Bab 39

1.9K 136 17
                                    



  Saat ini Andriyana sedang duduk di kursi belajarnya,sendari tadi yang ia lakukan hanya mencoret-coret bukunya asal.

Insomnia Nya kambuh lagi,padahal jarum jam sudah menunjukan jam 12 malam,entah sampai jam berapa ia akan seperti ini terus,berkali-kali ia mencoba menutup  matanya,namun selalu gagal.

Sebenarnya Andriyana mempunyai gejala insomnia ini sejak ia kelas 6 SD,dan gejala itu berlanjut sampai ia beranjak remaja,di kehidupan nya yang Lalau Andriyana selalu menolak jika di ajak ke rumah sakit untuk di periksa ,namun semuanya bisa di atasi berkat abangnya farleno,abangnya  akan memijat kepalanya jika insomnia nya kambuh,dan hal itu berhasil,ia akan tertidur dengan pulas.

Namun sekarang berbeda situasinya,sekarang abangnya farleno tidak ada di sisinya.bisa saja ia menyuruh arina untuk memijat kepalanya,ia pernah menyuruhnya namun tidak berhasil,bukannya tidur tapi malah sebaliknya.

Andriyana menopang dagunya bosan,tiba-tiba ia mendengar seseorang memanggil namanya pelan.

"Nona anna...."

"Nona anna......"

Bisa ia rasakan ada seseorang yang mencoba terhubung dengan telepati nya,Andriyana tiba-tiba teringat dengan garden tangan kanannya.

"Mungkin aja garden mencoba menghubungi gue dengan telepati nya"pikirnya.

Dengan cepat Andriyana beranjak dan berjalan kearah ranjangnya,sebelum itu ia menancapkan sebuah perisai pengilang suara di sekitar rumahnya,agar orang-orang yang ada di luar tidak bisa mendengar dan melihat apa yang sedang dirinya lakukan.

Setelah itu Andriyana melipat kedua kakinya bersila,di atas ranjangnya,lalu ia memejamkan matanya dengan pelan.

"Garden..."

Panggil andriyana melalui telepati nya.

"Garden...."

Panggil nya mengulangi,Andriyana menunggu beberapa saat untuk bisa terhubung dengan garden.

"Nona anna"

"Iyah ini gue,lo dapat kabar apa?"

"Saya mendapat kabar baik,tapi saya perlu bicara dengan nona secara langsung"

"Hemmm ya"

Andriyana membuka matanya pelan,lalu ia beranjak untuk membuka jendela kamarnya,tak berselang dalam lima menit datang sosok hitam yang sudah berlutut di depannya.

Lalu dengan kekuatannya ia lebih menguatkan perisainya lebih kuat lagi.

"Apa kabar garden,kenapa baru sekarang lo datang kesini?"

Tanya Andriyana mendudukkan dirinya di atas ranjang,sedangkan garden anak itu sedang berlutut di depannya.

"Maaf sebelumnya nona say......."

"Berdiri"

Ucap Andriyana memotong perkataan garden.

"Hah..."garden menatap Andriyana dengan bingung.

Tanpa menanggapi andriyana langsung berjalan kearah garden,lalu dengan cepat ia memenggang kedua bahu garden.

"Duduk di atas ranjang,jangan jongkok kaya gitu,gue bukan ratu"

Titah Andriyana datar,lalu ia mendudukkan garden di tepi ranjangnya,setelah itu ia duduk di sebelah garden,hanya terhalang jarang 8 cm.

Garden yang mendengar perintah bosnya itu hanya mengangguk patuh,karena jika ia membantah Andriyana akan marah padanya selama berbulan-bulan.

Menjadi istri idol yang terabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang