Bab 06

3.5K 240 0
                                    

 

  Satu minggu telah berlalu,keadaannya sekarang sudah mulai berangsur-angsur membaik walau kadang-kadang ia merasa pusing dan lemas,begitupun keadaan wajahnya yang awalnya kusam kini sudah cerah,dan mulus. karena seminggu yang lalu ia sering memakai masker buataannya,dan juga ia sudah membuat beberapa make-up dari bahan alami dan di bantu oleh arina.

Andriyana menjalankan hukumannya dengan penuh kesabaran,dan hati yang lapang walau beberapa kali ia sempat kepergok mau kabur.

FLASHBACK.

Andriyana menidurkan kepalanya di atas meja dengan malas,ia sangat bosan,ini hari ke-3 dirinya di kurung untuk menjalankan hukuman,tapi baru juga tiga hari di kurung, ia udah mati kebosanan di sini,apalagi ia di kurung selama 1 minggu,awalnya suami terzeyeng nya  itu menghukumnya dengan kurungan selama 1 bulan,namun arina berhasil memohon untuk meringan kan hukuman dirinya,dengan alasan jika dirinya baru saja pulih dari masa komanya.

"Aissshhh........bosen banget anjir"

Ucap Andriyana memanyun kan bibirnya sebal,coba bayangkan setiap harinya dia hanya mandi,makan,istirahat kalau bosan baca buku atau rebahan.dan hal itu terulang terus menerus setiap harinya.

"Kenapa harus di kurung si,dasar suami lakhnat tega bener ngebiarin istrinya mati kebosanan di sini,kalau tamara yang ngejalanin ini si fine fine aja,lah...ini gue Andriyana mana bisa gue betah tinggal di dalam rumah lama-lama,iyah si gue suka baca novel tapi kaga tiap hari juga kale"geruntu Andriyana berjalan keluar dari perpustakaan,lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"salah apa hamba mu ini ya Tuhan kenapa hamba bisa terjebak di tubuh ni orang"

Andriyana menidurkan tubuhnya di atas kasur nya dengan keras,sampai terdengar....

Bruuukkk......

"Aw......pinggang gue"ringisnya saat merasakan benturan keras dari kasur nya yang sangat keras dan padat.

"Nih...kasur apa batu si,keras banget bikin pinggang gue encok aja"ucapnya kesal,Andriyana menatap langit-langit kamarnya,ia sedang berfikir bagaimana caranya dia keluar dari rumah.

"Gimana ya?"gumamnya menggetuk-ngetuk telunjuknya di dagu,tiba-tiba senyuman miring terpatri di bibir mungil cerrynya itu.

Andriyana langsung beranjak,dan menyuruh pelayannya untuk membantunya menyiapkan air mandi.setelah selesai ia memakai kaos kebesaran berwarna hitam,celana jens panjang hitam,topi,masker dan juga jaket tebal untuk menghanggat kan dirinya,karena saat ini sedang musim dingin.

"Unnie anda mau kemana?"tanya arina heran saat melihat majikannya yang sedang sibuk merapihkan penampilannya di depan kaca.

"Gue mau keluar bentar,kalau ada orang yang nanya gue bilang aja,gue lagi tidur siang"unjar Andriyana berjalan memakai sepatunya,arina yang mendengar itu jelas sangat terkejut.

"T...api unnie anda sedang di hukum,banyak sekali para boyguard yang sedang berjaga,saya takut jika tuan tau pasti ia akan marah,dan..dan...menyiksa anda lagi,sa..saya tak mau itu terjadi unnie"ucap arina sangat khawatir,ia tak mau jika tuannya tau pasti orang itu akan menyiksa unnienya.

Andriyana menepuk pundak pelayannya itu pelan"udah ngak usah khawatir gitu,gue pastiin si kang buaya itu ngak bakal tau,gue janji bakal pulang cepet ok"

"T....tap....i unnie.....unnie...."arina berteriak memanggil majikannya nya itu,tapi semuanya sia-sia karena Andriyana sudah keluar lewat jendela.

Arina mondar-mandir cemas"aduh....bagaimana ini,bagaimana jika tuan tau bisa abis riwayat ku"ucap nya cemas,ia sangat takut terjadi apa-apa dengan unnienya itu.






Menjadi istri idol yang terabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang