekian kalinya,ia takut merasakan rasanya di tinggalkan,ia takut merasakan bagaimana sakitnya rasa kehilangan,dan kesepian,ia takut itu semua.

"Huurrrfff..."

Taehyun menghembuskan nafasnya kasar,ia pusing jika memikirkan hal itu,lalu pandangannya beralih pada sebuah foto yang terletak di meja samping ranjangnya.

Dengan pelan taehyun mengambil foto itu,ia menatap foto itu dengan teduh,di matanya tersirat rasa rindu yang amat besar.

"Aku merindukan kebersamaan kita,andai saja waktu bisa ku ulang kembali tak akan ku tinggalkan kalian berdua waktu itu,"lirihnya sambil mengusap wajah seseorang dalam foto itu.

Taehyun terus menatap foto itu dengan rasa penuh penyesalan,di dalam foto itu ada aluna,tamara dan taehyun,itu adalah foto mereka yang di ambil saat mereka kelas tujuh smp.

Di dalam foto itu ada Aluna yang sedang duduk bersebelahan dengan tamara,di belakangnya ada taehyun yang sedang berdiri,mereka bertiga Bertiga tersenyum manis kearah kamera.

"Aku merindukan mu Aluna "lirih taehyun pada sosok wanita yang sedang tersenyum manis,lalu pandangan nya beralih ada sosok wanita yang duduk di sebelah Aluna,itu adalah tamara.

Taehyun terus menatap wajah tamara dengan pandangan kecewa,sedih,dan benci.tiba-tiba ia teringat dengan perkataan istrinya saat malam itu,saat dimana dirinya mabuk.

Bohong kalau taehyun tidak mendengar apa yang istrinya katakan malam itu,ia mendengar semuanya dengan jelas bahkan ia juga mendengar saat istrinya itu menangis membelakanginya.yah...memang saat itu ia sedang mabuk,tapi saat itu ia masih bisa sadar dan masih bisa mendengar apa yang orang lain bicarakan,karena saat itu ia terlalu pusing dan lemas jadi ia hanya diam.

"gue janji setelah ini lo akan dapetin apa yang lo inginkan,gue akan mengembalikan semua nya dalam waktu empat bulan,sekarang baru tanggal 22 april dan hanya ada waktu tiga bulan lebih satu minggu lagi buat gue menjalankan apa yang tamara inginkan."

Taehyun merasa bingung dengan apa yang istrinya katakan saat malam itu,dia bilang jika dia berjanji akan mengembalikan semuanya dalam waktu 3 bulan lebih satu minggu untuk dia menjalankan apa yang tamara inginkan,maksud dari "yang tamara inginkan"itu apa.

Bukan kah dirinya adalah tamara lalu kenapa dia mengatakan hal itu seakan-akan dia adalah orang lain.taehyun menyerit bingung saat memikirkan hal itu,ia merasa aneh dengan sikap istrinya setelah sadar dari komanya waktu itu.

Saat sadar sikap istrinya itu berubah 180 derajat dalam sekejab,
seakan-akan jiwa yang menepati tubuh istrinya itu adalah jiwa orang lain.bahkan istrinya itu juga berubah menjadi sosok yang pemberani,kuat dan suka melawan jika di tindas oleh orang lain.

Menjadi istri idol yang terabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang