Park Jimin baru saja keluar dari dalam mobil mewahnya. Diikuti oleh sang Istri yang terlihat begitu antusias kali ini. Keina sangat senang karena ada Chan Yun yang ikut menemani liburan keduanya.
Jimin melangkah terlebih dulu, dengan hanya mengenakan celana pendek dan kaos berwarna putih tak lupa tas hitam berisi beberapa barang penting miliknya. Ia melangkah dengan begitu percaya diri. Jimin memperlihatkan begitu banyak perkembangan dalam dirinya. Keina merasa jika trauma sang Suami telah hilang. Jimin tak lagi takut terhadap keramaian. Buktinya Pria itu saat ini tengah berjalan dengan begitu santainya. Tanpa peduli jika banyak orang yang berlalu lalang disekitarnya.
"Kein. Aku sangat bahagia. Akhirnya kita bisa liburan bersama." ucap Chan Yun sembari menyeret koper hitam miliknya. Saat perjalanan ke Bandara gadis itu terlihat begitu antusias dan sebuah senyuman tak henti-hentinya terbit dari belah bibirnya. Maklum, keduanya memang tak pernah pergi berlibur bersama. Apalagi saat masih lajang dulu. Jangankan menghabiskan uang untuk pergi berlibur, untuk bertahan hidup di Kota Seoul saja mereka harus berusaha dengan sangat keras.
Jimin berulang kali mendengus kesal saat melihat interaksi di antara kedua Sahabat tersebut. Saat di mobil tadi pun Keina hanya mengobrol dengan Chan Yun. Sang Istri mengabaikan presensi dirinya. Padahal Jimin juga ingin diperhatikan.
"Kita akan menghabiskan waktu untuk melihat betapa indahnya pantai di sana. Ini adalah impian terbesar kita, Chan. Dan bisa terwujud sekarang." ucap Keina begitu antusias. Ia sudah membayangkan duduk di atas indahnya pasir Jeju Island dengan menatap pemandangan luar biasa indah pantai tersebut.
Sebenarnya terbesit rasa bersalah ketika tak ada kehadiran Sona diantara mereka. Keina sadar akan kesibukan kedua pasangan Suami Istri itu saat ini. Sona tengah sibuk mengurus butik milik mertuanya. Dan Min Yoongi sibuk bekerja sebagai seorang CEO di perusahaan milik Orang Tuanya. Sadar akan kesibukan keduanya, jadi Keina tak memberi kabar pada Sona jika dirinya akan pergi berlibur.
"Kau mengabaikanku?" tanya Jimin sembari menatap tajam pada sang Istri.
Sebuah senyuman seketika memudar dari belah bibir Chan Yun. Digantikan dengan raut wajah bingung luar biasa ketika tiba-tiba Jimin menatap Keina dengan begitu tajam. Apa ia salah karena terlalu menempeli Keina sejak tadi. Seperti tak memberikan Keina ruang untuk dirinya berdua dengan Jimin.
"Mengabaikan bagaimana?" tanya Keina bingung.
"Sedari tadi kau mengobrol dengan Chan. Kau sedari tadi mendiamiku."
"Yakk. Aku tidak mendiamimu, Park."
"Sudah aku bilang jika ini adalah acara kita berdua. Kau malah mengajak Sahabatmu."
Netra Keina membulat sempurna ketika mendengar ucapan dari sang Suami. Apa Jimin pura-pura tidak sadar jika saja Chan Yun masih berada diantara mereka. Bagaimana ia bisa dengan sangat santainya berucap seperti itu.