Isi Hati

1K 84 18
                                    

  Andriyana membuka kedua matanya pelan,lalu ia menatap sekitar nya dengan kerutan di dahinya.

"Gue di mana ini ?,"batinnya.

Dengan pelan Andriyana bangun,dan mendudukan dirinya,ia menatap kamar dengan bingung.karena seingat dirinya ini bukan kamarnya,tak lama dari itu ia mendengar suara pintu terbuka.

Saat ia menoleh kearah kiri,dan saat itu lah ia melihat boemgyu yang melotot lebar kearahnya,tanpa sadar kedua sudut bibir Andriyana terangkat membentuk sebuah lengkungan tipis.

Tanpa menunggu lama boemgyu langsung menghampirinya dengan raut wajah senang,"ara kau sudah sadar,syukurlah akhirnya kau bangun juga,oppa sangat mengkhawatirkan mu,"ucapnya sambil memeluk andriayana erat.

Andriyana membalas pelukan boemgyu,"maaf udah buat lo khawatir,"balasnya merasa bersalah.

Boemgyu menggeleng pelan,tidak ini bukan salah adiknya,tapi ini salah dirinya yang tidak bisa menjaga adiknya dengan baik.

Boemgyu melepaskan pelukannya,lalu ia memenggang kedua pipi Andriyana dengan tangannya,"jangan meminta maaf,kau tidak salah,ini salah oppa yang tidak bisa menjaga mu dengan baik,mianhae karena sudah gagal menjadi oppa yang baik untuk mu,"ucapnya menunduk dalam.

Andriyana menyentuh dagu boemgyu,"jangan nunduk kaya gitu,lo ngak gagal,lo itu oppa yang paling baik yang gue punya,jadi lo jangan ngerasa bersalah kaya gitu."

Andriyana tersenyum manis kearah boemgyu,"udah dong jangan sedih,kan gue udah bangun sekarang,"ujarnya menggusap air mata yang ada di pipi boemgyu.

Boemgyu dengan cepat mengusap pipinya kasar,ia tersenyum manis kearah adiknya itu,"aku tidak sedih,aku hanya terharu saja akhirnya kau bangun setelah satu minggu kau tak sadarkan diri."

Andriyana membuka mulutnya tak percaya,saat mendengar apa yang boemgyu katakan barusan,"APA.....GUE NGAK SADARKAN DIRI SATU MINGGU,"teriaknya kaget.

Boemgyu mengangguk kan kepala nya pelan,"ya kau pingsan selama itu,bahkan aku bingung kau itu pingsan apa mati suri si,lama banget sadarnya,"ucapnya heran.

Andriyana menatap boemgyu dengan sinis,"sialan lo,eh....btw kok gue bisa pingsan?"

Boemgyu menghembuskan nafasnya saat mengingat kejadian itu,lalu boemgyu menceritakan bagaimana bisa adiknya itu pingsan.

Malam itu boemgyu dan jay berencana menyusul andriyana dan taehyun ke taman,tapi di tengah jalan ia melihat taehyun berjalan dengan raut wajah panik sambil menggendong Andriyana yang sudah pingsan.saat mereka melihat itu dengan cepat boemgyu menyuruh jay mengambil andriyana dari gendongan taehyun,awalnya taehyun menolak,dan akan mengejar jay yang membawa andriyana,tapi gagal saat boemgyu menahan nya,dan memperingati nya agar tidak menganggu Andriyana lagi.

"Maafkan oppa ara,bukan nya oppa jahat,tapi oppa tidak mau melihat mu terus-terusan di sakiti olehnya.aku sudah tidak sudi lagi jika kau harus bersama dengan nya lagi,sudah cukup penderitaan mu selama ini ara,oppa tidak mau kau terus-terusan sedih oppa tidak mau itu"ucap beomgyu meminta maaf.

Andriyana terdiam saat mendengar penjelasan dari boemgyu,"sebenarnya apa yang udah terjadi malam itu,apa yang sebenarnya tamara dan taehyun lakukan malam itu,kenapa gue bisa pingsan,"batinnya bingung.

"Hei ara,kenapa melamun,apa yang sedang kau pikirkan hemm,sini cerita sama oppa?,"tanya boemgyu menyentuh bahu adiknya itu pelan,Andriyana segera kembali ke alam sadarnya.

Lalu ia tersenyum tipis kearah boemgyu,"gue gpp kok"

"Gpp bagaimana kau melamun,jangan bohong dengan oppa ara,kau pikir oppa tidak tau bagaimana jika kau berbohong."

Menjadi istri idol yang terabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang