bab 03

3.9K 308 4
                                    


 

  Hari sudah pagi,Andriyana sudah bangun dan juga sudah selesai mandi, ia memakai gaun putih sederhana bercorak bunga-bunga,rambut panjangnya ia geraikan.

Saat ini ia sedang duduk di atas ranjangnya,memandang burung-burung dari jendela kamar,tak lama ia mendengar suara pintu kamar yang di ketuk.

Tok...tok...

"Masuk"

"Nyonya apa anda sudah bangun,ini saya bawakan sarapan untuk anda"ujar arina membawa nampan yang penuh.

"Hemm...sini"ujar Andriyana

"Silakan nyonya,kalau begitu saya permi........."belum juga arina berdiri,ucapan Andriyana menghentikannya.

"Ehhh.....tunggu- tunggu"ucap Andriyana menghentikan pelayannya itu,arina yang merasa di panggil pun berbalik.

"Iyah nyonya,apa ada yang bisa saya bantu?"ucap arina menunduk sopan

"Yak...jangan panggil gue nyonya gue ngak setua itu kali,panggil gue anna eonni aja,kita cuma beda 2 tahun"ujar Andriyana sebal,kenapa harus di panggil nyonya si,kan dia ngak setua itu kali.

"T..tapi nyonya saya hanya pelayan,tak sopan rasanya jika saya memanggil anda dengan sebutkan seperti itu"ucap arina menunduk takut

"Udah itu ngak usah di pikirin dan ngak penting,pokonya lo panggil gue anna eonni oke,eonni aja juga gpp ngak usah ngebantah ini perintah"peringat Andriyana melotot tajam

Arina yang melihat pelototan tajam dari majikan nya pun hanya bisa menunduk takut,ada apa yang sebenarnya terjadi dengan majikan nya itu,kenapa ia merasa jika tamara yang sekarang berbeda dengan yang dulu,apa itu karena efek dari hilang ingatan nya.

"Mianhae nyo...eh eonni"ucap arina gugup

"Nah gitu dong sini duduk cepet"ujar Andriyana menarik arina agar duduk di sampingnya,awalnya arina tak mau tapi saat melihat tatapan tajam dari majikan nya itu seketika nyali nya ciut dan hanya bisa menurut.

"Nah,jadi sekarang gue mau nanya tentang diri lo,asal-usul lo,ceritain semuanya jangan ada yang di tutupin dari gue,lo harus jujur"Andriyana menatap pelayannya itu serius,sebenarnya ia merasa tak enak,karena memaksa orang lain untuk menceritakan masalah pribadinya,tapi mau gimana lagi Andriyana hanya ingin waspada saja,takutnya pelayan pribadinya itu mau macam-macam dengan nya.

"Lo,gue?"beo arina dengan tampang cegonya,sejak kapan cara bicara majikan nya ini jadi kasar seperti itu.

Andriyana yang melihat pelayan nya yang diam pun jadi sebal,"hey..,malah bengong lagi,cepet ceritain"bentak nya tak sabaran,ketahuilah jika jiwa kepo nya ini sudah meronta-ronta sedari tadi.

Arina yang tersentak pun hanya menunduk takut"b...aiklah eonni"ucapnya gemetar

Andriyana yang merasa bersalah pun,menyentuh bahu arina pelan"mianhae"lirih nya.

Arina melihat majikan nya yang merasa bersalah pun,menggeleng kan kepalanya cepat"tidak eonni, anda tidak salah,saya yang salah"ucap arina panik

Andriyana yang melihat arina yang panik pun,dia berpura-pura marah,ia memanyunkan bibirnya sebal,tiba-tiba satu sudut bibir nya terangkat"gue kerjaiin lo"pikirnya terkikik geli

"Mianhae hiks....hikss aku yang salah maaf,arina jadi kaget karena di bentak tadi sama aku hiks...hiks mianhae arina hiks"ujar Andriyana mengusap air mata buaya nya itu,dalam hati dia sudah tertawa terbahak-bahak melihat wajah pelayannya yang panik bercampur binggung.

Menjadi istri idol yang terabaikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang