Bab.10

3.2K 246 8
                                    



  Pagi sudah tiba,andriyana sedari tadi hanya duduk melamun di gajebo belakang rumah,ia memikirkan rencana apa saja yang akan dirinya lakukan,untuk membalas perbuatan 2 tikus yang ada di indonesia itu.

Siapa lagi kalau bukan Raina pratama dan kevin adromedra,terutama bagaimana cara dirinya bertahan hidup di sini untuk menghadapi suami buayanya itu.cukup sekali dirinya mati untuk kali ini ia tidak akan membiarkan orang lain menjatuhkan harga dirinya,membullynya.sekali saja mereka menganggu ketenangannya dan kesunyian nya maka celakalah orang itu di tangannya sendiri.

Hai ingatlah ia bukan tamara yang lemah dan penakut,ia adalah Andriyana seorang lender mafia yang paling sadis,kejam dan di takuti di indonesia.walau kadang-kadang sifat bobrok dan gilanya muncul,namun ia bukan gadis yang lemah dan mau-maunya di perbudak dan di mainkan bak boneka.

"Gue harus mulai semuanya dari awal,kaya di kehidupan gue yang dulu,cuma bedanya sekarang gue ngak bisa mulai bisnis itu bareng bang leno,tapi gpp gue yakin gue bisa,lo harus bisa tujukin ke bang leno kalau lo bisa mandiri bukan anak manja lagi"tegas Andriyana dalam hati.

15 menit lebih ia duduk di gajebo,namun Andriyana masih sibuk dengan pikirannya,tiba-tiba satu sudut bibirnya terangkat,arina yang sedari tadi duduk di sampingnya,menatap majikannya itu dengan aneh dan bingung,tadi diam melamun terus tiba-tiba tersenyum sendiri.

"Arina"

Arina yang merasa dirinya di panggil Menoleh,"saya unnie?"ucapnya menunjuk diri sendiri.

"Iyah lo siapa lagi kalau bukan lo yang dari tadi duduk sama gue di sini,eh....na kalau ngak salah dulu itu gue sering nabung kan,terus sekarang tabungan gue mana?"Andriyana menatap pelayannya itu bertanya.

"Nee unnie,anda memang punya tabungan dulu anda sering sekali menabung,hampir setiap bulannya anda menabung,uang yang tuan berikan,biar saya ambilkan buku tabungannya"Andriyana mengangguk pelan,menatap arina yang masuk menuju ke sebuah Rungan kecil,ntahlah ia tak tau ruangan apa itu.

Tak lama arina datang dengan sebuah amplop coklat lalu memberikan buku itu kearah Andriyana.

"Silakan unnie ini buku tabungannya"arina memberikan buku itu lalu duduk kembali di belakang tubuhnya.

Andriyana menatap 5 buah buku tabungan dan 5 kartu ATM.ia membulatkan bibirnya, saat melihat masing-masing jumlah uang yang ada di buku tabungannya.

"80 miliar won di setiap buku lumayan lah,cukup buat renovasi rumah,modal jualan sama beli toko yang gue mau"gumamnya pelan.

"Oh......iyah arina apa bisa gue minta tolong?"tanya Andriyana dan di angguki oleh arina"tentu bisa,apa yang dapat saya bantu unnie?"balasnya.

Andriyana mengetuk-ngetuk dagu dengan jarinya sebentar,"emmm.......tolong beliin semua yang ada di sini,bahan-bahan,sayur,buah,sama apa aja yang gue butuhin ada di situ semua,ini uangnya,terus tolong cari dua orang siapa aja yang bisa renovasi ini rumah,jangan lupa tolong beli semua perlengkapan rumah yang udah gue tulis,ngerti"unjar nya memberikan selembar kertas yang sudah berisi,semua pesanan yang dirinya inginkan.

"Baik eunnie,tapi apa anda tak salah unnie dengan semua pesanan ini?"arina bertanya dengan bingung dan heran.

"Udah jangan banyak tanya,lo beli aja semuanya,nanti juga lo bakal tau"unjar Andriyana malas.

Arina yang melihat itu hanya mengangguk patuh"baik unnie saya permisi"pamitnya lalu berjalan keluar,meninggalkan Andriyana sendirian.

"Setelah semua itu beres,kini gue tinggal ngebuat sebuah organisasi mafia seperti di kehidupan yang lalu,kebetulan di korea ini belum ada organisasi mafia,walaupun ada masih ada di bawah rata-rata.buat masalah para anggota gue butuh bantuan seseorang."gumamnya pelan,dengan langkah pelan ia masuk kedalam rumah,lalu duduk bersila di atas ranjangnya.

Menjadi istri idol yang terabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang